Ikuti kami di berita google
Industri otomotif bukanlah sektor yang kebal terhadap penyebaran wabah corona di Tanah Air. Apalagi kalau membicarakan penjualan mobil. Kondisi pasar yang tak menentu, membuat penjualan mobil di Tanah Air anjlok. Pabrikan pun sulit menargetkan penjualan mobilnya dari bulan ke bulan.
Dibalik anjloknya penjualan mobil di Indonesia, terungkap fakta unik lain. Mobil bertransmisi manual yang dalam beberapa tahun belakangan kehilangan pamor kini laku keras.
Brio masih jadi tulang punggung Honda di masa pandemi
>>> Ini Sebabnya Mobil Matik Punya Harga Lebih Mahal dari Manual
Mobil Manual Honda Laku Keras
Hal tersebut dialami oleh PT Honda Prospect Motor. Mobil manual Honda mulai menggeser popularitas varian transmisi otomatisnya.
"Terus terang di kami yes benar pasar city car meningkat, terutama manual transmission mendadak tinggi kontribusinya tadinya automatic sekarang manual ya karena kita tahu firts time buyer meningkat," ujar Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy pada sesi bincang virtual, Kamis (9/7/2020).
Honda sendiri sepanjang Juni 2020 membukukan penjualan sebanyak 2.488 unit atau meningkat 93 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Penjualan Honda tersebut paling banyak ditopang oleh Brio sebanyak 1.314 unit, yang sekaligus memberikan kontribusi hingga 52% dari total penjualan seluruh model yang dijual produsen berlogo 'H' tersebut.
Mobil Manual Honda justru laku keras
>>> Ingin cari mobil baru? Baca ulasan reviewnya disini sebelum membeli
Peningkatan pembelian mobil manual Honda ini satu ditunjang dengan kondisi pasar yang perlahan-lahan mulai pulih.
"Kehidupan normal baru ada di depan, jadi orang yang sudah tidak mau naik kendaraan umum kita grab semua, sekarang perekonomian mulai kepercayaan terhadap pemerintah sudah meningkat, semua sudah membaik faktor ekonomi makro sudah membaik, pasar mulai bergerak, leasing mensupport jadi first time buyer bisa di grab lagi," lanjut Billy.
>>> Apa Sih Keuntungan Mengendarai Mobil Matik?
Leasing Mulai 'Melunak' Lagi
Di samping itu, perusahaan leasing juga tampak sudah mulai melonggarkan kembali Down Payment (DP). Semasa pandemi, banyak leasing menetapkan DP hingga 50%. Tujuannya untuk menyaring konsumen yang tak bisa membayar cicilannya.
"Kalau di kami kontribusi penjualan kredit dan cash 50:50 secara nasional, nah kalau 50 persen org mau beli kredit DP 40-50 persen berat ya buat mereka dan leasing company memberikan approval juga nggak berani ya karena pasti nggak bisa bayar nanti, jadi dinaikin dengan asumsi kalau dia mampu membayar 40-50% berarti dia akan bisa bayar ke depannya," tutur Billy.
"Itu kondisi 2-3 bulan sebelumnya sekarang sudah mulai membaik, 70 leasing company kami yang kita pakai udah memberikan DP 20-25 persen bahkan ada yang 15 persen. Itu yang membuat penjualan di akhir bulan lalu cukup baik. Memang yang dicari first time buyer di kami cenderung manual transmission," pungkas Billy.
Bicara penjualan, Honda sendiri juga terus berusaha memberikan kemudahan dan keringanan kepada konsumen yang ingin melakukan pembelian mobil, khususnya melalui program penjualan Online. Hingga bulan Juni lalu, tercatat lebih dari 50% dari total pembelian mobil Honda datang melalui jalur online.
Tak hanya itu, Honda juga baru-baru ini meluncurkan kampanye #HondaHopefuel yang merupakan upaya untuk menumbuhkan harapan dan tetap mendukung mobilitas sehari-hari para konsumen melalui berbagai inovasi layanan yang disiapkan Honda untuk era baru saat ini.
Berbagai layanan tersebut, meliputi Home Service untuk perawatan mobil ringan hingga perawatan berkala, Pickup Service untuk perawatan berkala dan perbaikan yang memerlukan peralatan khusus, Honda Experience untuk membantu konsumen saat berada dalam keadaan darurat selama 24 jam, hingga kemudahan pembelian mobil secara online melalui website resmi Honda maupun virtual official store di berbagai situs e-commerce.
>>> Tips dan trik menarik lainnya seputar mobil bisa Anda baca disini
