
Permasalahan mobil diesel modern adalah ketika digunakan untuk bepergian ke kota-kota dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tak menyediakan bahan bakar diesel berkualitas dengan Cetane Number (CN) tinggi dan rendah sulfur seperti Pertamina Dex Series atau Shell Diesel.
Akhirnya, pemilik mobil terpaksa menggunakan bahan bakar dengan cetane rendah seperti Bio Solar. Meski mobil akan tetap menyala, sebenarnya ada bahaya kerusakan yang mengintai mobil diesel modern yang menggunakan bahan bakar tersebut.
Kerusakan Sistem Filtrasi
Biasanya, kerusakan yang paling cepat terjadi adalah filter bahan bakar yang kotor dan harus segera diganti. Memang filter ini seharusnya memang diganti secara berkala. Namun jika Anda menggunakan bahan bakar yang buruk, penggantian filter ini harus dilakukan dengan interval yang lebih cepat dan lebih sering.
>>> Kupas Tuntas Tentang Bahan Bakar Mesin Diesel
Kualitas bahan bakar yang buruk akan membuat filter ini lebih cepat kotor dan harus sering diganti
"Kualitas bahan bakar yang kurang baik akan membuat filter bahan bakar bekerja lebih keras untuk menyaring sulfur dan kandungan air yang terdapat di dalam bahan bakar diesel. Akhirnya, filter ini jadi lebih sering diganti dan tentunya memakan biaya," ungkap Supriyono, Kepala Bengkel Sun Star Motor Bekasi Timur.
Bila filter tersebut tidak diganti, mobil diesel akan mengeluarkan asap hitam dari knalpot yang merupakan polusi. Itu terjadi karena sulfur yang terkandung di dalam bahan bakar ikut masuk ke dalam ruang pembakaran yang menyebabkan kerak.
Kerusakan Injektor Hingga Fuel Pump
Tak hanya filter bahan bakar yang merupakan spare part fast moving, penggunaan bahan bakar diesel yang kurang baik juga bisa menyebabkan kerusakan lebih parah pada sistem suplai bahan bakar. Terutama pada bagian injektor dan fuel pump.
>>> Review Kia Seltos Diesel 2022: SUV Kompak Diesel nan Irit BBM
Mobil seperti Toyota Fortuner sudah menggunakan common rail, sehingga lebih sensitif terhadap kualitas bahan bakar
"Mobil diesel modern yang menggunakan common rail cenderung lebih sensitif, injektor pada mesin rawan mampet kalau menggunakan bahan bakar yang buruk," terang Loviess, pemilik bengkel Dutama Diesel yang merupakan spesialis injektor diesel.
Loviess menerangkan bahwa injektor common rail memiliki komponen solenoid plungger, valve, dan nozzel. Ia menyebut bahwa valve merupakan bagian yang paling sering. Jika mengalami kerusakan, perbaikannya bisa mencapai Rp 1 hingga 1,5 juta.
Itu baru injektor saja, karena fuel pump juga biasanya kerap bermasalah ketika menggunakan bahan bakar berkualitas rendah. Loviess menyebut bahwa solenoid pada fuel pump yang macet biasanya menjadi sumber kerusakan.
"Bahan bakar yang kurang bagus itu ppm sulfurnya tinggi, bisa menimbulkan endapan kotoran di solenoid fuel pump. Efeknya, pasokan bahan bakar yang dikabutkan di dalam ruang bakar menjadi terganggu," terangnya.
Solenoid yang tidak membuka dengan maksimal membuat bahan bakar yang dikompresi kurang, akhirnya mesin mobil diesel modern pun menjadi tersendat-sendat dan mengalami penurunan tenaga.
>>> Temukan Mobil Bekas Idaman dengan Harga yang Menarik di Sini