Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Penggantian Oli CVT?

29/04/2019

Perawatan dan service

5 menit

Share this post:
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Penggantian Oli CVT?
Jika dibandingkan transmisi otomatis konvensional, CVT memiliki kontruksi berbeda yang mempengaruhi cara perawatannya, termasuk saat penggantian oli CVT.

Seiring perkembangan zaman, teknologi transmisi otomatis semakin canggih. Salah satu teknologi terbarunya adalah CVT (Continous Variable Transmission), yang sudah banyak dipakai mobil-mobil di Indonesia. Mulai dari LCGC seperti Honda Brio, hatchback sporty atau small sedan seperti Toyota Yaris dan Vios, hingga MPV dan SUV seperti Nissan X-Trail dan Serena, semuanya menggunakan transmisi CVT. Lalu, bagaimana cara merawatnya, khususnya dalam penggantian oli CVT?

Honda Mobilio RS Automatic warna Hitam

Salah satu mobil dengan transmisi matic CVT, Honda Mobilio

>>> Irit dengan Mobilio CVT 2019? Kami tahu caranya

Kontruksi transmisi CVT mengandalkan sabuk baja yang diputar oleh sepasang pulley, yang meneruskan daya dari mesin ke roda. Desain ini terhitung ringkas, karena tidak lagi menggunakan deretan rasio gigi ala torque converter, membuatnya lebih ringkas.

Lantas, bagaimana dengan perawatannya? Transmisi CVT terbilang minim perawatan karena memiliki usia komponen yang termasuk tinggi. Pun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatannya, khususnya saat melakukan penggantian oli CVT. Salah satu perbedaan CVT dengan matic konvensional adalah CVT tidak perlu membutuhkan banyak pelumasan, di sisi lain seluruh gigi matic konvensional wajib dilumasi. Alhasil, kebutuhan oli keduanya pun berbeda.

Belt transmisi CVT

Peran gir pada transmisi konvensional digantikan belt, oleh karena itu membutuhkan lebih sedikit pelumasan

Transmisi matic konvensional membutuhkan oli dengan spesifikasi lebih berat ketimbang CVT.  Umumnya, tingkat pelumasan oli matic konvensional lebih tinggi ketimbang oli CVT. Alhasil, penggunaan oli matic biasa dapat membuat transmisi selip, atau membuat tenaga mobil kurang. Terkadang, mobil akan terasa seperti loncat, jika kondisinya sudah sangat buruk bahkan tidak bisa jalan sama sekali.

Jika mengacu pada buku manual kendaraan, oli transmisi CVT termasuk ke dalam oli yang cukup bisa bertahan lama. Pun demikian, hal tersebut tak bisa dijadikan patokan baku. Idealnya, penggantian oli transmisi CVT dilakukan tiap 100.000 km, dengan catatan jalanan yang Anda lalui tiap hari lancar dan jarang terkena macet. Namun, hal ini rasanya sulit jika melihat bagaimana padatnya lalu lintas di kota-kota besar Indonesia.

Untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian oli CVT, Anda bisa mendiskusikannya dengan service advisor di bengkel resmi saat melakukan servis berkala. Dengan mempertimbangkan kondisi pemakian tiap hari, petugas bengkel akan memberi rekomendasi waktu penggantian oli CVT yang pas agar transmisi CVT mobil Anda selalu prima.

>>> Baca tips & trik otomotif lainnya di sini

Bergabung di Cintamobil sejak 2019, Derry adalah seorang penyuka kecepatan tulen. Pengalaman di salah satu situs motorsport global membuatnya khatam soal dunia balap. Masih mengejar gelar Sarjana, Derry juga sering memacu adernalin dengan go-kart.
 
back to top