
Sesuai dengan strategi baru Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, pasar mobil China jadi penyelamat Nissan di tahun ini. Tercatat penjualan Nissan terus meningkat sejak April, meski bulan lalu penjualan turun 2,4%, penjualan bulan Juli sempat naik 12% dari tahun sebelumnya.
>>> 5 Inspirasi Klasik Nissan yang Terdapat pada Desain Nissan Z Proto
Nissan menjadi salah satu pembuat mobil penumpang Jepang terkuat di China
Kemitraan Nissan dan Dongfeng Motor Group
Capaian ini berkat kemitraan strategis Nissan dengan mitra lokal Dongfeng Motor Group pada yang sudah terjalin sejak tahun 2003. Nissan saat ini menjadi salah satu pembuat mobil penumpang Jepang terkuat di China dengan pangsa pasar 6,7% pada bulan Juni lalu.
"Merek yang lebih lemah akan semakin lemah dan yang lebih kuat akan semakin kuat, dan itu adalah peluang bagi kami," kata Shohei Yamazaki, presiden Dongfeng Motor, perusahaan yang berbasis di Wuhan seperti dikutip dari Bloomberg (19/9). “Tapi begitu kita gagal mempertahankan atau meningkatkan merek kita, maka itu menjadi risiko. Sangat mudah untuk jatuh cepat di pasar China.” tutupnya.
Nissan dan Dongfeng menargetkan untuk meningkatkan total penjualan kendaraan menjadi 2,6 juta unit pada tahun 2022 di pasar mobil China karena populasi negara tersebut semakin bertambah dan merangkul kepemilikan mobil. Nissan sendiri telah menjual 1,55 juta unit mobil di China selama tahun fiskal terakhir.
>>> Renault Berencana Hadirkan 2 Mobil Listrik Baru Berbasis Nissan Ariya
Nissan fokus garap pasar China
Strategi Baru Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi
Salah satu aliansi otomotif terkemuka dunia ini beberapa waktu lalu telah menyepakati memanfaatkan posisi kepemimpinan masing-masing dan kekuatan geografis untuk mendukung pengembangan bisnis bersama. Strategi baru ini akan memfokuskan Nissan untuk pasar China, Amerika Utara dan Jepang, sedangkan Renault di Eropa, Rusia, Amerika Selatan dan Afrika Utara dan Mitsubishi Motors di ASEAN dan Oceania.
"Aliansi adalah kemitraan strategis dan operasional yang unik di dunia otomotif dan memberi kami keunggulan kuat dalam lanskap otomotif global yang terus berubah." kata Jean-Dominique Senard, Ketua Dewan Operasi Aliansi (28/5), seraya menambahkan bahwa strategi baru aliansi akan meningkatkan daya saing dan profitabilitas ketiga perusahaan.
>>> Nissan Stop Produksi 3 Model di Thailand, Termasuk X-Trail dan Teana