
Keunggulan mobil listrik terletak pada sistem penggerak tanpa emisi serta biaya servis yang jauh lebih murah dibandingkan dengan mobil konvensional. Bahkan Hyundai mampu mengklaim biaya servis Hyundai Ioniq 5 hanya Rp 3,9 juta dalam 5 tahun.
5 tahun Rp 3,9 juta
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia, Suprayetno dalam konferensi pers bersama media dalam rangkaian IIMS Hybrid 2022 hari Selasa, (4/5/2022).
Suprayetno mengungkapkan bahwa dengan gratis suku cadang untuk perawatan berkala hingga 3 tahun, maka pengguna hanya perlu mengeluarkan Rp 3,9 juta untuk biaya servis Ioniq 5 dalam 100.000 pemakaian. Bahkan untuk biaya servis Hyundai Kona EV dan Ioniq tercatat lebih murah daripada Ioniq 5.
“Rp 3,9 (juta) itu udah plus PPN, ya,” jelas Suprayetno. “To be honest, 5 tahun (atau) 75.000 (kilometer untuk gratis biaya servis). Tapi kalau kita asumsikan di Indonesia, 100.000 kilometer, lah.”
Biaya servis Ioniq 5 diyakini hanya Rp 3,9 juta
>>> Uji Fitur Bluelink Hyundai Creta, Mudahnya Mengontrol Mobil dari Jauh
Ini dikarenakan mobil listrik tidak lagi membutuhkan penggantian spare part fast moving layaknya mobil konvensional biasa. Misalnya saja penggantian oli mesin maupun oli transmisi, sehingga SUV anyar Hyundai ini bisa menekan biaya servis berkala.
“Jadi memang faktor pembedanya kita ga ada busi. Kalau misalnya untuk regular maintenance yang satu kita ga ada oli mesin, filter oli,” terangnya.
>>> Hyundai: Konsumen Sudah Mulai Terbiasa Pakai Mobil Listrik (EV)
Harga baterai Ioniq 5
Namun yang patut diperhatikan tentu saja biaya penggantian baterai yang mencapai 40% dari total harga mobil listrik tersebut. Jadi misalnya saja jika harga Hyundai Ioniq 5 dibanderol Rp 700 jutaan, maka harga baterainya sendiri bisa mencapai Rp 280 jutaan.
Harga baterai Ioniq 5 sekitar 40% dari tota keseluruhan harga mobil
Tapi ditambahkan oleh Head of Parts Department PT Hyundai Motors Indonesia, Tony Hadiyanto bahwa sebenarnya komponen baterai mobil listrik dibuat untuk tahan dalam pemakaian lama.
“Kalau saya dengar sih dari bagian R&D ya, jadi dia mendesain itu (mesin) untuk long life sih sebenarnya. Seperti mesin konvensional lah; mobil yang resign, mesinnya masih bisa hidup,” jelasnya.
>>> Simak harga mobil baru Hyundai dan promo menarik lainnya di sini