Cara Pemerintah China Pulihkan Penjualan Mobil usai Diterjang Corona

10/06/2020

Pasar mobil

5 menit

Share this post:
Cara Pemerintah China Pulihkan Penjualan Mobil usai Diterjang Corona
Pemerintah China menyiapkan strategi untuk bisa memulihkan penjualan mobil usai anjlok diterjang pandemi berupa pemberian subsidi kepada masyarakatnya.

Penyebaran virus corona berdampak pada banyak hal. Industri otomotif pun ikut menjadi korbannya. Penjualan mobil di seluruh dunia anjlok. Tak terkecuali di China yang notabene sebagai pasar otomotif terbesar sejagat. 

China merupakan negara pertama yang merasakan dampak dari penyebaran virus corona. Banyak kota-kota lumpuh untuk menekan angka penyebaran. Akibatnya aktivitas jual-beli mobil pun ikut terganggu. 

Di masa normal, China mampu menjual mobil lebih dari 6 juta unit pada kuartal pertama. Namun dengan adanya corona, penjualan di kuartal pertama ini baru mendekati 3,7 juta unit. 

>>> Ini Pilihan Mobil Murah Paling Populer Di Vietnam

Pemerintah China Beri Subsidi

Dilansir CNN, pemerintah China pun tak mau tinggal diam. Industri otomotif memang memiliki peran penting pada pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Lebih dari 40 juta orang hidup dari industri otomotif. 

Penjualan mobil di China

Ilustrasi dealer-dealer mobil

Kesehatan industri otomotif China juga sangat penting untuk pasokan rantai global. Oleh karena itu sangat penting untuk bisa kembali menggairahkan penjualan agar industri bisa terus bertahan. 

Namun di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti, tentu sulit untuk memaksa konsumen membeli mobil baru. Ditambah dengan kenyataan penjualan mobil di China tercatat menurun sebelum virus corona datang. 

>>> Begini Cara Produsen Mobil Berjualan Pasca Pandemi Covid-19 di China

Di Beijing misalnya pemerintah setempat memutuskan untuk memperpanjang pemberian subsidi dan keringanan pajak untuk mobil-mobil yang ramah lingkungan seperti listrik, hybrid dalam kurun waktu dua tahun ke depan. 

Selain Beijing, pemerintah daerah lain juga menawarkan subsidi tunai senilai 1.400 dolar AS per kendaraan demi menggairahkan penjualan mobil. 

Cara tersebut tampaknya cukup sukses menarik minat masyarakat untuk membeli mobil baru. Penjualan mobil di China bisa pulih dalam waktu singkat.

Penjualan mobil di China

Masyarakat di China memanfaatkan subsidi dari pemerintah untuk membeli mobil 

Mengutip Nikkei Asian Review, pada Mei penjualan mobil di China naik 11,7 persen berdasarkan data yang dirilis China Association of Automobile Manufacturers (CAAM). 

>>> Kewajiban Pengendara Mobil Pribadi Selama Masa Transisi di Jakarta

Jepang Masih Belum Bisa Pulihkan Penjualan Mobilnya

Beda dengan China, negara-negara lain seperti Amerika dan Eropa yang masih belum juga menunjukan tanda-tanda akan pulih di sektor industri otomotifnya.

Salah satu raksasa otomotif, Jepang pun turut merasakannya. Di Jepang, masyarakatnya masih ragu untuk membeli baru karena khawatir tak akan mendapatkan uang bonus di musim panas. 

Sebelum pandemi menerpa Jepang, permintaan akan mobil baru di sana memang tercatat sudah menurun terutama dari kalangan muda. 

>>> Mengintip Harga Mobil Bekas Nissan Keluaran Tahun 2019

Fenomena penurunan penjualan mobil imbas dari corona juga turut dialami Indonesia. Bahkan disebutkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Yohanes Nangoi ini merupakan yang terburuk dalam 15 tahun terakhir. 

Untuk itu, Nangoi meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa meringankan pajaknya. 

"Kita sudah berkerjasama dan kami juga meminta pada sampai saat ini industri otomotif suffering, setelah Covid kita harus diperhatikan. Ada beberapa yang kita diskusikan, kita sudah bekerjasama dan mengirim surat ke gubernur seluruh Indonesia agar pajak kendaraan bermotor direlaksasi turun sebesar 30-50 persen dari rate sekarang," ungkap Nangoi belum lama ini. 

>>> Berita otomotif dunia dan nasional menarik lainnya ada disini 

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top