3 Alasan Orang Enggan Memakai Sabuk Pengaman

16/08/2020

Pengemudian

3 menit

Share this post:
3 Alasan Orang Enggan Memakai Sabuk Pengaman
Meski sudah maklum sebagai fitur keselamatan sebagian orang memilih tidak memakai seatbelt saat naik mobil. Berikut 3 alasan orang enggan memakai sabuk pengaman.

Seat belt atau sabuk pengaman sudah dikenal sebagai fitur keselamatan di setiap produk mobil. Komponen ini melindungi pengendara dari cedera serius saat mobil berhenti mendadak baik karena pengereman maupun karena benturan.

Menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), sabuk pengaman telah menyelamatkan hampir 15.000 nyawa warga Amerika sepanjang 2016 dan 2017. Memakai sabuk pengaman juga menurunkan tingkat cedera parah terkait kecelakaan dan kematian sekitar 50%.

Di Indonesia sabuk pengaman sudah ada di setiap mobil yang diproduksi pabrik. Hal ini sesuai regulasi yang mengatur kewajiban kendaraan roda empat memiliki fitur keselamatan itu, yaitu UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Gambar menunjukkan peringatan sabuk pengaman menyelamatkan

Sabuk pengaman menyelamatkan banyak nyawa

Faktanya, pengendara terutama penumpang baris belakang lebih banyak yang mengabaikan fitur tersebut. Sabuk pengaman lebih banyak menganggur dibanding terpakai. Pengemudi dan penumpang depan pun demikian, sebagian mereka tidak benar-benar memakai sabuk pengaman saat berkendara.

Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di Amerika juga demikian. Sebagaimana diungkap NHTSA, masih banyak warga Amerika mengabaikan penggunaan sabuk pengaman. Baik di Indonesia atau di Amerika ada beberapa alasan orang enggan memakai sabuk pengaman. Diantaranya sebagai berikut:

1. Merasa tidak nyaman

Sebagian orang merasa tidak nyaman memakai sabuk pengaman karena membuat tubuh seperti terkekang dan tidak bebas bergerak. Di satu sisi mereka juga tidak bisa membuat pengaturan yang nyaman, meski sabuk pengamannya didesain berteknologi tinggi.

>>> Sabuk Pengaman Berpenghangat Mercedes-Benz Bukan Hanya untuk Kenyamanan

Foto menunjukkan penumpang di kursi belakang memakai sabuk pengaman

Banyak orang merasa kurang nyaman memakai sabuk pengaman

2. Merasa tidak penting

Sebagian orang memakai sabuk pengaman dirasa bukan hal penting dengan argumen beragam. Misalnya; perjalanan hanya singkat dengan jarak cukup dekat, kondisi lalu lintas sepi, atau tidak ada razia dari polisi.

Bahkan karena merasa tidak terlalu penting banyak pengemudi mengenakan sabuk pengaman hanya untuk menghindari tilang. Sabuk pengaman pun hanya sekadar dikalungkan bagian atasnya saja dan tidak benar-benar dipakai. Setelah melewati polisi atau kamera tilang elektronik, sabuk dilepas lagi.

3. Tidak ada regulasi

Di Indonesia regulasi hanya mewajibkan pemakaian sabuk pengaman bagi pengemudi dan penumpang baris depan (di sebelah pengemudi). Sedangkan bagi penumpang belakang tidak ada aturan yang mewajibkan. Walhasil, hal ini jadi alasan bagi penumpang belakang tidak memakai sabuk pengaman.

>>> Peugeot i-Cockpit Jamin Kenyamanan dan Keselamatan Berkendara

Foto menunjukkan polisi melakukan pemeriksaan kepada pengemudi truk

Wajib mematuhi aturan lalu linta meski tidak ada pemeriksaan

“Sebelum mengoperasikan kendaraan, seharusnya pengendara ataupun penumpang sudah paham kalau fungsi sabuk pengaman itu untuk mengurangi risiko cedera saat situasi darurat atau kecelakaan, jadi harus selalu terpasang,” tutur Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

So, dengan alasan apapun tidak memakai sabuk pengaman saat naik mobil bukan perbuatan yang tepat. Dan waktu tiga detik untuk memasangnya bakal menjadi berharga untuk benar-benar membuat perbedaan.

>>> Tips dan trik lain tentang mobil ada di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top