
Video yang memperlihatkan beberapa mobil premium terbakar yang disebut-sebut merupakan milik dari anak PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa beredar di media sosial. Kejadian ini menyusul unjuk rasa dari kelompok anti-pemerintah kemarin, Kamis (12/5/2022). Namun setelah diusut, ternyata video tersebut bukan video asli.
Mobil mewah anak PM Sri Lanka
Rumah beberapa anggota parlemen dari partai yang berkuasa di Sri Lanka di amuk masa, dan salah satunya adalah rumah dari Mahinda Rajapaksa, Perdana Menteri yang berkuasa sejak tahun 2004. Sosial media dibanjiri dengan video pembakaran yang diakui berasal dari negara kepulauan tersebut.
>>> Dapatkan mobil baru dan bekas terbaik dengan harga termurah di sini
Salah satu kanal yang banyak mendapatkan sorotan adalah video dari akun Twitter @JsPalani yang menampilkan cuplikan beragam mobil mewah yang diklaim merupakan milik anak Rajapaksa. Mulai dari Lamborghini, Ferrari, sampai Rolls-Royce terlihat hancur diamuk api. Video tersebut di-likes lebih dari 28 ribu kali.
Video yang awalnya dibuat dari TikTok tersebut juga dibagikan oleh berbagai akun lainnya yang menjelaskan bahwa pembakaran merupakan bagian dari aksi massa di Sri Lanka.
>>> Mobil Rp 42 Miliar Terbakar, Berapa ya Biaya Perbaikannya?
Ternyata video hoax
Namun dilansir dari News Checker, video tersebut diklaim sebagai hoax atau palsu. Terlihat dari kolom komentar yang menjelaskan bahwa video tersebut merupakan bagian dari kebakaran yang terjadi di Hotel Avenra yang terletak di Negombo, Sri Lanka. Mobil mewah yang terbakar merupakan bagian dari koleksi pemilik hotel bernama Sachith De Silva.
Kerusuhan di Sri Lanka dimana sebuah bus dibakar oleh massa
Meskipun begitu, kekerasan dan tindakan anarkis terpantau terjadi di Sri Lanka selama beberapa hari terakhir. Kekerasan tak terelakkan setelah massa pendukung Rajapaksa bersenjatakan tongkat besi menyerang kelompok protes anti-pemerintah di Kolombo pada hari Senin, (9/5/2022)
Unjuk rasa yang berakhir pembakaran tersebut merupakan bagian dari aksi massa yang memprotes krisis ekonomi terburuk dalam sejarah Sri Lanka. Cadangan devisa yang menipis dengan cepat tak cukup untuk membayar biaya impor bahan bakar, makanan pokok, dan obat-obatan selama sebulan. Aksi massa tersebut memaksa Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.
>>> Ford Mustang yang Terbakar di Pondok Indah Bukan Punya Atta-Sean Gelael