Kapan Penjualan Mobil di Indonesia Bisa Pulih Lagi?

23/06/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Kapan Penjualan Mobil di Indonesia Bisa Pulih Lagi?
Penjualan mobil di Indonesia tengah mengalami penurunan yang sangat tajam sejak Covid-19 melanda. Kapan kira-kira penjualan mobil bisa pulih kembali ya?

Penjualan mobil di Indonesia masih terdampak dari penyebaran virus corona. Tampak dalam tiga bulan terakhir yakni Maret, April, dan Mei angkanya masih merosot.

Sebagai gambaran, penjualan pada Mei secara wholesales hanya 3.551 unit padahal rata-rata bisa mencapai 80.000-an unit. 

Demikian pula dengan retail sales. Angka penjualan secara retail menurun sangat drastis selama tiga bulan terakhir.

>>> Siapa Saja Pembeli Mobil Toyota di Masa Pandemi?

Menanti Daya Beli Masyarakat Pulih

Tercatat pada Maret 60.449 unit kendaraan laku terjual, kemudian pada April mulai tercatat penurunan yakni 24.273 unit. Hingga akhirnya pada Mei hanya sebesar 17.083 unit. 

Pabrik Daihatsu

Aktivitas di pabrik belum bisa berjalan optimal

Penjualan mobil pun diprediksi masih belum banyak berubah dua bulan setelahnya. Hal ini didasari oleh masih adanya pembatasan kegiatan di sejumlah daerah yang membuat aktivitas tak bisa optimal. Dengan begitu, sulit untuk menjawab dengan pasti terkait pulihnya industri otomotif di Indonesia. 

“Juni saya perkirakan belum naik banyak karena daya beli belum maksimal,” ungkap Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra dalam kesempatan konferensi pers virtual belum lama ini. 

>>> Cek mobil bekas berkualitas dengan pilihan yang paling lengkap cukup klik disini

Selain daya beli yang belum maksimal, perusahaan pembiayaan alias leasing juga masih belum melonggarkan soal biaya Down Payment (DP) pembelian kendaraan. Ini juga turut besar dampaknya terhadap penjualan mobil di Tanah Air. 

Seperti diketahui pihak leasing lebih ketat dalam menyeleksi calon konsumennya dengan menetapkan DP sebesar 40-50%. Padahal sebelumnya untuk pembelian kendaraan DP hanya sekitar 20%.

Bukan tanpa alasan, selama masa pandemi kondisi perekonomian pun ikutan terdampak. Walhasil tak sedikit dari konsumen yang kesulitan membayar cicilan leasing kendaraannya. 

>>> Daihatsu Akui Tak Sanggup Kejar Toyota di Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan

OJK memberikan restrukturisasi kepada debitur yang terdampak Covid-19

Tercatat dalam data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan pada 9 Juni, dari 183 perusahaan leasing telah memberikan restrukturisasi senilai Rp 84,38 triliun dari 2,82 juta kontrak pembiayaan. Namun data tersebut tak merinci soal persentase konsumen yang melakukan cicilan kendaraan. 

Selain penjualan mobil terdampak karena dealer tutup, aturan pembatasan kegiatan yang diberlakukan pemerintah juga turut mempengaruhi aktivitas produksi di pabrik mobil. 

>>> Cari Low MPV Baru di Bawah Rp 200 Juta? Simak Nih Pilihannya

Produksi Masih Terbatas

Pabrik memang sudah boleh beroperasi, namun tak seluruh pekerja bisa bekerja secara normal. Oleh karena itu, Daihatsu kini lebih fokus memproduksi mobil-mobil untuk kebutuhan ekspor. 

“Kami itu produksi untuk fleet order, yang confirm kami commit, selebihnya kita produksi ekspor. Domestik belum kita produksi, Juni kita masih satu shift dan 50:50 karena secara regulasi tidak boleh masuk semua,” terang Amelia. 

Amelia juga menyebutkan pada bulan Juli baik produksi maupun penjualan retail belum akan maksimal. Untuk itu, pihaknya mengharapkan ada kelonggaran agar kegiatan produksi bisa kembali berjalan normal pada Agustus. 

“Banyak cabang stoknya turun, bukannya kami nggak mau produksi tapi kesehatan nomor satu walupun impactnya ke bisnis tidak maksimal,” kata Amelia.
 

>>> Berita otomotif menarik lainnya ada disini 

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top