Perilaku Marah dan Agresif di Jalan Raya Hanya Merugikan Diri Sendiri

06/12/2022

Pengemudian

3 menit

Share this post:
Perilaku Marah dan Agresif di Jalan Raya Hanya Merugikan Diri Sendiri
Hindari perilaku agresif pengguna jalan terhadap pengguna jalan lainnya, seperti penggunaan strobo yang tidak tepat, mengemudi secara ugal-ugalan, serta intimidasi.

Selama 2022, banyak perilaku agresif pengguna jalan terhadap pengguna jalan lainnya. Mulai dari penggunaan strobo yang tidak tepat, mengemudi secara ugal-ugalan, intimidasi menggunakan senjata api, hingga dengan sengaja menabrakkan kendaraannya ke pengendara lain. 

Yes, perilaku agresif juga tidak mengenal jenis pengendara, walaupun sekarang ada saja beberapa yang menggeneralisasi bahwa tindakan ini dilakukan oleh pengemudi kendaraan jenis tertentu. Hal ini terkait dengan meraknya platform media sosial yang besar.

Mengemudi agresif mengakibatkan cedera serius dan kematian
Mengemudi agresif mengakibatkan cedera serius dan kematian

Melansir Monash University Accident Research Centre, di negara-negara lain, bentuk perilaku yang juga dikenal dengan road rage ini telah terbukti meningkatkan kemungkinan kecelakaan hingga 15 persen. 

Dengan kata lain, perilaku agresif memiliki risiko kecelakaan yang sama dengan mengemudi dengan adanya distraksi atau dalam keadaan mabuk, namun memiliki konsekuensi cedera yang lebih tinggi.

Senior Research Fellow Monash University Accident Research Centre Amanda Stephens mengatakan, mengemudi secara agresif dapat, dan sering kali, menyebabkan kecelakaan, yang seringkali mengakibatkan cedera serius atau kematian. 

"Tanpa perbaikan signifikan dalam keselamatan jalan di Australia, sekitar 12.000 pengguna jalan raya akan kehilangan nyawa mereka dan hampir 500.000 orang akan terluka parah," ucap Amanda lewat siaran pers yang diterima Cintamobil.

>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini

Hindari Mengemudi Agresif

Mengemudi agresif adalah penggunaan kendaraan yang berisiko untuk menunjukkan kemarahan atau mengintimidasi pengemudi lain. Ini termasuk ngebut, mengekor, menyalip jalan secara berbahaya,  membunyikan klakson secara berlebihan, dan membuat gerakan kasar.

Perilaku ini telah ditetapkan sebagai masalah serius, dengan hampir 50 persen pengemudi kerap melakukannya.

hindari mengemudi marah dan agresif
Mengemudi agresif hanya merugikan diri sendiri

Selanjutnya, ketika pengemudi agresif, kemungkinan terlibat dalam kecelakaan meningkat hingga 15 kali lipat. Singkatnya, pengemudian yang agresif menimbulkan risiko yang sangat berbahaya, tetapi dengan konsekuensi cedera yang lebih serius.

Terlepas dari ancaman terhadap keselamatan jalan, sebagian besar penanggulangan bersifat reaktif, dan bergantung pada tindakan hukuman seperti denda hingga kurungan.

>>> Jangan Langsung Marah-marah, Ini Cara Mengatasi Stres di Jalan Saat Mudik

Program Intervensi Perilaku Pengendara

Monash University Accident Research Centre, yang didukung Badan Keamanan Jalan Australia mengembangkan tim riset lewat program Reduce Aggressive Driving (RAD).

Setidaknya telah melangsungkan 10 sesi RAD, dengan peserta diambil dari sebagian besar negara bagian dan teritori. Mereka masing-masing berkendara antara 10.000 dan 30.000 kilometer setahun, dan mengemudi dengan cara yang pemarah dan agresif.
 
Setiap sesi mendidik peserta tentang risiko jalan tol dan kecelakaan dari mengemudi yang agresif. Separuh sesi terakhir berfokus pada eksplorasi lebih lanjut pemicu kemarahan dan agresi. Yang kemudian menghasilkan strategi untuk mengelola pemicu tersebut.

Beberapa pemicunya antara lain pengemudi yang lamban, pengemudi yang bimbang, manuver yang melanggar hukum, ketidaksopanan, dan penundaan perjalanan.

Cara Mengatasi Stres di Jalan
Rencanakan perjalanan, buat mobil senyaman mungkin dan hindari perilaku agresif

Beberapa strategi yang disarankan untuk menghindari mengemudi agresif sebelum memasuki jalan termasuk merencanakan perjalanan, memberikan banyak waktu, membuat mobil nyaman (dengan musik dan suhu yang baik), dan menyadari keadaan pikiran Anda serta hindari perilaku agresif.

Begitu berada di jalan, bersiaplah untuk menepi, mengemudi di jalur kiri, mengetahui kebutuhan pengemudi lain, menunjukkan kesopanan kepada pengemudi lain, dan menghindari rute pemicu kemarahan. 

Program RAD ini telah berhasil dalam mengelola frustasi dari 97 persen dari total pengendara yang mengikuti program ini dan agresi (92 persen dari total pengendara). Lebih lanjut, 74 persen dari pengendara yang mengikuti program ini juga menyatakan mereka dapat mengontrol kemarahan mereka pada saat tidak mengemudi.

>>> Jangan Anggap Sepele, Macet Parah Bisa Berakibat Fatal

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top