
Hype akan mobil Suzuki Jimny bekas di Indonesia masih tinggi, terbukti banyak dari konsumen setia Suzuki maupun para hobbies yang menunggu mobil ini untuk diluncurkan serta dijual oleh PT Suzuki Indomobil Sales di Indonesia. Namun sayangnya Suzuki Jimny 2019 ini belum diluncurkan di Indonesia. Namun, bagi Anda yang concern atau peduli soal keselamatan berkendara, ada baiknya menyimak secara serius artikel dari kami ini, pasalnya Suzuki Jimny 2019 mendapatkan hasil yang kurang baik untuk kategori pengujian moose test.
>>> Ini pendapat kami mengenai Suzuki Jimny 2019 yang dipamerkan di ajang GIIAS 2018
Suzuki Jimny 2019 mendapatkan hasil kurang baik di tes kali ini
Moose test adalah sebuah Moose Test sejatinya adalah sebuah metode pengujian kemampuan mobil bermanuver untuk mengelak dari sebuah objek, dan metode tes ini merupakan salah satu tes terberat yang akan menentukan performa tingkat stabilitas mobil. Di namakan sebagai moose test karena diambil dari kondisi di jalanan di Eropa terutama di negara Skandinavia. Pengemudi di sana kerap berhadapan dengan rusa maupun hewan liar lainnya yang menyeberang jalan secara tiba-tiba, sehingga harus mengelakkan mobilnya agar tak menabrak hewan.
>>> Ini dia komparasi Suzuki Jimny 2019 vs Toyota Land Cruiser 2019, hebat mana ya?
Test track moose test seperti diatas
Mobil tes yang digunakan oleh pihak km77 adalah sebuah Suzuki Jimny 2019 Mode 3, mobil ini pakai ban bawaan yaitu Bridgestone Dueler H/T 684 II dengan ukuran 195/80 R15 dan memiliki fitur keselamatan aktif seperti ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake Distribution), serta ESP (Electronic Stability Program). Ketiga mode fitur tersebut dalam kondisi aktif sepanjang pengetesan. Pertama mobil dilarikan pada kecepatan konstan 76 km/jam, lalu berbelok secara mendadak, hasilnya Suzuki Jimny 2019 memang berhasil menghindari objek, namun kurang mulus.
>>> Nih, modifikasi Suzuki Jimny 2019 yang diubah bak Mercedes-Benz G-Class yang ikonik itu
Pengujian moose test dilakukan dengan bantuan Racelogic yang berbasis GPS
Namun yang membuat skornya menjadi jelek adalah putaran setir terasa lamban, sehingga driver harus bekerja ekstra dalam memutar kemudi. Sebuah hal yang tidak lazim pada mobil berukuran kompak seperti Suzuki Jimny 2019. Alasan kedua selain setir yang kurang responsif adalah lemahnya grip ban, bisa jadi hal ini disebabkan oleh setup suspensi Suzuki Jimny 2019 yang diperuntukkan untuk mobil dengan bobot ringan, sehingga kerja grip ban menjadi kurang optimal. Hasil kurang baik kedua malah ditunjukan saat kecepatan diturunkan menjadi 68 km/jam, body roll dari Suzuki Jimny sangat terasa, serta kerja ESP yang kurang smooth menyebabkan 'shaking body effect' pada Suzuki Jimny 2019 ini.
>>> Ini dia harga baru Suzuki Jimny di Indonesia
Bahkan di kecepatan 68 km/jam efek bodi joget sangat terasa di Suzuki Jimny
Untunglah hasil tes slalom tidak terlalu buruk, meski masih ada celah untuk Suzuki melakukan improvement pada produk ikonik mereka ini. So, bagaimana keseimpulannya? Dengan adanya hasil pengetesan ini, semoga saja pihak Suzuki Corporation melakukan penyempurnaan terhadap mobil ini. Memang, mobil ini merupakan produk bersejarah dan juga memiliki penggemar tersendiri, namun alangkah baiknya jika aspek keselamatan dan kestabilan tidak luput dari perhatian Suzuki Motor Corporation.
>>> Berita terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com