Pernahkah Anda terpikir, jika dua puluh tahun silam, kita mungkin tak terlalu ambil pusing soal kelistrikan mobil. Pasalnya, sebagian besar mobil saat itu masih mengandalkan sistem mekanis maupun hidolis untuk ‘menggerakkan’ fitur-fitur yang ada. Beberapa fitur yang menggunakan 'tenaga' listrik paling-paling hanya seputar panel instrumen, radio tape, power window, dan central lock.
Lain Dulu Lain Sekarang
Fitur mobil zaman dulu jelas tak banyak mengandalkan kelistrikan
Namun kini, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Sistem kelistrikan mobil menjadi salah satu yang terpenting di mobil. Jangankan mobil mewah yang dibekali sejumlah fitur awang-awang, mobil kelas LCGC (Low Cost Green Car) dengan harga Rp 150 jutaan saja sudah memiliki komponen elektronik yang lumayan banyak. Bahkan, ada juga yang mulai menggantikan peran komponen yang sebelumnya menggunakan mekanis atau hidrolis.
ABS, EBD dan BA butuh listrik untuk mengontrol sistemnya
Paling basic adalah sistem rem yang dilengkapi sistem ABS (Anti-Lock Braking System), EBD (Electronic Brake-forece Distribution), hingga BA (Brake Assist). Meski dalam mekanisme kerjanya masih menggunakan sistem hidrolis ataupun mekanis, tapi sudah terdapat ECU (Electronic Control Unit) dan sejumlah sensor yang menganalisa kondisi pengendaraan untuk menentukan kapan ketiga sistem itu bekerja.
>>> Inilah mobil bertenaga listrik terlucu di pasar mobil Indonesia
Dari Keandaraan Penumpang Hingga Mobil Niaga
Sistem EPS punya ciri putaran setir lebih ringan dari hidrolik
Contoh paling ekstrem adalah bergantinya prinsip mekanis menjadi elektris adalah dengan kehadiran EPS (Electronic Power Steering). Dahulu, power steering yang ada menganut ‘aliran’ hidrolis untuk membuat putaran lingkar kemudi menjadi lebih ringan. Tetapi kini, peran sistem hidrolis telah digantikan sebuah motor listrik yang bertugas ‘membantu’ pergerakan kemudi.
Mobil sekelas LCGC semacam Brio menganut banyak teknologi yang butuh sistem listrik
Efek positifnya jelas terasa. Hilangnya power steering konvensional yang terhubung dengan belt ke crankshaft membuat beban mesin kian ringan. Alhasil, konsumsi BBM pun dapat dikurangi sehingga mobil menjadi lebih hemat. Dan perlu diingat, EPS bukanlah fitur khas mobil mewah. Tercatat Honda Brio, Daihatsu Ayla, Toyota Calya, Mitsubishi Xpander, hingga mobil niaga seperti Suzuki New Carry Pick Up telah mengadopsi EPS.
Bahkan pick up ringan terlaris di Indonesia sudah pakai EPS...
Beralih ke teknologi lebih advanced yang wajib mengandalkan pasokan kelistrikan mobil yang prima. Dalam sepuluh tahun belakangan, kita mengenal adjustable suspension. Kehadiran suspensi model ini membuat ketinggian mobil dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Umumnya, suspensi ini terdapat pada SUV mewah seperti Toyota Land Cruiser, hingga BMW X7.
Suspensi juga butuh arus listrik yang prima
Suspensi ini menggunakan udara sebagai pengganti pegas konvensional, tingkat ketinggian maupun redaman suspensi dapat diubah-ubah. Sebab terdapat kompresor yang bertugas mengatur tekanan udara dalam suspensi. Biasanya, ubahan setelan dapat dilakukan secara manual maupun otomatis jika sistem mendeteksi adanya perubahaan paramater. Ini berarti terdapat ECU, di mana baik ECU maupun kompressor tersebut membutuhkan arus listrik.
Adaptive headlights andalan Mazda jelas butuh listrik untuk menggerakkan sorot lampunya
Belum lagi fitur pengatur ketinggian sorot lampu yang biasanya terdapat di sisi kanan kolom kemudi. Dulu, pengaturan ini dilakukan secara manual dengan cara menyetel posisi lampu dengan obeng. Dengan fitur ini, fungsi pengaturan telah diganti oleh motor listrik. Selain lebih praktis, fleksibilitas posisi lampu membuat pengendaraan Anda pun menjadi lebih nyaman dan aman. Lagi-lagi, butuh kelistrikan mobil yang baik untuk menggerakkan motor tersebut.
Penting Untung Memperhatikan Sistem Kelistrikan Mobil Anda
Untuk itu jaga selalu kelistrikan pada mobil Anda agar tetap prima
Selain beberapa fitur yang disebutkan di atas, masih banyak lagi komponen ataupun sistem yang memanfaatkan kelistrikan mobil. Mulai dari kehadiran sistem manajemen mesin elektronik, throttle by wire, electronic parking brake seperti terdapat pada Honda HR-V atau Mitsubishi Eclipse Cross, hingga pengaturan jok elektrik. Oleh sebab itu sistem kelistrikan mobil tak lagi patut dianggap enteng. Tanpa sistem kelistrikan mobil yang mumpuni, mobil Anda dijamin takkan berumur panjang…
>>> Mobil Tua Jangan Takut Uji Emisi, Begini Caranya Biar Lulus