Suzuki S-Presso Siap 'Bunuh' LCGC?

10/08/2021

Mobil baru

3 menit

Share this post:
Suzuki S-Presso Siap 'Bunuh' LCGC?
Gelagat Suzuki mendatangkan mobil murah terbarunya ke Indonesia makin kuat. Jika Suzuki S-Presso masuk Indonesia bisa jadi akan menantang mobil-mobil LCGC.

Gelagat Suzuki mendatangkan mobil murah terbarunya ke Indonesia makin kuat. Belum lama ini, Suzuki Motor Corporation diketahui mendaftarkan nama S-Presso dalam Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Ini sekaligus menjadi pertanda bahwa Suzuki akan menggunakan nama S-Presso untuk produk terbarunya. 

Memang dalam laman tersebut tak ada penjelasan spesifik mengenai produk apa yang didaftarkan dengan nama S-Presso tersebut. Namun secara tersirat dari jenis barang berupa ban untuk mobil, bantalan rem untuk mobil, bumper kendaraan, hingga penghalang cahaya matahari untuk jendela mobil mengisyaratkan bahwa S-Presso merupakan mobil terbaru yang bakal dirilis Suzuki di Tanah Air. 

Gambar menunjukkan tampilan samping Suzuki S-Presso 2019 berwarna orange

Suzuki S-Presso jadi salah satu mobil murah di India

>>> Ini Sebabnya Mobil LCGC Tak Ikut Dapat Relaksasi PPnBM

Suzuki S-Presso Siap Tantang Mobil-mobil LCGC

Sayang ketika dikonfirmasi PT Suzuki Indomobil Sales enggan memberikan komentarnya terkait calon barunya itu. 

"So far Kita belum bisa kasi full info informasinya ya. Tapi kami memang selalu meluncurkan produk setiap tahun sbg salah satu upaya menstimulus pasar otomotif di Indonesia. Info resminya pasti akan kami berikan jika sudah saatnya. Kurang lebih begitu ya," jelas Head of Brand Development and Marketing Research PT SIS Harold Donnel saat dikonfirmasi soal Suzuki S-Presso, Selasa (10/8/2021).

S-Presso sendiri merupakan salah satu nama mobil milik Suzuki yang sudah dijual sejak tahun 2019. Di India, S-Presso masuk dalam kategori mobil murah karena harganya lebih rendah ketimbang model lainnya.

Gambar menunjukkan Layout dasbor Suzuki S-Presso 2019

Interior S-Presso

Sekadar informasi, tercantum Maruti Suzuki, S-Presso varian terendah punya banderol ₹ 378.000 atau kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini setara Rp 73,2 jutaan. Sedangkan untuk varian yang termahal punya banderolan ₹ 536.000 atau setara Rp 103 jutaan. 

Gambar menunjukkan Tampilan belakang Suzuki S-Presso 2019 berwarna kuning

Tampilan belakang S-Presso

Bila nantinya masuk pasar Indonesia, harga Suzuki S-Presso bisa jadi mengalami penyesuaian. Terlebih bila Suzuki menambahkan fitur untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen di Indonesia, bukan tidak mungkin harganya bisa lebih mahal ketimbang di India. 

Artinya kalau nanti jadi dijual di Indonesia dan dijual dengan kisaran harga mirip di India, Suzuki S-Presso sudah ditunggu oleh para rivalnya yang berasal dari segmen Low Cost Green Car. Di Indonesia, mobil murah mengelompok dalam segmen tersebut. Rata-rata mobil LCGC ini punya banderol harga di kisaran Rp 100 jutaan hingga yang termahal menyentuh Rp 175,4 juta. 

>>> Mobil Rp 70 Jutaan Suzuki S-Presso Bakal Segera Dijual di Indonesia?

Mobil Berharga Murah Belum Tentu Pikat Orang Indonesia

Foto Renault Kwid 1.0 MT 2017

Kwid dijual dengan harga terjangkau namun masuk kategori non-LCGC

Pilihan mobil LCGC pun beragam ada yang hatchback hingga mampu memuat tujuh orang penumpang layaknya Low MPV. Suzuki sendiri memiliki mobil LCGC lewat Karimun Wagon R yang punya harga kisaran Rp 122 juta hingga Rp 152,5 juta. 

Strategi mendatangkan mobil dengan harga murah bisa jadi berhasil atau justru sebaliknya. Tak semua produsen mengecap manisnya berjualan mobil dengan banderol harga murah. Renault misalnya yang pernah menghadirkan hatchback non-LCGC dengan banderol harga kisaran Rp 100 jutaan. Nyatanya meski harganya terbilang terjangkau, produknya belum bisa diterima kebanyakan masyarakat Indonesia. Kalau mengutip data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia sepanjang 2020 saja, Kwid hanya terjual sebanyak 87 unit. Angka ini lebih baik dibandingkan tahun 2019 yang hanya sekitar 65 unit.  

>>> Ada Suzuki Jimny Versi Kekar dari Korea Selatan, Begini Wujudnya

 

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top