TNI Angkatan Darat (AD) tengah mengembangkan teknologi terbaru yang berkaitan dengan alutsista yakni ban tanpa udara. Pengembangan ban tanpa udara yang dilakukan TNI AD sendiri terinspirasi dari sebuah tayangan video di dunia maya saat tentara di Negeri Paman Sam tengah menguji ban berteknologi serupa.
Tak asal-asalan, sebelum mengembangkan teknologi ban tanpa udara TNI AD melakukan penelitian dan berlanjut ke proses desain dan diharapkan bisa digunakan pada kendaraan prajurit.
>>> Mengintip Spesifikasi Maung, Kendaraan Militer 4x4 Buatan Dalam Negeri
Ban Antibocor Meski Melindas Paku
Tujuannya pun baik, agar kendaraan bisa melintas di segala medan dan membuat ruang gerak TNI AD lebih leluasa.
Saat ban diuji melintas di jalan berpaku
"Pada saat ini kan mobilitas atau mobilisasi prajurit di Angkatan Darat rata-rata sudah menggunakan kendaraan. Dihadapkan oleh kelemahan ban yang menggunakan angin, itu nanti akan sangat mengganggu mobilitas prajurit yang mengawakinya," tutur Perwira Teknis 2 Poltekad Letda ARM Farid Hendro dalam tayangan video yang diunggah TNI AD, seperti dilihat Cintamobil.com, Selasa (4/8/2020).
"Sehingga kami mempunyai ide untuk membuat sebuah ban yang nantinya pada saat digunakan itu tidak bisa bocor, pecah sehingga walaupun itu terkena tembakan dari musuh masih bisa digunakan," lanjut Farid menceritakan pengembangan ban canggih tersebut.
Pengembangan sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2017. Minimnya pengetahuan, pengalaman, material, hingga peralatannya membuat pengembangan terhambat. Ban tanpa udara TNI AD yang dikembangkan tersebut tidak presisi dan jauh dari kata berhasil.
Permukaan ban bahkan tidak rata membuat kendaraan tidak stabil dan konstruksinya pecah. Sampai akhirnya ban tanpa udara itu berhasil dikembangkan.
>>> Jeep Gladiator XMT Concept: Kembalinya Sang Legenda Ke Dunia Militer
Pernah Diuji Tembak di Pindad
Dalam video yang diunggah tersebut, tampak ban tanpa udara terpasang pada kendaraan berjenis pick-up double cabin milik TNI AD yang bertuliskan Ambulance.
Ban juga sempat diuji tembak dengan peluru
Ban juga sempat diuji melintas di jalanan berbatu hingga paku sekalipun. Berbeda dengan ban pada umumnya yang bakal kempes, ban hasil pengembangan TNI AD ini sama sekali tak terpengaruh dengan adanya paku atau rintangan lainnya. Ban bisa melintas dengan normal usai melindas paku.
"Selain ban bisa melewati rintangan, ban ini juga mampu menerima tembakan. Ini dibuktikan dari kami sudah melalui pengujian. Kita uji tembak di Pindad dengan peluru kaliber 5,56 mm dari jarak maksimal 100 meter. Setelah ditembak, dipakai lagi masih bisa berputar dengan jarak yang lebih panjang," ungkap Farid.
Tak berhenti sampai di situ. Masih dalam video yang sama, ban juga diajak melintas di atas trotoar untuk pengujian dan terlihat permukaannya yang cukup lentur ketika melintas. Trotoar yang permukaannya lebih tinggi daripada jalanan pun terlihat bukan halangan berarti bila kendaraan menggunakan ban tanpa udara ini.
"Semangat mereka tidak pernah mundur, ide mereka brilian, namun kita mengakui bahwa ide mereka terhambat karena tidak disupport infrastruktur secara full tapi itu bukan kendala," tegas Komandan Poltekad Brigjen TNI Nugraha Gumilar.