![Mengenal Ban RFT, Apa Benar Tidak Bisa Pecah?](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2020/11/03/O1Na1YSZ/checkthumbnail-3248.jpg)
Seiring berkembangnya zaman, hadir berbagai teknologi yang memberi kepraktisan dan kenyamanan saat berkendara. Salah satunya ban RFT (Run-flat Tire) yang memungkinkan ban bocor atau kehilangan udara masih bisa dipakai dalam jarak dan kecepatan tertentu.
>>> Ketika ban run-flat tire kempis, apa saja yang harus dilakukan?
Namun, belum banyak pabrikan yang menggunakan ban RFT pada line-up mobil terbarunya. Paling hanya line-up mobil mewah sepert BMW, MINI, Mercedes-Benz, dan sebagainya.
Harga lebih mahal dua kali lipat
Salah satu alasan kenapa ban RFT tidak terlalu populer adalah soal harga. Bagaimana tidak, harga satu buah ban tersebut bisa untuk membeli 2-3 buah ban tubeless biasa. Memang sih, hal ini tergantung dari merek serta ukurannya. Tapi, kenapa bisa lebih mahal ya?
>>> Temukan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di sini
Ban run-flat tire punya konstruksi bagian samping yang lebih kuat
Bisa dibilang, ban RFT memakai bahan dan konstruksi berbeda dibanding ban tubeless pada umumnya. Secara konstruksi, ban run-flat tire dibuat lebih tebal di sisi samping (sidewall reinfore rubber) sehingga dapat menopang mobil walau tekanan angin ban berkurang secara signifikan.
Komponen penunjang ban RFT
Biasanya, mobil yang sudah memakai ban jenis RFT, pabrikan tak lagi melengkapinya dengan ban serep. Sebagai gantinya, hadir tire-repair kit, yang berfungsi menambal ban secara instan dalam kondisi darurat.
>>> Simak tips pengemudian lain yang tak kalah menariknya di sini
Selain itu, mobil yang memakai ban teknologi run-flat tire juga dilengkapi fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS) atau sistem pemantau tekanan ban. Hal ini berfungsi untuk mendeteksi, sekaligus memberi informasi terkait status tekanan ban melalui layar MID.
Dua komponen pendukung ban run-flat tire, repair kit (atas) dan TPMS (bawah)
Tanpa fitur TPMS, pengemudi akan sulit memonitor kondisi ban run-flat tire, dan tidak sadar jika terjadi pengurangan tekanan angin. Tentu saja, kondisi seperti ini justru bisa menimbulkan bahaya ketika ban pecah akibat jarak tempuh sudah terlampaui, atau melebihi batas kecepatan ban saat bocor.
Oleh karena itu,ban run-flat tire bukan berarti tidak bisa pecah. Kondisi lain yang bisa merusak ban tersebut apabila tertusuk benda tajam yang cukup besar hingga merusak bagian sidewall. Selain itu, ban juga bisa pecah jika terkena tabrakan atau hantaman ekstrim.
Meski cukup mahal, ban run-flat tire bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan saat berkendara. Pun demikian, pemakaian ban ini harus digabungkan dengan fitur lain semisal TPMS agar lebih optimal.