China memang sangat terpukul dengan adanya penyebaran virus corona. Terlebih di sektor otomotif. Penjualan mobil di Negei Tirai Bambu itu merosot sangat tajam.
Mengutip data distribusi wholesales (dari pabrik ke dealer) milik China Assocoation of Automobile Manufacturers (CAAM), tercatat pada Juli 2020, penjualan mobil di China baru mencapai 2,1 juta unit. Padahal pada periode yang sama tahun 2019, China bisa melego 12,37 juta unit mobil seperti diberitakan South China Morning Post.
Angka penjualan 2,1 juta unit sendiri sebenarnya sudah menunjukan adanya kenaikan sangat signifikan dalam empat bulan terakhir selama China dihantam corona.
Baru 2,1 juta unit mobil terjual di China
>>> Cara Pemerintah China Pulihkan Penjualan Mobil usai Diterjang Corona
Mobil Ramah Lingkungan Kian Diminati
Peningkatan penjualan mobil di China ini didukung oleh adanya pergerakan kembali di industri otomotif termasuk kegiatan produksi dan juga penjualan di dealer yang sudah dibuka lagi.
CAAM memprediksi penjualan tahun ini bakal turun sekitar 10 persen, namun bisa anjlok hingga 20 persen jika ada gelombang kedua penyebaran virus corona.
Penurunan permintaan akibat adanya lockdown di sejumlah daerah di China juga turut berdampak pada penjualan mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik, PHEV, dan juga hidrogen fuel-cell. Tercatat penjualan mobil dengan energi terbarukan mengalami peningkatan 19,3 persen menjadi 98.000 unit.
"Angka pertumbuhan menunjukan bahwa produsen mobil energi terbarukan dan konsumen sudah terhitung sebagai 'kenormalan baru' setelah pemerintah memotong subsidinya tahun lalu," ungkap senior CAAM Xu Haidong.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan kendaraan dengan energi terbarukan seperti mobil listrik memang meningkat sangat pesat di China. Namun seiring dengan adanya pembatasan subsidi dari pemerintah pada pertengahan 2019, penjualannya langsung anjlok.
>>> Mau Beli Mobil Bekas Merek China? Intip Dulu Nih Harganya
Mobil Listrik Tetap Dapat Perhatian Khusus
Pandemi memperparah situasi, di samping itu harga BBM juga turun dan menjadikan kompetisi antara mobil bensin dan listrik makin ketat. Tapi China justru melihat mobil listrik adalah prioritas jangka panjang. Maka dari itu, pemerintah setempat telah menyiapkan stimulus agar industrinya bisa kembali pulih.
Bila tak ada gelombang kedua penyebaran corona, penjualan mobil hanya diprediksi turun 10%
CAAM sendiri memprediksi penjualan mobil energi terbarukan tahun ini hanya mencapai 1,1 juta unit atau turun 11 persen dibandingkan tahun lalu.
Di sisi lain, penjualan kendaraan komersial dan truk ramah lingkungan yang memberikan kontribusi sebesar 1/4 dari keseluruhan pasar justru melonjak 59,4 persen. Hal ini disebabkan adanya investasi besar-besaran pada sektor infrastruktur oleh pemerintah China dan juga aturan emisi yang kian ketat. Sementara penjualan mobil penumpang meningkat 8,5 persen.
Sederet pabrikan yang mencatat kenaikan penjualan antara lain Great Wall Motors, Geely Automobile Holdings, dan tak ketinggalan jenama asal Jepang Toyota.
>>> Dapatkan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com