Di Indonesia, penerapan klakson telolet dan lampu warna pada bus sudah menjadi hal yang lazim dijumpai, apalagi untuk bus AKAP yang menempuh jarak jauh. Rasanya kurang asyik kalau bus antar kota jarak jauh belum dilengkapi dengan klakson telolet dan lampu warna. Pada sisi lain, penggunaan klakson aneka nada dan lampu aneka warna ternyata memiliki potensi bahaya tersembunyi yang berakibat cukup fatal. Berikut ini ulasan tim Cintamobil.com.
>>> Masih Pakai Lampu Strobo di Mobil? Awas SIM Bisa Dicabut!
Kesalahan Instalasi
Menurut Achmad Wildan selaku Investigator Senior dari KNKT dalam sebuah seminar online beberapa waktu lalu, pemasangan klakson telolet berpotensi membahayakan. Udara bertekanan untuk klakson tersebut diambilkan dari tabung kompresor rem angin bus. Dalam beberapa kali investigasi kecelakaan bus, Achmad Wildan sering menjumpai instalasi jaringan klakson aneka bunyi yang dilakukan secara salah dan asal-asalan.
Jangan sampai asal-asalan dalam instalasinya
Contohnya, udara bertekanan untuk membunyikan klakson telolet diambil melalui selang angin dari tabung kompresor. Kadang-kadang, muncul getas pada selang angin atau klemnya dan dalam kasus yang lebih ekstrem selang angin terlepas dari tabung kompresor udara. Akibatnya terjadi kebocoran tekanan angin dan bus mengalami tekor angin yang menyebabkan pengemudi tidak bisa mengoperasikan pedal kopling dan pedal rem sehingga berujung pada kecelakaan.
Bahaya Kebakaran
Lampu warna warni pada bus malam AKAP jarak jauh sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang. Semakin ramai lampu bus tersebut, semakin memikat penampilannya dan menciptakan ciri khas yang unik dibanding bus yang lain. Namun Wildan sapaan akrab dari Achmad Wildan juga mengingatkan potensi bahaya kebakaran terkait instalasi lampu aneka warna tersebut, terutama terkait instalasi sistem kelistrikan pada bus tersebut.
Instalasi yang salah berpotensi menyebabkan bahaya kebakaran
Sering terjadi kabel yang dipakai untuk lampu warna warni ternyata tidak sesuai. Maksudnya kabel untuk lampu hiasan justru dipilihkan kabel untuk arus listrik kecil yang dipaksakan untuk arus listrik besar. “Sebagai contoh, lampu tersebut butuh kabel listrik 2 Ampere, malah dipasang kabel listrik 1 Ampere untuk menghemat biaya,” jelas alumni STTD Bekasi itu lebih lanjut. Nyatanya, kerap ditemui instalasinya ternyata salah dan dudukannya juga salah karena dilakukan secara asal-asalan oleh bengkel yang tidak punya kompetensi.
>>> Tak Boleh Sembarangan Modifikasi, Bunyi Klakson Ada Regulasinya