Ikuti kami di berita google
Perhatian serius terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19) tak hanya terousat di Ibu Kota, melainkan juga di daerah. Di Jawa Tengah, memberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan pembatasan jam operasi transportasi umum Trans Semarang, dari sebelumnya hingga malam hari kini dibatasi hingga sore hari.
Informasi disampaikan Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelayanan Teknis Terpadu (UPTD) Trans Semarang melalui akun Instagram @Transsemarang. Mulai 6 April 2020 jam layanan bus Trans Semarang yang biasanya dimulai pagi pukul 06.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB bakal diubah. Layanan pagi diganti mulai pukul 05.45 WIB hingga pukul 11.30 WIB dan layanan siang dimulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Untuk layanan malam hari ditiadakan mengingat Pemkot Semarang memberlakukan jam malam di sejumlah jalan protokol, seperti Jalan Pemuda, Jalan Gajahmada, Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, dan jalan Pandanaran. Seluruh akses ke kawasan Simpang Lima tersebut di tutup total setiap malam selama masa tanggap darurat Corona.
Bus Trans Semarang, transportasi favorit warga Semarang, Jawa Tengah
Trans Semarang
Sebagai informasi Bus Trans Semarang telah menjadi primadona warga kota Semarang dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya buat mereka yang bepergian dikarenakan tarif yang relatif terjangkau, ketepatan waktu, serta armadanya yang telah ber-AC.
Mobil beroperasi dari ujung satu Kota Semarang ke Ujung yang lain. Ke barat sampai di Terminal Mangkang, timur sampai Terminal Penggaron, selatan sampai Terminal Sisemut. Di dalam kota Bus Trans Semarang mengakses hampir semua kawasan sentral seperti Simpang Lima, Pelabuhan Tanjung Emas, Stasiun Tawang, Stasiun Poncol, Terminal Terboyo, Balai Kota, Tugu Muda, Bandara Ahmad Yani, RS Elizabeth, Jatingaleh, Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan masih banyak lagi.
>>> Cegah Penyebaran Virus Corona, DAMRI Hentikan Operasional Bus Angkutan Lintas Batas Negara
Terkait wabah virus Corona (COVID-19), Trans Semarang turut melakukan langkah-langkah pencegahan seperti yang dianjurkan Pemerintah. Sejak 17 Maret 2020 pihak pengelola melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh armada yang beroperasi. Tidak hanya di dalam bus, penyemprotan juga dilakukan di seluruh halte.
Menurut Plt.Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Hendrix Setiawan, disinfeksi dilakukan secara rutin setiap hari seusai jam operasi untuk memutus rantai penyebaran virus. Trans Semarang juga menyediakan cairan antiseptik hand sanitizer di halte transit point dan halte keberangkatan.
"Kami juga telah menempatkan hand sanitizer (cairan antiseptik) di Halte Transit Point dan Halte Keberangkatan dimana akses pengguna jasa lebih banyak, yang dapat digunakan pengguna jasa", tutur Hendrix, seperti dikutip dari laman resmi Trans Semarang, (21/4/2020) lalu.
>>> Cegah Virus Corona, Kemenhub Instruksikan Operator Angkutan Umum Sediakan Hand Sanitizer
Trans Semarang bekerjasama dengan Pertamina cegah virus Corona
Status COVID-19 di Jawa Tengah
Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per 4 April 2020 pukul 15.40 WIB jumlah kasus Corona positif di Indonesia sebanyak 2.092 orang. 150 pasien dinyatakan sembuh dan 191 pasien dinyatakan meninggal dunia. Sisanya dalam penanganan medis dengan beragam status.
Untuk Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, per tanggal yang sama di atas jumlah pasien positif sebanyak 120 orang. 11 pasien dinyatakan sembuh, 91 orang dirawat dan 18 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Trans Semarang yang terus berbenah
