Mengintip Spesifikasi Maung, Kendaraan Militer 4x4 Buatan Dalam Negeri

21/07/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Mengintip Spesifikasi Maung, Kendaraan Militer 4x4 Buatan Dalam Negeri
Pindad baru-baru ini memamerkan kendaraan militer 4x4 terbarunya Maung. Maung sudah melakukan sejumlah uji ketahanan baik itu di medan off road maupun on road.

PT Pindad (Persero)  sudah dikenal akan produksi kendaraan bermotornya yang memiliki fungsi sebagai kendaraan tempur demi memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional. 

Belum lama ini Pindad memamerkan prototipe kendaraan taktis terbarunya Maung yang ditujukan untuk pasukan infantri. Pindad mengklaim kendaraan militer Maung memiliki kelebihan utama yakni mampu menerjang medan-medan sulit. 

Tak cuma itu, Maung juga dapat dikendarai dengan nyaman di lepas ruas jalan aspal serta mampu bermanuver dengan baik. 

Kendaraan taktis maung

Begini wujud prototipe kendaraan militer Maung 4x4

Seperti apa spesifikasinya? 

Dalam laman resminya, Maung dapat dioperasikan hingga batas kecepatan aman yakni 120 km/jam, transmisi manual 6 percepatan, dan mampu menjangkau jarak tempuh sejauh 800 km. Sebagai kendaraan taktis, Maung dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.

>>> Sejarah Toyota Land Cruiser, Berawal Dari Mobil Militer Hingga Menjadi Mobil Legendaris

Kendaraan militer Maung menggunakan mesin turbo diesel 4 silinder berkapasitas 2.400cc. 

Maung sendiri sudah diuji langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Sirkuit Sentul, Bogor pada 12 Juli 2020 lalu. 

Pengujian Maung merupakan tindak lanjut diskusi antara Prabowo dengan Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose pada Jumat, 10 Juli 2020  di Sesko TNI, Bandung. Pada diskusi tersebut, Prabowo tertarik untuk menguji Maung yang dipamerkan bersamaan dengan Ventilator yang akan diproduksi Pindad.

Kendaraan taktis maung

Prabowo sempat menguji langsung ketangguhan Maung

Pengujian awal dilakukan di medan datar - on road yaitu jalan aspal dan paving. Kendaraan militer Maung mampu bergerak taktis dengan memperhatikan aspek kenyamanan. Pengujian pada medan datar meliputi beberapa indikator, yaitu kecepatan, percepatan, manuver putar, manuver angka 8, pengereman dan tak lupa aspek keamanan. 

>>> Ingin Saingi Tesla, Intip Desain ‘Wah’ dari Mobil Militer Kalashnikov Ini

Selanjutnya, tim teknis Pindad untuk melakukan demonstrasi melepas pintu Maung, yang dilakukan dengan mudah dan dalam waktu kurang dari lima menit. Dalam peragaan ini, Maung dapat menjadi varian kendaraan tanpa pintu dalam waktu singkat, begitu pula pada saat pemasangan kembali yang dapat dilakukan secara cepat. 

Setelah pengujian di medan datar - on road, Maung diuji di medan sulit - off road. Jalur yang dilewati oleh Maung merupakan medan sulit, yaitu jalur berbatu kecil, lalu jalur berbatu besar, tanjakan curam, jalan berlumpur dan dataran licin hingga sungai dangkal. 

Kendaraan taktis maung

Medan tempat pengujian kendaraan militer Maung

Bukan Kendaraan 4x4 Pertama yang Dibuat Pindad

Meskipun medan yang dilalui sulit, Maung dapat melewati seluruh rintangan dan dikemudikan dengan handal. Bahkan, Maung sengaja ditempatkan di jalur berlumpur dengan dominasi air untuk menguji kelincahan dan kehandalan di medan sulit dan licin. 

>>> Harga mobil terbaru dari beberapa merek mobil di indonesia

Maung bukanlah kendaraan militer 4x4 pertama yang diproduksi Pindad. Pindad juga telah miliki kendaraan khusus dengan tenaga penggerak roda 4x4 seperti Komodo 4x4 Missile Launcher, Komodo 4x4 Battering RAM, Komodo 4x4 APC Police, dan Komodo 4x4 Recon. 

Pindada juga memproduksi kendaraan khusus Panser 6x6. Secara keseluruhan sudah lebih dari 300 unit dengan berbagai varian serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

>>> Berita otomotif terkini lainnya di Cintamobil.com

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top