Saat ini, roadster BMW 507 merupakan mobil koleksi yang sangat dicari pada kolektor mobil klasik. Harganya pun menyentuh puluhan miliar rupiah ketika dijual. Namun ternyata mobil convertible dua pintu yang ramping tersebut memiliki penjualan yang sangat lambat ketika diperkenalkan pada akhir 1950-an. Bahkan hampir membuat BMW bangkrut.
Model idaman Amerika
Dilansir dari CNBC, kisah 507 dimulai ketika Max Hoffman, importir mobil yang berbasis di Amerika, meyakini BMW bahwa sedan mewah BMW versi roadster dua pintu, BMW 501 dan 502, sangat populer di kalangan penggemar mobil sport Amerika. Hoffman merupakan sosok yang sukses membantu Mercedes-Benz memasarkan mobil sport Mercedes-Benz 300SL di Amerika pada awal 1950-an.
Tampilan dalam BMW 507 yang dibuat mewah
>>> BMW X5 dan X6 M Competition Dapatkan Varian First Edition Edisi Terbatas
Karena itu, BMW mengeluarkan mobil premium 507 pada tahun 1956 dengan bingkai alumunium dandetail chrome pada lampu depan, kaca depan, dan bumper. 507 juga dipasarkan dengan mesin yang kuat, 3.2L V8 bertenaga 150 daya kuda. Dipasangkan dengan transmisi 4-percepatan yang mampu membawa mobil ini mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 210 km/jam.
Desain yang menawan serta performa yang mengesankan membuat mobil ini populer di kalangan kaum showbiz kala itu. Tercatat mobil ini pernah dimiliki oleh aktor Fred Astaire, Pangeran Ranier dari Monako, hingga sang Raja Rock n Roll Elvis Presley terlihat mengendarai mobil ini.
Elvis Presley terlihat memiliki mobil ini
Hanya saja ada satu kesalahan dari BMW ketika menjual mobil ini; harganya yang sangat tinggi. Hoffman ingin BMW menjual 5.000 unit pert tahun dengan harga $ 5.000 (sekitar Rp 705 jutaan pada kurs saat ini). Namun biaya produksi membuat BMW harus menjualnya dengan harga $ 10.000 (sekitar Rp 1.4 miliar).
>>> Wacana Pajak Mobil Baru Nol Persen Sempat Pengaruhi Penjualan BMW
Hanya diproduksi 250 unit
BMW akhirnya kehilangan uang untuk setiap BMW 507 yang diproduksi. Itulah sebabnya perusahaan Jerman tersebut hanya menghasilkan sekitar 250 unit mobil sebelum menghentikan produksinya pada tahun 1959. Sebanan besar versi roadster 507 berbentuk soft-top convertible, meski ada 11 unit dengan atap hard-top yang bisa dilepas.
507 saat ini menjadi incaran kolektor mobil klasik
Kegagalan 507 membuat BMW mengalami masalah keuangan. Sampai-sampai saingan mereka, Daimler-Benz, hampir mengakuisisi BMW pada tahun 1959. Investasi dari pemegang saham dan penguasa Herbert Quandt akhirnya menyelamatkan BWM dari kebangkrutan. Perusahaan tersebut kembali pulih pada tahun 1960-an ketika penjualan sedan BMW meningkat pesat.
Beralih beberapa dekade setelahnya, popularitas BMW 507 masih menarik minat penggemar BMW di seluruh dunia dan menjadi incaran kolektor. Bahkan pada bulan Februari 2020 lalu, sebuah roadster 507 putih keluaran tahun 1958 yang dijual pada lelang Sotheby di Paris laku terjual dengan nilai $ 2,35 juta (sekitar Rp 34 miliar).
>>> Dapatkan berbagai pilihan mobil baru dan bekas BMW terbaik di sini