Ikuti kami di berita google
Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor KP 972/ AJ 502/ DRJD/ 2020 tentang Fasilitas Tanggap Darurat Kendaraan Bermotor, seluruh mobil yang dijual mulai tahun 2021 harus memiliki APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
APAR dibutuhkan jika tiba-tiba ada api keluar dari dalam kabin mobil
Pun demikian, Anda bisa menambahkan APAR sendiri pada mobil mengingat alat tersebut memiliki peran penting dalam keselamatan berkendara, khususnya saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran mobil.
“Jika melihat kecelakaan yang terjadi baik mobil baru ataupun mobil lawas, ada kemungkinan terbakarnya kendaraan. Jadi, mobil baru bisa direkomendasikan untuk pemasangan APAR, tapi dengan standar yang sesuai,” ungkap Robby Prakoso, pereli Nasional sekaligus founder Indonesia Driving Institute.
>>> Seberapa Penting Keberadaan Alat Pemadam Api Ringan di Mobil?
Tips Memilih APAR mobil
Tiap jenis APAR memiliki karakteristik sendiri-sendiri
Sejatinya, APAR memiliki berbagai jenis yang bisa dipilih dengan ukuran dan material penyusun yang berbeda. Untuk mobil, idealnya APAR yang digunakan memiliki ukuran satu kilogram yang lebih ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.
Sementara itu untuk memilih APAR mobil sesuai dengan material, ada baiknya lebih dulu mengetahui kategori api dan karakteristik tiap-tiap APAR yang akan dibeli.
“Kalau kita lihat APAR mobil kan ada klasifikasinya, ada yang berbahan air, ada yang foam, ada yang CO2 (Karbon Dioksida), dan ada juga yang powder. Semuanya memiliki peruntukan untuk jenis kebakaran yang berbeda-beda,” lanjut Robby
>>> 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih APAR untuk Mobil
Jenis-jenis APAR mobil
Dari jenis APAR mobil yang disebutkan di atas, mana yang paling ideal dipasang dalam mobil ya? Simak uraiannya di bawah ini.
APAR Material Cair
Jenis APAR mobil satu ini ideal untuk digunakan pada sumber api yang tidak memiliki arus listrik. Contohnya seperti kain jok, plastic, dan bahan bakar. Sifat air yang bisa menghantarkan listrik dan menyebabkan konsleting membuat APAR model ini tidak bisa digunakan untuk kebakaran yang disebabkan masalah kelistrikan mobil.
APAR Material CO2
Untuk menangani kebakaran yang disebabkan masalah kelastrikan mobil, Anda bisa memilih APAR mobil dengan material CO2. Karena penyusun APAR satu ini berbentuk gas, maka cukup aman untuk mematikan api yang ditimbulkan masalah kelistrikan.
APAR Jenis Busa atau Foam
Jenis APAR mobil satu ini bisa dibilang cocok untuk kebakaran kelas B atau kebakaran kelas A yang disebabkan cairan seperti minyak, alcohol, dan solvent. Ini dikarenakan cara kerjanya yang menutup bagian yang terbakar sehingga oksigen tidak bisa masuk dan membuat kobaran api semakin besar.
APAR Jenis Dry Material Powder atau Bubuk
Berbeda dari APAR dengan material foam, jenis satu ini memakai dry material powder atau bubuk. Alhasil, model ini diklaim aman untuk memadamkan semua jenis sumber api, termasuk korsleting. Tapi, APAR ini paling ampuh mematikan api di material plastik.
Disarankan untuk memakai APAR berjenis bubuk
Kira-kira dari jenis APAR mobil di atas, mana yang paling ideal? Menurut Robby, jenis APAR paling ideal untuk dipasangkan di mobil adalah model powder atau bubuk. Sedang untuk ukuran idealnya yakni 1 kg untuk mobil kecil, atau 3 kg untuk mobil seperti truk dan bus.
“Kalau untuk yang single room, memang standarnya untuk 1 kilogram masih bisa, sedang untuk mobil besar seperti bus, standar yang ditekankan DOT minimal berada di tiga kilo,” tukas Robby.
>>> Simak tips & trik terbaru seputar otomotif di Cintamobil.com
