Perbedaan Rem Non ABS Dan ABS Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

10/07/2018

Pengemudian

4 menit

Share this post:
Perbedaan Rem Non ABS Dan ABS Serta Kelebihan Dan Kekurangannya
Sama seperti perbedaan sistem tradisional dan modern, perbedaan rem non ABS dan ABS memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Perangkat rem merupakan bagian terpenting dari sistem keselamatan berkendara. Meskipun sudah ada pengereman otomatis untuk menghindari tabrakan dari depan, tapi kebanyakan mobil masih terbagi antara pengereman ABS dan non ABS. Cintamobil akan memberikan penjelasan mengenai perbedaan rem non ABS dan ABS serta kelemahan dan kekurangannya masing-masing. 

1. Rem Non ABS

Sistem kerja rem tradisional cukup sederhana. Anda menekan pedal rem, bantalan rem akan memberi tekanan dan mobil akan melambat. Tetapi pada permukaan yang licin, mudah untuk mengerem cukup keras sehingga roda mulai meluncur di permukaan jalan. Rem konvensional masih nyaman dipakai ketika berada di permukaan kering.

Gambar yang menunjukan bagian rem dari mobil yang terletak pada roda

Sistem rem sangat penting dalam fitur keselamatan berkendara

Harga yang murah serta komponen yang lebih sedikit memuat rem konvensional atau non ABS lebih murah dibandingkan rem ABS ketika ada kerusakan. Selain itu, rem konvensional dianggap lebih baik ketika berada di jalanan kerikil, salju, dan kondisi jalan yang bergelombang karena kerikil dan salju terjepit di depan ban setelah penguncian.

Kekurangan rem tradisional adalah ketika melakukan pengereman mendadak, pengemudi akan lebih sulit untuk mengendalikan kendaraan. Baik pada kondisi kering maupun basah, pengemudi harus menjaga gar roda tidak mengunci. Metode pengiriman ini disebut dengan threshold.

>>> Dapatkan tips mengemudi lainnya hanya di Cintamobil

2. Rem ABS

Dimulai dengan sedan Imperial LeBaron Chrysler keluaran 1972, produsen mobil mulai menawarkan sistem pengereman baru, dimana rem secara otomatis dicengkram dan dilepaskan secara berurutan untuk mempertahankan kontrol kemudi roda depan. Ide yang menjadi awal rem ABS adalah di bawah pengereman berat, roda akan terus berputar untuk memungkinkan pengemudi mempertahankan kendali kendaraan.

Gambar yang menunjukan mobil lama sedan Imperial LeBaron Chrysler tahun 1972

Sedan Imperial LeBaron Chrysler keluaran tahun 1972

Pada tahun 1980an, sistem ABS menjadi lebih umum dipakai, terutama pada model mewah. Pada tahun 2000an, produsen kendaraan lebih mempercayakan sistem ABS dan menjadi peralatan standar di sebagian besar mobil. Akhirnya, sejak 2012 semua mobil penumpang sudah dilengkapi dengan ABS.

Cara yang benar untuk menggunakan ABS adalah menekan pedal rem dan menahannya dengan kuat sampai mobil berada di bawah kendali. Pengaturan ABS memompa dan melepaskan rem secara otomatis setiap kali diperlukan. Pengemudi hanya harus menekan pedal rem dan membiarkan sistem bekerja.

Berikut cara kerja sistem pengereman ABS

a. Kelebihan rem ABS

Seperti yang telah dijelaskan, rem pada sistem ABS akan memastikan roda tidak terkunci saat melakukan pengereman sehingga membuat kendaraan mudah dikendalikan ketika Anda mengerem mendadak. Pengereman juga lebih pakem ketika kendaraan berada di permukaan yang datar serta lebih cepat dibandingkan dengan rem biasa.

>>> Perhatikan tanda modul ABS mulai rusak

b. Kekurangan rem ABS

Meskipun sudah memiliki sistem kelas atas, siapa bilang rem ABS tidak memiliki kekurangan. Rem ABS terbukti masih kesusahan ketika menghadapi jalan yang berkerikil atau tidak rata. Misalnya ketika berada di kerikil, pasir, atau jalan yang bergelombang, rem terkadang menjadi kurang pakem, bahkan menimbulkan bunyi menggeruk.

Selain itu, biaya yang lebih besar patut menjadi perhatian. Biaya perawatan relatif meningkat karena sensor pada roda membutuhkan pengecekan konstan. Sensor mungkin perlu dikalibrasi ulang dari waktu ke waktu. Selain itu, penambahan ABS pada sistem elektronik mobil meningkatkan kemungkinan kerusakan sistem.

Gambar yang menunjukan komponen pada sistem rem ABS

Komponen-komponen yang ada pada sistem rem ABS

Yang patut disadari juga adalah karena rem ABS memanfaatkan sensor yang mengerem secara berulang-ulang, kemampuan ABS untuk memastikan pengereman tidak pasti. Terlihat dari ketidakkonsistenan kendaraan pada permukaan jalan yang berbeda dibawah kondisi berkendara yang berbeda juga bervariasi.

Selain masalah di atas, tidak ada keraguan bahwa rem ABS disebut merupakan sistem pengereman yang lebih baik daripada sistem tradisional. Meskipun beberapa tradisionalis berpendapat bahwa rem tradisional lebih baik. Dari perbedaan rem non ABS dan ABS, banyak studi yang mengukur sistem ABS mampu menghentikan kendaraan lebih cepat, tanpa kehilangan kontrol hampir di semua keaadan.

>>> Beragam tips dan trik otomotif bisa Anda dapatkan di sini

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top