Selain Suzuki Carry, Karimun adalah mobil yang mempunyai nilai sejarah tersendiri bagi PT Suzuki Indomobil Sales di Indonesia. Karimun yang disebut-sebut sebagai akronim dari nama 'Carry To The Moon' atau dalam bahasa Indonesia berarti bawa ke bulan ini memberikan stimulus baru bagi pasar mobil di Tanah Air.
Sejarah Suzuki Karimun di Indonesia tak berjalan singkat. Sudah berliku-liku jalan dilalui oleh Karimun. Untuk tahu lebih jelas yuk simak sejarah Suzuki Karimun di Indonesia.
Sejarah Suzuki Karimun Dimulai saat 'Kiamat'
Tahukah Anda jika pada tanggal 9 bulan 9 (september) tahun 1999 dunia pernah diramalkan kiamat? Tetapi di tanggal yang didominasi angka sembilan itu justru para pekerja di pabrik Suzuki yang terletak di Tambun, Jawa Barat sedang sibuk-sibuknya. Pada tanggal itulah mereka tengah mempersiapkan peluncuran Suzuki Karimun. Dan inilah yang menjadi awal sejarah Suzuki Karimun di Indonesia.
Sejarah Suzuki Karimun dimulai sejak tahun 1999
Proyek Suzuki Karimun sebenarnya sudah terdengar sejak pertengahan tahun 1997 dan digadang-gadang akan muncul pada awal tahun 1998, namun setelah ditunggu berbulan-bulan ternyata Suzuki Karimun baru muncul tahun 1999 tepat pada tanggal 9-9-1999. Sebagai informasi Suzuki Karimun pada bulan September tahun 1998 sempat muncul di dua showroom Suzuki yaitu di Suzuki Radio Dalam dan Suzuki MT Haryono tetapi saat itu hanya sebatas show car saja dan belum ada harganya.
Karimun membuka kelas baru di Indonesia
Baru pada tanggal 9 bulan september tahun 1999 diresmikan oleh bapak Haji Soebronto Laras, yang saat itu menjabat sebagai presiden direktur Suzuki Indonesia. Saat itu disebutkan, "kapan lagi bisa dapat dengan tanggal yang baik ini," sebut pak Bronto sapaan akrabnya. Saat peluncuran Karimun hadir bak bintang baru, sebab desainnya yang mengkotak membuat ciri khas tersendiri.
Terdapat dua tipe di Suzuki Karimun Kotak yakni DX dan GX
Suzuki Karimun saat itu dibanderol sekitar Rp 70 juta atau tepatnya Rp 69,7 juta. Harga jual on the road DKI Jakarta itu lebih tinggi 50% lebih dari perencanaan harga awal Karimun yang berada di angka Rp 25 hingga Rp 35 juta saja. Hal tersebut disebabkan karena krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Cintamobil.com, ada dua trim Karimun yang beredar, yakni DX dan GX yang dibedakan dari aksesoris yang diusungnya.
Mesin Carry dan Katana dibuat layout penggerak depan
Karimun dibekali mesin legendaris Suzuki yakni F10A yang memiliki konvigurasi 970 cc 4-silinder segaris berpasokan bahan bakar karburator. Mesin yang sama juga diusung oleh Suzuki Carry, dan Suzuki Katana. Tapi berbeda dengan Carry serta Katana, F10A di Karimun pakai layout penggerak roda depan, sehingga posisi mesinnya dibuat melintang. Oleh karena beban geseknya berkurang, tak heran mesin ini terasa lebih irit di Karimun.
Meski tenaganya kecil ia mampu berlari melewati angka 140 km/jam
Hal ini kami buktikan sendiri saat penulis mengenyam bangku pendidikan sekolah menengah atas sekitar tahun 2007, konsumsi BBM-nya mampu tembus 13 kilometer untuk setiap liternya dengan eco driving di dalam kota.
Sayangnya, untuk konsumsi BBM di tol tidak sebaik di dalam kota, karena untuk berjalan konstan 100 km/jam mesin harus meraung di putaran mesin nyaris 4.000 rpm. Tercatat 1 liter hanya sanggup menempuh 11 kilometer di tol. Karimun sempat mengalami penyegaran di tahun 2005 dengan mengalami ubahan di bagian grille, dan juga velg, akhirnya model ini harus pensiun di tahun 2007 karena diganti dengan generasi Karimun Estilo.
>>> Ini 10 hal yang menyebabkan Suzuki Karimun Kotak tetap digemari hingga kini
Generasi Kedua Lahir tahun 2007
Kiblat desain Karimun kini mengarah ke Maruti India
Sejarah Suzuki Karimun di Indonesia masih terus berlanjut. Karimun generasi kedua lahir tahun 2007 dan tidak lagi menganut desain Jepang. Pada tahun tersebut 'kiblat' desain mobil Suzuki Indonesia sebagian sudah mengarah ke Maruti India. Tak heran style-nya seakan mengikuti selera pasar di negeri Bollywood tersebut. Karimun Estilo sendiri hadir dengan mesin 4-silinder 1.100 cc berkode F10D yang artinya lebih besar 100 cc dibandingkan Karimun generasi sebelumnya.
Hanya ada satu tipe Karimun Estilo yaitu Vxi
Sayangnya, meski peluncurannya cukup heboh, namun mobil ini tidak terlalu mendapat respon positif, selain karena bentuknya yang menurut kami kurang berselera Indonesia, rival-rivalnya semakin kuat seperti KIA Picanto dan Hyundai AtoZ, juga ada beberapa fitur di Karimun model kotak yang hilang di Estilo ini. Diantaranya adalah handle bar di kursi penumpang belakang, ketiadaan foglamp, roofrail dan wiper belakang, serta hanya tersedia satu trim saja yakni Vxi.
Penyegaran dengan Ganti Mesin pada 2009
Karimun Estilo mengalami facelift di 2009
Karimun generasi kedua di Indonesia mendapat penyegaran tahun 2009, kini bentuknya semakin bisa diterima konsumen Tanah Air, dengan desain headlamp, grille, bumper depan yang baru, gagang pintu sewarna body, serta spion yang sudah dapat diatur dengan pengaturan elektris. meski secara umum masih mengusung body cell yang sama dengan Estilo lawas.
Kapasitas mesin makin ringkas namun tenaganya lebih perkasa
Nilai jual terbesar Karimun Estilo facelift ini ada di balik kap mesinnya, mesin F series yang sudah uzur dipensiunkan. Awalnya Suzuki Indonesia dianggap melakukan "downgrade" dari semula 4-silinder 1.100cc menjadi 3-silinder 1.000 cc. Pihak Suzuki Indomobil mengklaim ubahan spesifikasi mesin Karimun Estillo Facelift tidak berpengaruh signifikan pada performa namun diyakini bisa meningkatkan efisiensi yang lebih baik lagi dan benar saja mesin ini terbukti hemat dan punya akselerasi yang memadai di kelasnya.
Menjadi LCGC pada tahun 2013
Karimun Wagon R diterima pasar dengan baik
Sejarah Suzuki Karimun terus berlanjut. Adanya skema pajak Low Cost Green Car (LCGC) yang meringankan untuk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.300 cc dan memiliki performa konsumsi BBM hingga 20 kilometer per liter, menarik minat PT Suzuki Indomobil Sales untuk bertarung dengan mobil LCGC lainnya. Saat itu Suzuki mendaftarkan Karimun Wagon R untuk jadi rival Datsun GO+ Panca, Daihatsu Ayla, Toyota Agya, bahkan Honda Brio Satya.
Sempat mengalami minor improvement di tahun 2017
Respon pasar akan kehadiran Suzuki Karimun Wagon R bisa dibilang baik, karena dari sisi desain seakan mengembalikan ciri khas kotak dari Karimun generasi pertama. Karimun Wagon R hadir dengan tagline mobil SUPER yang merupakan akronim dari Spacious, Useful, Practical, Efficient, dan Reasonable. Mesin berkode K10B seperti di generasi sebelumnya masih dipercaya mengisi di balik bonnet mobil ini.
Bahkan Karimun Wagon R GS tersedia dalam model Blind Van
Bahkan Karimun Wagon R sempat menjadi LCGC terbaik di kelasnya oleh salah satu media nasional di Tanah Air. Tahun 2017 menjadi penanda baru kiprah Wagon R di Indonesia, sebab ia mendapat improvement ringan serta mendapat tambahan satu varian yakni Suzuki Karimun Wagon R GS dengan headlamp, bumper depan, serta desain velg baru yang lebih sporty. Jadi itulah sejarah Suzuki Karimun di Indonesia, mana Karimun yang menjadi favorit Anda?