Salah satu mitos paling besar dan banyak diikuti oleh pemilik mobil di Indonesia adalah menggoyangkan mobil ketika mengisi bensin dengan harapan tidak ada ruang kosong dalam tangki. Selain tak memiliki manfaat dalam hal keterisian bahan bakar, ternyata pengemudi yang goyangkan mobil saat isi bensin bisa mencetuskan masalah yang lebih besar.
Berawal dari tips kuno
Beberapa waktu lalu Pertamina menampilkan sebuah iklan yang menunjukkan interaksi antara ayah dan anak di dalam sebuah mobil. Ketika mereka sedang mengisi bahan bakar, sang ayah menyuruh anaknya untuk menggoyangkan mobil ketika pengisian bahan bakar telah dilakukan. Lalu, kapan menggoyangkan mobil mulai dijadikan tips berkendara?
>>> Simak harga mobil baru dan promo lainnya di sini
Tips menggoyangkan mobil awalnya karena kualitas BBM yang buruk
Baik menggoyangkan mobil maupun sepeda motor ketika sedang mengisi bahan bakar merupakan salah satu trik yang biasanya digunakan oleh pengemudi lama. Hal ini bermula karena kualitas bahan bakar yang tak sebaik saat ini. Dimana bahan bakar yang masuk ke dalam tangki akan berbentuk busa.
Oleh karena itu, banyak orang yang menggoyangkan mobil agar busa hilang dan tidak memenuhi tangki bahan bakar. Tapi dengan kualitas yang sudah lebih baik, bahan bakar yang dihasilkan oleh Pertamina kini tak lagi menghasilkan busa. Cairan bahan bakar tak perlu susah lagi mengisi keseluruhan ruang tangki mobil.
>>> Isi Bensin Jangan Tunggu Tangki Kosong, Bisa Bahaya!
Bisa mengakibatkan kebakaran
Tapi selain tak lagi bermanfaat, ternyata menggoyangkan mobil ketika sedang melakukan pengisian tersebut bisa berdampak buruk. Bahkan hal ini cenderung membahayakan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala SPBU Pertamina CIkini Pramuka Paimin.
“Ujung nozzle terbuat dari besi atau baja, dikhawatirkan kalau digoyang-goyangkan justru akan terjadi gesekan. Sebab, pada lubang tutup tangki di ujungnya kan juga berbahan pelat,” jelasnya dilansir dari Kompas.com (24/10/2022).
Gesekan pada nozzle bisa menimbulkan listrik statis
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gesekan sekecil apa pun yang terjadi antara ujung nozzle dengan lubang tutup tangki berpotensi memicu listrik statis. Sedangkan listrik statis bisa menimbulkan api, elemen yang sangat berbahaya di tengah tempat yang dipenuhi dengan senyawa yang mudah terbakar, seperti BBM.
“Ditakutkan terjadi listrik statis tadi. Karena itu, dalam mengisi bensin biasanya kita angkat sendiri nozzle-nya, jadi tidak menyentuh langsung atau istilahnya tidak ada bonding pada nozzle dengan lubang tangki," terang Paimin.