
Sejarah BYD dari manufaktur baterai sampai dengan merek mobil terlaris di China
Merek asal China dengan akronim dari Build Your Dream tersebut memang belum berumur 30 tahun. Bahkan BYD masuk masuk ke ranah otomotif 20 tahun lalu. Namun perkembangannya cukup signifikan, apalagi terkait kendaraan listrik.
Dimulai dari baterai
Pertama kali berdiri pada tahun 1995, BYD sebelumnya fokus sebagai perusahaan penghasil baterai. Setelah membuka cabang pertama mereka di Eropa pada tahun 1998, mereka bekerja sama sebagai pemasok baterai untuk ponsel Motorola dua tahun setelahnya.
>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini
Sejarah BYD di dunia otomotif dimulai dari BYD F3
Eksistensi BYD sebagai pabrikan otomotif dimulai pada tahun 2003. Dua tahun berselang, mereka memperkenalkan pertama kali BYD F3 pada tahun 2005 dan langsung menjadi salah satu mobil populer di China hingga tahun 2010.
Selain itu, BYD juga memperkenalkan model plug-in hybrid melalui mobil BYD F3DM pada tahun 2008 hingga 2013, menjadikannya mobil plug-in hybrid pertama yang diproduksi massal di dunia. Mobil bergaya sedan ini memiliki daya jangkau listrik sejauh 60 kilometer.
>>> Sejarah BYD Impor Mobil Langsung dari China bukan Thailand
Kesuksesan di ranah elektrifikasi
Pada bulan Mei 2022, BYD tak lagi memproduksi mobil pembakaran internal atau Internal Combustion Engine (ICE). Mereka fokus mengembangkan kendaraan hybrid dan elektrik untuk pasar lokal dan internasional.
Cara ini terbukti ampuh, dimana BYD mampu melejit sebagai salah satu nama besar di segmen kendaraan elektrifikasi dengan total penjualan lebih dari 3 juta unit tahun 2023. Termasuk membukukan penjualan ke-6.000.000 pada tahun yang sama.
BYD mengalami kenaikan yang signifikan beberapa tahun terakhir
Pengalaman mereka mengembangkan baterai dan fokus terhadap riset dan pengembangan kendaraan membuat pabrikan yang bermarkas di Shenzen ini mampu meningkatkan penjualan yang signifikan selama dua tahun terakhir.
Kepada media, BYD mengungkapkan bahwa kunci kemajuannya yang massif adalah dengan mengembangkan teknologinya sendiri, sehingga “memiliki kuasa untuk mengelola manufaktur dan mengirim kendaraan lebih cepat serta memodifikasi kendaraan dengan cepat”.
BYD tak ketinggalan menyasar segmen Asia Tenggara, bahkan mencatatkan penjualan lebih dari 10.000 unit hanya dalam 42 hari di Thailand. Menarik untuk dilihat bagaimana perkembangan BYD di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
>>> Dari BYD Hingga Toyota, Ini Rekomendasi Mobil Baru Terbaik di IIMS 2024 Pilihan Cintamobil