
Sudah terlalu sering kasus kecelakaan yang melibatkan truk dengan pengguna jalan lain baik itu mobil, motor atau pejalan kaki disebabkan karena pengemudi truk tidak melihat dan mengetahui. Perlu diingatkan lagi truk adalah kendaraan besar dan lebar. Tidak semua area sekeliling truk bisa terlihat oleh si pengemudi baik itu melalui spion maupun melihat langsung, Iitulah yang dinamakan titik buta atau blind spot.
Area titik buta atau blid spot wajib dijauhi karena sangat berbahaya. Pengemudi truk yang merasa tidak melihat ada apa-apa dari kaca spionnya bisa saja membuat manuver banting setir tiba-tiba manakala kepergok bahaya. Atau bisa juga pengemudi truk tidak memberi jalan saat ada yang mau menyalip karena memang tidak melihat, seperti kecelakaan yang terjadi di Kalideres Jakarta Barat beberapa waktu lalu dimana pemotor tewas terlindas truk pengangkut tanah saat hendak menyalip di sebelah kanan.
Gagal menyalip truk, pemotor jatuh dan terlindas hingga tewas (foto: mitrapol)
“Salah satu penyebab blind spot adalah konstruksi kendaraaan, semakin besar kendaraaan , semakin besar blind spotnya. Intinya blind spot itu semua kendaraan punya, termasuk sepeda motor,” tutur Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kepada awak media Kompas, Kamis (13/9/2018).
>>> Peduli Keselamatan, Ridwan Kamil Bakal Terapkan Teknologi Silinder Untuk Pagar Jurang
Lebih lanjut Jusri menjelaskan beberapa titik buta atau blind spot untuk kendaraan besar seperti truk.
- Pertama di belakang truk. Meski semua kendaraan memiliki titik buta di bagian belakang, titik buta truk adalah paling besar. Permasalahannya terletak pada pilar-pilar dan bak belakang yang tinggi besar sehingga menghalangi bidang pandang lewat spion.
- Kedua di sisi sebelah kiri dan kanan truk. Untuk Indonesia yang kondisi setir berada di sebelah kanan, titik buta sebelah kiri lebih besar dibanding sebelah kanan. Begitu pula sebaliknya, jika di mancanegara dimana setir berada di sebelah kiri, titik buta sebelah kanan lebih besar ketimbang sisi kiri.
- Ketiga di depan truk. Meski berada di depan bukan berarti pengemudi selalu bisa melihat objek dikarenakan ketinggian truk. Paling tidak ada ruang dua meter dari sisi depan truk dimana pengemudi tidak bisa melihat apapun. “Pada bagian depan, minimal ada dua meter dari sisi depan truk baru pengemudi bisa melihat. Sementara jika kurang dari itu, akan menghawatirkan, bisa tertabrak atau terlindas,” kata Jusri.
>>> Ingin membeli mobil bekas ? Klik disini untuk informasi lebih lanjut Klik disini untuk informasi lebih lanjut
Gambaran titik buta kendaraan besar seperti truk (foto:Otofreak)
Nah, cara paling simpel untuk mengetahui apakah kita berada di titik buta atau blind spot adalah dengan melihat kaca spion truk sendiri. Bila wajah pengemudi truk terlihat dengan jelas boleh dibilang kita berada dalam bidang pandang pengemudi. Meski demikian kita jangan lantas berasumsi pengemudi pasti melihat kita. Kitalah yang harus lebih waspada dan berhati-hati dengan selalu menjauh dan menghindar.
>>> LIFE HACK DI JALAN: Hindari Titik Buta Truk Ketika Berkendara
>>> Berbagai tips dan trik otomotif terpercaya hanya ada di Cintamobil.com