
Catalytic converter memiliki fungsi yang sangat penting karena berkaitan erat dengan pembersihan emisi gas buang kendaraan bermotor. Itu sebabnya, catalytic converter atau disebut juga katalis dipasang pada sistem knalpot setiap mobil bermesin bensin maupun diesel agar gas buang memenuhi standar emisi yang berlaku di wilayah tersebut. Dan inilah serba-serbi catalytic converter pada kendaraan bermotor yang bermesin bensin maupun diesel.
>>> 10 Kasus Pencurian Konverter Katalitik Honda CRV Terjadi Baru-baru ini di London
Terkait serba-serbi katalis, secara umum ada tiga macam perangkat tersebut pada mobil
1. Oxidation Catalyst (OC)
Pada katalis jenis OC (Oxidation Catalyst), O2 melakukan proses kimia dengan CO dan HC untuk menghasilkan CO2 dan H2O yang bebas polusi. Supaya proses tersebut berjalan optial, pada exhaust manifold harus ada oksigen murni. Selanjutnya gas buang disirkulasikan kembali melalui sistem EGR untuk mengurangi senyawa NOx.
2. Three-Way Catalyst (TWC)
Katalis tipe Three-Way Catalyst (TWC) mampu mengolah emisi CO, HC dan NOx menjadi emisi non polutan. Senyawa CO, HC dan NOx menjalani proses pembersihan dengan O2 sehingga menghasilkan CO2, H2O dan N2.
3. Three-Way Catalyst & Oxidation Catalyst (TWC-OC)
Katalis tipe Three-Way Catalyst & Oxidation Catalyst (TWC-OC) memadukan catalytic converter jenis oxidation catalyst dan three way catalyst untuk membersihkan emisi gas buang sehingga lebih aman dan ramah lingkungan.
Konstruksi
Bagian dalam katalis memiliki tampilan seperti sarang lebah dan terbuat dari logam-logam khusus seperti platinum, paladium, rhodium yang menyatu dengan blok keramik. Gas buang yang melalui logam-logam tersebut mengalami reaksi kimia sehingga mereduksi zat polutan yang berbahaya dan selepas ke udara bebas, gas buang lebih bersih. Sejalan usia pakai, logam-logam khusus dalam catalytic converter mengalami penurunan kemampuan sekitar 35% setelah penggunaan sejauh 100.000 km.
Konstruksi bagian dalam catalytic converter mirip sarang lebah
Selain itu, logam-logam dalam katalis tergolong sensitif terhadap kualitas bahan bakar yang jelek sehingga mengakibatkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna. Selanjutnya, proses pembakaran yang tidak sempurna mengakibatkan catalytic converter tersumbat dan berujung pada penurunan performa mesin. Makanya dalam serba-serbi catalytic converter, bahan bakar mempunyai fungsi yang sangat penting.
>>> Daihatsu Rocky Bakal Usung Teknologi Canggih Dan Ramah Lingkungan Ini
Mesin Diesel
Katalis pada mesin diesel disebut diesel oxidation catalyst (DOC) yang mengandung logam seperti palladium, platinum, dan alumina. Perangkat ini mengubah polutan gas buang mesin diesel terutama particulate matter (PM), hidrokarbon dan carbon monoxide (CO) menjadi karbon dioksida (CO2) dan air. Perangkat ini bekerja dengan tingkat efisiensi sekitar 90% sehingga mampu mereduksi bau asap/gas buang diesel dan partikulat.
Katalis mesin diesel dilengkapi diesel particulate filter
Pada sisi lain, gas buang mesin diesel menghasilkan PM (particulate matter) dalam jumlah tinggi dan catalytic converter hanya mampu menyerap 20% - 40% PM sehingga partikulat harus dibersihkan oleh “soot trap” atau diesel particulate filter (DPF). Sejalan regulasi emisi Euro yang semakin ketat, kendaraan diesel kini dilengkapi SCR (selective catalytic reduction) berupa injeksi urea ke dalam knapot untuk membersihkan gas buang. Dalam serba-serbi katalis untuk mesin diesel, perangkat tersebut memiliki sistem yang jauh lebih rumit dibanding komponen pada mesin bensin.
Kerusakan
Secara teknis belum ada patokan standar terkait usia pakai katalis pada kendaraaan. Namun, kondisi katalis sudah wajib diperhatikan ketika kendaraan mencapai jarak tempuh sekitar 60.000 km atau sekitar 3 tahun pemakaian. Untuk mengetahui kondisi kesehatan katalis digunakan sejumlah penilaian. Gejala umumnya adalah mesin seperti tertahan karena knalpot yang mampet. Penyebabnya adalah katalis yang tersumbat oleh gas buang sisa proses pembakaran tidak sempurna karena berbagai penyebab mulai dari mutu BBM buruk, filter udara kotor, hingga sistem pengapian bermasalah.
Katalis tidak bisa diperbaiki, harus diganti baru
Dampaknya, performa mesin menurun dan boros bahan bakar. Lakukan pengecekan kondisi katalis setiap servis berkala dan gunakan bahan bakar berkualitas yang bebas timbal. Catalytic converter yang rusak harus diganti baru, tidak ada cara lain. Masalahnya, harga katalis tidak murah. Sebagai contoh, perkiraan harga perangkat katalis untuk Nissan Grand Livina Seri L10 berkisar Rp 4-6 jutaan.
Daur Ulang
Belakangan ini marak daur ulang katalis bekas pakai di Indonesia. Umumnya, katalis bekas pakai dibayar cukup tinggi (sekitar Rp 1 juta) oleh para pengepul dan kemudian diambil kandungan logam di dalamnya untuk dijual kembali kepada pembeli dari luar Indonesia.
Katalis bekas dihargai tinggi untuk diambil logam-logam berharga mahal di dalamnya
Secara teknis, logam dalam katalis bekas pakai yang diambil dan didaur ulang adalah palladium untuk mereduksi kadar karbon dioksida (CO2) dalam gas buang. Sebagai perbandingan, harga 1 gram emas berkisar Rp 967.000 – Rp 1.100.000 (Mei 2021, sedangkan harga palladium per 1 gram mulai dari Rp 1,1 juta).