Mesin Diesel Modern "Dipaksa" Minum B100, Apa Efeknya?

20/02/2019

Perawatan dan service

4 menit

Share this post:
Mesin Diesel Modern "Dipaksa" Minum B100, Apa Efeknya?
Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas apa yang dimaksud dengan solar B20, atau B100. Lalu bagaimana efeknya jika digunakan pada mobil dengan mesin diesel yang modern?

Penggunaan BBM berbasis B100 tentunya akan membuat efek samping pada mesin diesel modern. Hal itu lantaran petro-diesel atau solar biasa dengan bio-diesel atau B100 terdapat sedikit perbedaan spesifikasi bahan bakar. Bio-diesel atau B100 punya efek sedikit buruk terhadap mesin, output power-nya sedikit lebih rendah dibandingkan petro-diesel. Tapi cetane number-nya lebih besar. Jadi kalau cetane number-nya lebih besar, secara tenaga hampir sama jadi karena dengan cetane yang lebih besar nilai kompresinya bisa direndahkan untuk mendapatkan power yang lebih besar, serta mengkompensasi nilai kalor yang lebih rendah sedikit.

>>> Ini alasan Mercedes-Benz sama sekali tidak merekomendasikan B20 untuk mesin diesel modern mereka

Tampak proses pembuatan solar bio-diesel B100

Proses pembuatan bio-diesel atau B100 seperti ini

Dengan adanya penyesuaian yang dilakukan dengan mengubah spesifikasi diruang bakar, maka untuk sektor performa sebetulnya tidak akan menjadi masalah. Namun, yang menjadi concern mengenai penggunaan B100 itu adalah potensi kerusakan part pendukung mesin diesel itu sendiri. Bio-diesel atau B100 kandungannya dapat merusak karet-karet maupun selang yang terdapat di dalam mesin diesel. Ambil contoh, misalnya karet pada selang bahan bakar maupun seal-seal karet yang adanya di dalam mesin.

>>> Ini dia oli yang cocok untuk mesin diesel yang 'dipaksa' menenggak B20

Tampak Karet-karet mesin diesel

Karet-karet selang seperti ini dapat 'kalah' dengan penggunaan bio-diesel

Tapi, sebetulnya pabrikan mobil sejak tahun 2002 sudah mengantisipasi hal tersebut. Pabrikan mobil bahkan sudah mengantisipasi penggunaan B20 pada mobil-mobil bermesin diesel dengan tahun produksi diatas tahun 2010. Mobil dengan mesin diesel tahun 2010 ke atas beberapa telah menggunakan karet-karet sintetis yang diklaim lebih tahan terhadap keausan, dan tidak memakai karet alam lagi. Yang jadi masalah untuk mobil dengan mesin diesel modern ber-tahun produksi di bawah tahun 2010 atau malah mungkin yang di bawah tahun 2002. Dengan belum adanya modifikasi yang dilakukan oleh pabrikan maka potensi akan terjadi masalah dengan karet-karet di dalam mesin serta komponen pendukung mesinnya.

>>> Temukan tips dan trik perawatan mobil lainnya disini

Tampak Filter solar setelah pakai Bio-diesel

Bio-diesel dapat membuat filter solar lebih cepat kotor

Seperti yang kami kutip di situs nomor satu seputar teknis kendaraan, Mobilmo.com “Sayangnya di Indonesia, bahan bakar diesel kualitas tinggi masih menjadi isu utama. Bukan perkara kualitas saja, tapi juga soal distribusi yang belum merata. Apalagi kini sudah ada kebijakan pemerintah yang mengharuskan campuran bio diesel dengan kandungan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) 20%. Karena alasan ini pula, banyak pabrikan mobil di Indonesia yang tidak memasukkan pilihan mesin diesel modern pada varian produknya. Kandungan FAME setinggi ini masuk taraf berbahaya bagi kebanyakan diesel modern.”

>>> Gaikindo dukung penggunaan B20, padahal tidak semua anggota mendukung, ini alasannya

Tampak mobil Toyota Innova 2.4 Q AT

Mesin diesel modern akan mendapatkan masalah jika menggunakan B100 tanpa penyesuaian di sisi teknis kendaraan

Hal Ini lantaran dalam pembuatan FAME, membutuhkan campuran minyak dengan sodium hidroksida dan Methanol/Ethanol memiliki kecenderungan rantai karbon yang mengikat air, sehingga meskipun dalam jumlah sedikit bukan tidak mungkin air dapat menyebabkan korosi pada sistem pembuangan maupun komponen mesin lainnya yang tentu berakibat pada kerusakan. Juga bahaya tidak hanya berasal dari campurannya saja, tapi juga kadar sulfur dan particulate tinggi yang berpotensi untuk merusak. Terlebih pada mesin diesel modern yang sebagian besar telah menggunakan teknologi Common Rail.

>>> Ini pendapat kami mengenai truk Isuzu terbaru dan termahal di Indonesia

Tampak mesin diesel B series Toyota

Mesin diesel lawas, malah jauh lebih tahan terhadap buruknya bahan bakar solar

Belum lagi kemungkinan bio-diesel di dalam mesin menyerap uap air dari luar karena tangkti belum tertutup rapat, terkecuali jika bahan bakar bio-diesel yang dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar mobil dari tempat penyimpanan seperti SPBU sudah bercampur dengan air. Selain itu, untuk meningkatkan kadar bio-diesel menjadi B30 sampai seterusnya hingga B100 juga harus harmonis dengan kondisi serta didukung dengan adanya regulasi yang menunjang.

>>> Ini pendapat kami mengenai Mitsubishi Fuso yang pakai mesin diesel modern di Indonesia

Tampak Toyota Hardtop BJ40

Mobil lawas dengan teknologi diesel yang masih konvensional nan sederhana tidak masalah meminum B100

>>> Dapatkan beragam tips dan trik berguna lainnya hanya di Cintamobil

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif pada 2014, setahun kemudian Arfian menjadi test driver di sebuah tabloid otomotif nasional. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2018, kini ia menjadi Head of Content di Cintamobil.com   About Arfian Lulusan kampus Trisakti angkatan 2009 ini sebe
 
back to top