Sejarah Mobil Nasional: 7 Kandidat Terbengkalai dan Tinggal Nama

19/08/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Sejarah Mobil Nasional: 7 Kandidat Terbengkalai dan Tinggal Nama
Indonesia pernah mengembangkan beberapa mobil dalam sejarah mobil nasional Tanah Air. Ini 7 model, dari yang terhenti dari prototype sampai yang diproduksi.

Sebelum Vietnam memperkenalkan VinFast sebagai mobil nasionalnya, sejarah mobil nasional di Indonesia sudah lebih dulu tercipta. Berbagai upaya dilakukan untuk memproduksi mobil yang 100% dibuat oleh anak bangsa. Berikut lima model mobil nasional yang sempat menjadi perbincangan di industri otomotif Tanah Air.

1. Maleo

Tak banyak yang mengetahui jika mantan Presiden Indonesia, B.J. Habibie, peranah berusaha untuk membuat sebuah mobil asli Indonesia. Kendaraan tersebut dikenal juga dengan nama Maleo yang dikembangkan bersama dengan pabrikan mesin asal Australia, Orbital. Harganya direncanakan tidak lebih dari Rp 30 juta agar terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

rekayasa pengembanga mobil nasional Maleo
Rencana pengembangan Maleo yang diprakarsai B.J. Habibie

Maleo menggunakan mesin berkapasitas 1.2L 3-silinder yang menggabungkan teknologi meisn 2 tak dengan injeksi bahan bakar. Direncanakan memiliki komponen lokal 80%, satu unit Maleo dipercaya sudah diproduksi sebagai contoh. Namun dana untuk Maleo tercurahkan pada proyek Timor milik Tommy Soeharto sehingga pengembangannya hanya berupa prototype saja.

2. Timor

Sejarah mobil nasional paling terkenal adalah dari PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra. Pengembangannya didukung oleh pemerintahan Soeharto melalui kebijakan resmi berupa Keputusa Presiden serta Inres Nomor 2 Thun 1996. Peraturan ini menginstruksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negaa Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk mewujudkan mobil nasional. 

mobil nasional Timor berwarna biru tua
Timor bisa dibilang sebagai mobil nasional paling terkenal

Model pertama yang dirilis merupakan Timor S515 yang diambil dari model Kia Sephia pada tahun 1995. Model ini cukup ramai di pasaran dan menjadi barang kolektor hingga saat ini. Generasi kedua dipersiapkan dengan rancangan dari rumah desain asal Italia, Zagato. Namun Krisi Moneter 1998 dan kejatuhan resmi Soeharto menghentikan semua pengembangannya.

>>> Review Timor S515 1996: Sejarah Mobil Nasional Terbaik di Eranya

3. Beta 97 MPV

Sebagai salah satu group terbesar di Indonesia, Bakrie Group melalui Bakrie Brothers juga pernah memproduksi mobil nasional Bakrie Beta 97 MPV, atau dikenal dengan nama Beta 97 MPV saja. Kendaraan berbodi minibus ini mulai dikembangkan sejak tahun 1994 hingga akhirnya versi produksi diperkenalkan tiga tahun setelahnya.

mobil nasional Beta 97 MPV berwarna abu-abu
Bakrie Group juga pernah menjadi bagian dari sejarah mobil nasional dengan Beta 97

Mobil ini memiliki desain yang orisinil milik rumah desain Shado asal Inggris. Satu unit prototipe sudah dikembangkan dan diuji coba di Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Pengembangannya selesai tahun 1995 dan terus diperbaiki hingga selesai tahun 1997. Hanya saja, belum sempat mobil ini keluar di pasaran, proyek Beta 97 berhenti akibat krisis moneter. 

4. Bimantara

Ketika Tommy Soeharto mengembangkan Timor, Bambang Trihatmodjo yang merupakan putra ketiga mantan Presiden Soeharto juga mengembangkan kendaraan yang digadang-gadang sebagai mobil nasional. Kenyataannya, sama seperti Timor, mobil bernama Bimantara tersebut merupakan hasil rebadge dari mobil asal Korea Selatan, Hyundai Accent dan Elantra.

mobil nasional Bimantara berwarna perak
Bimantara diambil langsung dari Hyundai Accent

Pada tahun 1996, Bambang mengimpor Hyundai Accent yang dipasarkan dengan nama Bimantara Cakra. Dibuat oleh Beijing Hyundai Co, mobil ini menggunakan mesin 1.5L 4-silinder segaris. Sedangkan Hyundai Elantra bermesin 1.6L 4-silinder dipasarkan dengan nama Bimantara Nenggala. Tapi Dispute Settlement Body WTO memutuskan kedua mobil Bimantara dan WTO melanggar peraturan perdagangan. Accent akhirnya dipasarkan di Indonesia dengan nama aslinya.

>>> Review Hyundai Accent 1998: Mobil Yang Sempat Jadi Kandidat Mobil Nasional

5. Kancil

Tepat setelah kegagalan beberapa perusahaan untuk memproduksi mobil nasional, PT Karunia Abadi Niaga Citra Indonesia Lestari mulai mengembangkan mobil baru yang nantinya dikenal dengan nama Kancil. Bukan hanya menjadi akronim perusahaan pendirinya, nama Kancil sendiri merupakan singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lindah.

mobil nasional Kancil berwarna merah dan orange
Kancil awalnya dipersiapkan sebagai pengganti bajaj dan bemo

Dimensinya termasuk kecil dibandingkan mobil lain pada masanya. Karena itu, Kancil pun diharapkan sebagai pengganti bajaj dan bemo tua yang dulu masih sering berkeliaran di Jakarta. Hanya saja proyek ini tak dilanjutkan setelah tak lolos uji kelayakan dari Kementerian Perhubungan Indonesia.

>>> Kementerian PUPR Dukung Kelancaran Jalur Logistik di Tengah Pandemi COVID-19

6. GEA

PT. INKA (Industri Kereta Api) tak ketinggalan mencoba memproduksi mobil nasional bernama GEA, kependekan dari Gulirkan energi Alternatif. GEA merupakan hasil riset mobil nasional berdimensi kecil yang dimulai pada tahun 2002. Kepala Humas PT INKA, Fathoer Rasyid, menyebutkan GEA sudah diuji coba sejauh 10.000 kilometer.

mobil nasional GEA dengan lambang polisi
PT. INKA tak ketinggalan mengembangkan mobil mungil bernama GEA

GEA dimaksudkan untuk menggunakan energi alternatif dengan mesin berbahan bakar gas. Diharapkan sebagai kendaraan patroli kepolisian, GEA diluncurkan pada Desember 2010. GEA menggunakan mesin berkapasitas 500 cc dengan kandungan lokal 98%. Bahkan harganya cukup murah, hanya Rp 45 juta hingga Rp 50 juta.

7. Tawon

Pengembangan mobil nasional dimulai kembali setelah PT Super Gasindo Jaya memperkenalkan Tawon pada tahun 2012. Menawarkan dimensi yang mungil dan berkapasitas mesin 650 cc, Tawon diharapkan bersaing di segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang diresmikan oleh pemerintah Indonesia.

mobil nasional Tawon berwarna biru
Tawon merupakan hasil kreasi pelajar SMK di Rangkasbitung, Banten

Tanpa menggunakan komponen luar, komponen Tawon disebut hasil kreasi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang otomotif di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Mobil ini sempat populer dan diharapkan bisa dikembankan sebagai mobil nasional. Sayangnya mobil Tawon tak lagi terdengar sampai saat ini.

Masih banyak upaya untuk mengubah sejarah mobil nasional di Indonesia. Namun semuanya berakhir dengan kegagalan. Berkaca dari kesuksesan VinFast di negara tetangga, semoga saja penggiat otomotif Tanah Air berhasil menciptakan mobil yang akan dikenang sebagai mobil nasional yang laris manis dan mampu mengangkat martabat Indonesia secara global.

>>> Dapatkan berbagai pilihan mobil baru dan bekas hanya di sini

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top