
Walau namanya Mazda Motorcycle Vision, namun motor konsep ini bukan dari Mazda. Waduh, bingung? Tenang, awalnya pun begitu bagi kami. Namun ternyata motor konsep ini memang bukan hasil kreasi tim desainer dari Mazda. Dan pabrikan mobil asal Jepang itu memang tidak merencanakan merambah ke pasar roda dua.
Dikutip dari Autoevolution, Kamis (24/09/2020), Mazda Motorcycle Vision adalah project dari Cedric Rouvroy, desainer ISD Transportation dari Lille, Perancis. Motor ini dibuat karena terinspirasi dari filosofis budaya Jepang.
>>> Mazda RX-Vision GT3 Nongol di Gran Turismo Sport
Meniru Konsep Mazda RX Vision
Mungkin kira-kira beginilah jika Mazda RX Vision berubah jadi sepeda motor
Cedric menggunakan garis dan lekukan pada motor ini yang ternyata terinspirasi oleh mobil konsep Mazda RX Vision yng kabarnya akan jadi Mazda RX-9. Lengkung bodinya dibuat mengalir tanpa sudut namun kental dengan aura sporty. Konsepnya dibuat rigid tapi sekaligus stylish.
Garpu depan dibuat lebar dan melengkung tepat di atas ban. Kemudian bagian ujung depan bodi juga dibentuk melengkung yang menyatu dengan rangka. Sementara suspensi belakang selain swingarm juga dipasang pegas tambahan yang diletakkan di tengah. Dilihat dari bentuk struktur tubuhnya, motor ini terlihat lebih pantas jadi motor balap daripada motor jalan raya.
>>> Mengenal Keluarga SUV Mazda CX di Indonesia
Bisa Dua Mode Posisi Berkendara
Posisi berkendara bisa diubah jadi dua mode, Scooter dan Roadster
>>> Review Mazda CX-5 Grand Touring 2020: Masih Mengawarkan Sensualitas Mazda
Yang unik dari motor konsep selain desain bodinya juga memiliki dua setting posisi berkendara yaitu Scooter Mode dan Roadster Mode. Pertama saat pada posisi Scooter Mode, letak setang bisa dibuat rendah di bawah lampu depan dan posisi jok diangkat untuk membantu menciptakan aerodinamika lebih baik saat motor dipacu di lintasan balap.
Kemudian posisi untuk Roadster Mode, kedua setang motor bisa ditinggikan hingga ke atas tangki motor dan jok direbahkan jadi rata. Dengan begini posisi berkendara lebih tegak dan manuver juga lebih mudah untuk penggunaan harian di perkotaan.