Strategi NMAA Buktikan Kemajuan Industri Aftermarket Indonesia Lewat IMX 2018

21/11/2018

Event - Promosi
Share this post:
Strategi NMAA Buktikan Kemajuan Industri Aftermarket Indonesia Lewat IMX 2018
IMX 2018 menjadi langkah besar pertama NMAA dalam memberikan keterwakilan dan memajukan industri aftermarket sebagai bagian industri menjanjikan di kancah dunia otomotif dan manufaktur di Indonesia.

Tidak ada asap kalau tidak ada api. Seperti itulah ungkapan yang dirasa tepat untuk menggambarkan perkembangan industri aftermarket dengan dunia otomotif, khususnya dunia modifikasi. Bermula dari adu gengsi, dunia modifikasi akhirnya berkembang membentuk potensi-potensi bisnis yang mengakibatkan hadirnya industri aftermarket berskala mikro maupun makro di Indonesia.

Untuk itu National Modification & Aftermarket Association (NMAA) dibentuk di tahun 2016 dan menjadi salah satu ‘keterwakilan’ industri aftermarket di kancah dunia otomotif Nasional. NMAA menyebarkan kesadaran pentingnya melihat potensi besar industri aftermarket sebagai salah satu penopang berkembangnya trend otomotif di Indonesia, sekaligus menjadikan industri aftermarket sebagai industri yang menjanjikan untuk digeluti.

>>> Baca juga: BMW M Owners Club Indonesia (MOCI), Siap Aksi untuk Urusan Motorsport

Suasana acara IMX 2018 hari pertama

Suasana dan keramaian pengunjung IMX 2018

Puncaknya ialah Indonesia Modification Expo 2018, sebuah acara pameran modifikasi dan aftermarket yang sukses bergulir selama 2 hari berturut-turut (17-18/11) di Balai Kartini, Jakarta. Ribuan penikmat otomotif berbondong-bondong datang menyaksikan kemajuan trend modifikasi karya anak bangsa, termasuk industri aftermarket yang siap mendukung kemajuan dunia modifikasi maupun dunia otomotif secara keseluruhan.

“Dua hari berjalan respon IMX 2018 luar biasa, terlihat dari angka penjualan yang bagus dan pengunjung yang banyak hadir, dan banyak transaksi-transaksi mengejutkan. Salah satunya ada mobil Toyota Sprinter Trueno AE86 konon ditawar hingga Rp1,7 miliar,” jelas Andre Mulyadi, CEO NMAA sekaligus pengagas IMX 2018.

>>> Dapatkan berita terupdate komunitas otomotif di Indonesia hanya di sini

Membesarkan Industri dengan Merubah Stigma

Mazda RX-7 The Ultimate IMX 2018

Mazda RX-7 terpilih sebagai The Ultimate IMX 2018

Diakuinya, saat ini stigma dunia modifikasi masih terlalu kental dengan kontes modifikasi. Hal ini tertinggal jauh dengan ‘kiblat’ modifikasi Amerika Serikat dengan SEMA Show atau Jepang dengan Osaka Automesse yang menjadi tempat bertemunya insan penggerak industri aftermarket dan modifikasi baik di masing-masing negara maupun dari mancanegara.

Gearhead Monkey Garage di IMX 2018

Gearhead Monkey Garage sebagai rumah modifikasi  muscle car turut memperkenalkan sasis dan bodi mobil Hot Rod produksi dalam negeri di IMX 2018

Tak ayal, lewat IMX 2018 beragam gebrakan dilakukan NMAA, selain tentu saja menghadirkan kontes modifikasi yang diberi tajuk NMAA Top 50. Terhitung lebih dari puluhan penggiat dunia modifikasi dari sektor apparel, aksesoris mobil, hingga ke produk sticker, suspensi, velg, hingga sasis dan bodykit tumpah ruah melantai dan saling menampilkan karya maupun produk ‘jualan’ mereka di event ini. Bahkan ditaksir terjadi transaksi hingga Rp3 miliar selama acara ini berlangsung.

>>> Baca juga: Review BMW 320i Sport 2018

bodykit Karma buatan Kiki Anugraha x Monaco Auto Design di IMX 2018

Kiki Anugraha merilis bodykit KARMA hasil kolaborasi dirinya dengan Monaco Auto Design yang siap diekspor ke luar negeri

Tentu saja ada beberapa hal yang menjadi spotlight dari event ini. Sebut saja aksi youtuber Om Mobi yang berhasil merombak Daihatsu Xenia biasa dengan mesin V8 4.000 cc berkode mesin 1UZ-FE yang digunakan Lexus LS maupun Toyota Celsior, sampai ke aksi Kiki Anugraha yang berhasil merilis produk bodykit KARMA untuk Toyota 86 yang didesain oleh Monaco Auto Design (Amerika Serikat) menjadi magnet para penikmat modifikasi di Indonesia maupun di kancah global.

“Kita ingin mendorong para modifikator untuk membuat karya yang tidak hanya untuk pribadi, tapi juga ditawarkan ke stakeholder seperti ATPM sehingga tidak menutup kemungkinan bisa diproduksi secara massal. Kalau di NMAA tidak memulai dengan IMX 2018, ya kita akan hanya bermain di kontes-kontes saja. Tapi di luar hal ini masih ada hal-hal yang ingin kita besarkan dari segi industrinya,” tambah Andre.

>>> Tertarik membeli mobil baru? Dapatkan informasi lebih lanjut di sini

Dukungan Pemerintah & Kepastian Kualitas Produk Aftermarket

Mimpi untuk membesarkan industri aftermarket dan dunia modifikasi Indonesia secara perlahan sudah dilakukan NMAA. Terlebih dengan IMX 2018, dari sisi pemerintah Republik Indonesia pun sudah mulai melirik potensi adanya bisnis yang bisa dikembangkan oleh industri aftermarket dan dunia modifikasi ini. Terbukti event ini turut didukung dan dihadiri oleh Bambang Soesatyo selaku Ketua DPR RI, dan Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian Republik Indonesia.

Airlangga Hartanto sedang memfoto di IMX 2018

Airlangga Hartanto dan Andre Mulyadi (tengah) bersama jajaran tim IMX 2018 dan Kementerian Perindustrian berfoto bersama

“Kreatifitas dari industri otomotif ini luar biasa, seperti tadi dilihat sudah bisa memodifikasi bahkan secara engineering kuat. Kegiatan seperti ini perlu didorong karena custom car membutuhkan skill dan pengetahuan tersendiri. Dan ini sangat baik, karena sudah mulai ada kolaborasi antara ATPM dan pelaku modifikasi.Yang paling penting secara komersial menguntungkan. Jadi kalau semua kreativitas ini meraih pelanggan, bahkan tadi saya dengar produknya sudah ada yang diekspor. Nah, itu yang dipacu. Yang penting secara komersial bisa jalan,” jelas Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Tetap saja ada beberapa hal yang masih menjadi PR dari masing-masing stakeholder, baik dari sisi penggerak industri ini maupun pemerintah sebagai regulator. Salah satu yang cukup menjadi perhatian di kalangan masyarakat terhadap industri aftermarket tentu saja soal kualitas produk, dimana dibutuhkan standarisasi yang merata dan tepat untuk memungkinkan masyarakat maupun konsumen bisa merasa ‘tenang’ dan mengangkat gengsi untuk menggunakan produk aftermarket pada kendaraannya.

>>> Ingin membeli mobil, jangan lupa cek daftar harga mobil terbaru dan terupdate hanya ada di Cintamobil.com

Produk Aftermarket wajib SNI

Kualitas produk masih menjadi ganjalan bagi konsumen untuk menggunakan barang aftermarket pada mobil mereka

“Standar itu standar safety aja. Kan ini sesudah itu masuknya ke road safety. Jadi kalau aman di jalan ya tidak ada masalah,” tambah Airlangga.

Saat ini ada dua jenis standar yang berlaku untuk setiap produk otomotif di Indonesia. Pertama ialah Standar Nasional Indonesia (SNI), serta uji tipe sesuai pasal 50 pada UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Mungkin ini (standarisasi) masih step by step, di awal ini kita mau coba yakinkan dan dilihat dulu potensi dunia (modifikasi) ini. Harus dilihat dulu industrinya, karena selama ini masih dianggap modifikasi hanya impor barang dan pasang di mobil saja. Padahal sumber daya kita kualitasnya bagus semua, dan harga kita murah. Sehingga harga produk aftermarket bikinan Indonesia bisa fight melawan industri aftermarket luar negeri. Ini yang kita yakini bisa membuat maju industri aftermarket Indonesia,” tutup Andre Mulyadi.

>>> Baca juga: Bisakah Suzuki Jimny Mengikuti Ketangguhan Toyota Land Cruiser di Jalanan Off-Road?

Lewat IMX 2018, perkembangan industri aftermarket di Indonesia kini memasuki tahap milestone baru, sesuai motto event ini ‘Unlock The New Beginning’. Dari sekedar menjadi ajang kontes adu keren mobil modifikasi, kini memandang dunia modifikasi tidak bisa dipisahkan dari industri aftermarket yang menjadi motor di balik pesona deretan mobil modifikasi bertampang memikat. Tidak menutup kemungkinan, industri aftermarket dan dunia modifikasi yang selama ini memiliki stigma pemboros devisa negara karena aksi impor komponen modifikasi, kedepannya bisa menjadi salah satu potensi penyumbang devisa negara dari segi dunia otomotif karena banyak melakukan ekspor ke mancanegara.

Untuk itu National Modification & Aftermarket Association (NMAA) dibentuk di tahun 2016 dan menjadi salah satu ‘keterwakilan’ industri aftermarket di kancah dunia otomotif Nasional. NMAA menyebarkan kesadaran pentingnya melihat potensi besar industri aftermarket sebagai salah satu penopang berkembangnya trend otomotif di Indonesia, sekaligus menjadikan industri aftermarket sebagai industri yang menjanjikan untuk digeluti.

>>> Berita terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com

 
back to top