![McLaren Berencana Menjual Saham Divisi Balap F1](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2020/07/09/aDSCewwJ/mclaren-3-a8a3.jpg)
McLaren dikabarkan sedang dalam diskusi untuk menjual saham divisi balap sebagai dana masa depan. Perusahaan yang berbasis di Woking ini sangat terpukul oleh penutupan ajang balap F1 yang disebabkan oleh virus corona, berulang kali menjadi berita utama ketika berusaha untuk mengumpulkan dana untuk tetap bertahan ketika krisis terus berlanjut.
>>> 5 Merek Mobil Paling Banyak Dicari di ASEAN
Mclaren berencana menjual saham minoritas dari divisi balap F1
Situasi jadi semakin lebih rumit dengan perseteruan antara pemegang saham McLaren dan beberapa pemegang obligasi sehubungan dengan tujuan jangka panjang untuk divisi Otomotif dan Balap. Namun situasi mereda pekan lalu ketika McLaren mendapatkan pinjaman dari National Bank Bahrain sebanyak £ 150 juta dengan suku bunga yang menguntungkan.
Tetapi para pemegang sahamnya sekarang dilaporkan telah memberikan lampu hijau untuk mendapatkan cara-cara lain dalam mengumpulkan dana lainya untuk mengamankan masa depan dan jangka menengah dengan pijakan yang stabil untuk lima tahun ke depan.
>>> Begini Cara yang Aman Membawa Sepeda di Mobil
Mclaren akan mempertimbangkan setiap penawaran yang masuk
Autocar melaporkan bahwa McLaren mengindikasikan rencana untuk menjual sebagian atau lengkap dari divisi Otomotif, Teknologi Terapan, dan divisi F1. Orang dalam perusahaan mengatakan kepada Autocar bahwa satu-satunya diskusi lanjutan difokuskan pada saham minoritas dari divisi Racing, dan membantah pembicaraan mengenai penjualan sepenuhnya.
Pemegang obligasi dan anggota dewan di McLaren diyakini telah memberikan lampu hijau dalam sepekan terakhir untuk mengeksplorasi penawaran menarik.
"Kami sedang mempertimbangkan opsi investor tambahan dalam bisnis Racing," kata juru bicara McLaren ketika dihubungi oleh majalah asal Inggris tersebut.
>>> Review MG ZS Ignite 2020: Mobil Merek Inggris Paling Terjangkau
McLaren sendiri beberapa waktu lalu juga berencana untuk merumahkan 1.200 tenaga kerjanya. Kebijakan ini dilakukan akibat dampak dari virus corona yang memukul penjualan dan pendapatan iklan perusahaan.
Pembatalan acara motorsport, penangguhan kegiatan manufaktur dan ritel di seluruh dunia dan berkurangnya permintaan untuk solusi teknologi menjadi alasan perusahaan merumahkan ribuan karyawannya itu. Khusus operasional Formula 1 McLaren diperkirakan akan kehilangan sekitar 70 orang dari 800 tenaga kerjanya.