Jalan tol dikenal sebagai jalan berbayar bebas hambatan yang mampu mempersingkat perjalanan. Hal ini karena jalan tol didesain dan diatur sedemikian rupa. Ukuran jalan lebar, kondisi jalan mulus, jalur berlawanan terpisah, serta beragam kelebihan lain.
Namun demikian, bukan berarti jalan tol tidak bisa rusak. Bila tiba saatnya jalan pasti mengalami penurunan kualitas sehingga harus dilakukan pemeliharaan. Tujuannya agar jalan tetap memenuhi Standar Minimal Pelayanan (SPM) yang ditetapkan pemerintah.
Jalan tol berlubang
Ada banyak jenis kerusakan dengan beragam penyebab. Salah satunya yaitu berlubang. Ini adalah jenis kerusakan yang tidak hanya mengganggu kenyamanan tapi juga membahayakan pengendara.
Fakta sebenarnya di jalan tol banyak kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi hingga melebihi batas kecepatan yang diizinkan (80-100 km per jam). Jika sampai menghajar lubang akan menimbulkan hentakan yang sangat keras dan mengejutkan pengendara. Dampak lain mungkin lebih buruk. Kaki-kaki kendaraan bisa mengalami kerusakan berat, ban meletus hingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Mengingat besarnya potensi kerugian akibat jalan berlubang, pengendara wajib fokus ke jalan. Pengendara juga wajib waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan.
>>> Berikut 5 Tips Aman Melintasi Jalanan Berlubang
Jalan berlubang membahayakan pengendara kendaraan bermotor
Mengapa jalan tol berlubang?
Jasa Marga memberi penjelasan singkat, ada 2 hal menyebabkan jalan tol berlubang, yaitu air dan retakan.
- Air. Dari dulu air menjadi musuh utama perkerasan aspal jalan tol. Terkadang kerusakan bermula air yang masuk ke dalam lapisan aspal melalui retakan kecil.
- Retakan terjadi karena banyak hal. Misalnya perubahan cuaca ekstrim, pergerakan tanah, kendaraan overload (melebihi beban maksimal), dan yang lain. Lambat laun retakan makin melebar hingga menjadi lubang.
Apapun penyebabnya, pengelola berkewajiban memeriksa kondisi jalan secara berkala dan melakukan perbaikan pada bagian jalan yang berlubang. Kapan waktunya, mempertimbangkan berbagai hal seperti cuaca, situasi lalu lintas, dan juga keamanan pengguna jalan.
Cuaca buruk bisa menghambat proses perbaikan. Situasi lalu lintas juga harus dipikirkan agar tidak terganggu signifikan. Apalagi sampai menimbulkan kemacetan parah. Kemudian masalah keamanan pengguna jalan juga perlu dipertimbangkan. Perlu melibatkan berbagai pihak, seperti pelaksana proyek perbaikan hingga polisi Patroli Jalan Raya (PJR).
>>> Mengenal Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
Jalan tol memang harus mulus