Artis Kecelakaan, KNKT Beri Rekomendasi 'Perbaikan' Jalan Tol

05/11/2021

Pengemudian

3 menit

Share this post:
Artis Kecelakaan, KNKT Beri Rekomendasi 'Perbaikan' Jalan Tol
Senior Investigator Komisi Nasional Keselamatan Transportasi sharing ke Cintamobil.com mengenai saran ke pengelola jalan tol guna mereduksi angka kecelakaan

Kecelakaan di jalan tol baru-baru ini yang melibatkan Mitsubishi Pajero Sport yang mengangkut aktris kenamaan di Tanah Air jelas menjadi duka tersendiri. Tentu duka terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Namun, di balik itu ternyata KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) punya saran ke pengelola jalan bebas hambatan alias tol agar dapat mereduksi fatalitas akibat accident. Apa saja hal tersebut?

Ada Beberapa Bahaya Di Tol

"Beberapa kecelakaan yang terjadi di jalan tol yang diinvestigasi oleh KNKT menemukan beberapa hazard (bahaya) yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol," buka Ahmad Wildan selaku Senior Investigator KNKT kepada tim Cintamobil.com.

"Jalan tol yang baik, dengan tingkat pelayanan jalan A, pada akhirnya akan memicu euforia pengguna jalan untuk memacu kecepatan kendaraannya. Sepanjang Indonesia merdeka baru kali pertama pengemudi bisa mencapai kecepatan free flow speed (di atas 100 km/jam) ya di tol yang sekarang," tambah Wildan sapaan akrab Ahmad Wildan.

Pria yang asli wong Tegal, Jawa Tengah ini juga menambahkan, "Kecepatan 140 km/jam adalah hal biasa yang kita temu kenali. Namun demkian, truk-truk ODOL (Over Dimension Over Load) juga berjalan di sana, dan kecepatan mereka maksimal 40 km/jam," yakin Wildan.

Fortuner overspeed di jalan tol

Overspeed bikin mobil susah dikendalikan saat terjadi sesuatu tidak diinginkan

"Kedua jenis lalu lintas ini pada akhirnya membentuk gap kecepatan yang sangat tinggi dan ini sangat berbahaya. IRAP membuat ambang batas gap ini 30 km/jam, di mana gap di atasnya dapat beresiko terjadi tabrak depan belakang. Dan gap di tol di Indonesia saat ini bisa mencapai 100 km/jam," tambahnya.

Ini artinya gap tersebut tidak mampu ditoleransi oleh waktu reaksi manusia. "Pada akhirnya kita melihat kasus kecelakaan tabrak depan belakang yang sangat tinggi di tol di Indonesia," bilang Wildan yang sesekali suka touring naik motor ini.

Jadi, di sini sama sekali tidak terkait dengan skid resistance seperti yang tersebar di grup-grup Whatsapp. "KNKT belum pernah menemukan issue terkait skid resistance pada jalan tol di Indonesia," lanjut Wildan.

Permukaan jalan tol

Permukaan jalan tol yang tidak rata

Kemudian jalan tol yang tersambung, dengan pelayanan jalan A tadi menghilangkan kemacetan, pada akhirnya menimbulkan euforia juga pada pengemudi, menempuh  Jakarta - Surabaya sekali jalan, tanpa perlu istirahat, hal ini bisa menyebabkan fatigue pada pengemudi.

Pada saat seorang pengemudi mengalami fatigue, dia beresiko mengalami micro sleep. "Tidur sedetik pada kecepatan 140 km/jam itu bisa berarti maut baginya. Jadi disini masalah fatigue menjadi issue yang menonjol pada kecelakaan di jalan tol," papar Wildan.

>>> Belajar dari Kecelakaan Vanessa Angel, Pakai Seat Belt di Kursi Belakang Penting!

Passive Safety Di Tol & Saran KNKT

Selanjutnya mengenai passive safety di tol, yaitu terkait pembatas, itu juga lebih baik. "Karena beberapa tol yang menggunakan median terbuka justru sering membuka peluang kendaraan yang pengemudinya kehilangan kendali untuk menyeberang ke jalur lawan," tukas Wildan.

Kecelakaan Mitsubishi Pajero Sport milik Vanessa Angle

Diharapkan kecelakaan seperti ini tidak terjadi lagi

"Oleh sebab itu KNKT membuat rekomendasi untuk menutup median terbuka dengan memasang pagar pengaman jalan, entah itu menggunakan beton rigid, guardrail ataupun wire rope," ucap Wildan dengan serius.

Jadi, untuk menurunkan kecelakaan di tol, ada beberapa rekomendasi KNKT yg saat ini sdg gencar digalakkan oleh pengelola tol yaitu :

1. Menurunkan speeding kendaraan, melalui inovasi marka chevron reducing marking;

2. Mendorong orang memasuki rest area dengan melengkapi rest area dengan hal hal menarik seperti taman bermain, spot selfie, tempat mandi air panas dsb;

3. Memasang pembatas rigid pada median jalan untuk mencegah pengguna jalan menyeberang;

4. Memasang crash cushion pada pagar pengaman jalan sehingga jika tertabrak, kendaraannya tidak akan (seperti) disate;

5. Menghilangkan tiang tengah jembatan pada desain konstruksi penyeberangan di tol;

6. Melindungi tiang tengah jembatan dan bangunan lainnya dengan baik untuk memperkecil resiko tertabrak oleh kendaraan yang lengah

"Jadi itulah beberapa hazard dan mitigasi yang dilakukan oleh KNKT, jadi terkait tulisan (di grup WA) itu dirasa kurang tepat dan tidak sesuai dengan keadaan dan faktual yang ada," tutup Wildan.

>>> Mengintip Kelebihan-Kekurangan Lapisan Jalan Tol dari Aspal dan Beton

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif pada 2014, setahun kemudian Arfian menjadi test driver di sebuah tabloid otomotif nasional. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2018, kini ia menjadi Head of Content di Cintamobil.com   About Arfian Lulusan kampus Trisakti angkatan 2009 ini sebe
 
back to top