Awas! Kerikil Bisa Jadi Penyebab Pecah Ban

22/11/2020

Pengemudian

5 menit

Share this post:
Awas! Kerikil Bisa Jadi Penyebab Pecah Ban
Pecah ban masih sering dialami pengendara di jalan. Penyebab pecah ban pun beragam. Agar Anda lebih waspada, yuk ketahui penyebab pecah ban berikut ini.

Pecah ban masih sering dialami pengendara saat berada di jalan. Tak jarang pecah ban ini mengakibatkan pengendara harus mengalami kecelakaan. Penyebab pecah ban pun seringkali tak diketahui. 

Bahkan batu kerikil pun bisa menjadi penyebab saat berada di jalan. Nah, agar Anda lebih waspada ada baiknya untuk mengetahui penyebab pecah ban berikut seperti Cintamobil.com kutip dari laman Dunlop Indonesia, Minggu (22/11/2020). 

ban mobil

Seringkali disela-sela baan terdapat kerikil yang bisa menjadi penyebab pecah ban

>>> Mengenal Ban RFT, Apa Benar Tidak Bisa Pecah?

1. Batu Kerikil

Keberadaan kerikil atau kotoran di sela-sela ban ternyata pantang disepelekan. Jika dibiarkan, hal itu bisa membuat risiko pecah ban meningkat.

Mengapa bisa seperti itu? Batu atau kerikil bisa menggores tapak atau kembangan ban. Jika itu terjadi, lambat laun air dan kotoran bisa masuk ke dalam ban. Ini nanti dapat memicu korosi. Pada akhirnya, korosi dapat membuat serat baja di ban mudah putus. Kalau itu terjadi, ban bisa pecah ketika digunakan melaju di jalanan. 

Untuk itu, segera bersihkan kerikil atau batu di sela-sela tapak ban. Selain meminimalkan risiko pecah ban, kotoran di sela-sela ban bisa mengganggu fungsi ban. Ban tidak bisa membuang air melalui tapaknya karena ada benda di sana. Akibatnya kemampuan ban dalam mencengkeram permukaan jalan tidak optimal.

>>> Bukan Sekedar Motif, Pahami Fungsi Pola Tapak Ban Mobil

2. Lubang

Jangan sepelekan keberadaan lubang di jalan karena bisa jadi penyebab pecah ban. Terlebih lagi jika dilalui dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan benturan keras.

Perlu diketahui, ban juga berperan dalam meredam tekanan ketika berbenturan dengan permukaan jalan. Ban akan membantu suspensi dalam menahan tekanan. Namun, ban rawan pecah saat menemui tekanan yang berlebihan.

Patut disadari, lubang di jalan menghadirkan tekanan besar bagi ban. Kalau dilewati dengan kecepatan tinggi, tekanannya bakal luar biasa besar. Hal inilah yang dapat membuat kawat baja pada ban putus. Akibatnya ban bisa pecah.

Oleh karena itu, kurangi kecepatan ketika melewati lubang. Jalankan mobil pelan-pelan supaya ban tidak pecah.

ban mobil

Isilah tekanan ban mobil sesuai anjuran pabrikan

>>> Ban Mobil Cepat Botak? Mungkin ini Penyebabnya

3. Tambalan Ban Buruk

Tambalan ban yang buruk dapat juga menjadi penyebab pecah ban. Banyak yang tidak menyadarinya dan mengira semua baik-baik saja. Padahal, tambalan ban, terutama ban tubeless yang ditambal dengan memperlebar lubang di ban yang bocor bisa membuat kawat baja di dalam ban putus.

Risiko itu ada ketika ban ditambal dengan teknik tambal tusuk atau string tubeless. Kalau tambalannya buruk, maka dalam jangka waktu lama kotoran dan air bisa masuk. Lama-kelamaan hal itu dapat memicu terjadinya korosi di dalam ban. Ini yang akhirnya membuat kawat baja ban rentan putus sehingga ban pecah.

4. Tekanan Ban Tak Sesuai Anjuran

Tekanan ban pantang disepelekan. Ban diharuskan selalu mempunyai tekanan yang sesuai rekomendasi. Sebab, tekanan yang tidak tepat kerap menjadi penyebab pecah ban di jalan. 

Tekanan ban yang kurang amat berbahaya. Ini berpotensi membuat ban pecah. Pasalnya, dinding ban tidak terlalu tegang. Padahal, dinding ban selalu bergerak. Ketika tekanan ban kurang, kawat baja menjadi mudah putus. Saat hal tersebut terjadi, risiko ban pecah di jalan sangat besar.

Lain halnya kalau tekanan ban berlebih. Paling yang dirasakan adalah ketidaknyamanan berkendara. Potensi ban pecah tidak sebesar tekanan ban kurang. Sebab, ketika tekanan di dalamnya berlebihan, ban akan berada dalam posisi tegang sehingga sulit pecah. Selain itu, dinding ban juga sanggup menahan tekanan berlebih hingga 10 psi sekalipun.

Meski begitu, disarankan untuk mengisi tekanan ban sesuai rekomendasi. Pengemudi bisa melihatnya di mobil untuk tahu tekanan yang pas.

>>> Durasi Rotasi Ban Berdasarkan Saran Pabrik

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top