Dari Balap Ke Jalan Raya: 5 Warisan Balap Le Mans 24 Jam

12/06/2023

Event - Promosi

5 menit

Share this post:
Dari Balap Ke Jalan Raya: 5 Warisan Balap Le Mans 24 Jam
Arena balap sering disebut sebagai laboratorium pengembangan mobil, berikut 5 teknologi jalan raya warisan balap Le Mans 24 Jam

Le Mans 24 Hour - Salah jika ada menyebut arena Formula 1 sebagai laboratorium pengembangan teknologi jalan raya, karena sejatinya ajang balap ketahanan khususnya Le Mans 24 Jam lebih banyak menyumbangkan teknologi digunakan kita semua saat ini.

F1 boleh menjadi tercepat dan tercanggih, tetapi fokus pengembangan teknologi justru terjadi pada sektor mikro-aerodinamika yang tidak ada relevansinya dengan mobil jalanan biasa. Beda dengan Le Mans, sejak balap dimulai 100 tahun silam telah banyak melahirkan teknologi baru untuk jalan raya. Mari kita simak beberapa di antaranya. 

5 Teknologi Warisan Le Mans 24 Hour

Seperti dikutip dari situs lemans.org dan sumber lain, banyak sekali teknologi terkait mobil diwariskan dari arena Le Mans 24 Jam.  Berikut lima di antara teknologi tersebut masuk daftar Cintamobil.com, yaitu: 

  1. Jalan Aspal Mulus 
  2. Lampu Kabut 
  3. Rem Cakram 
  4. Mesin Turbo 
  5. Hybrid berperforma tinggi 

Mari mulai dari hal paling mendasar, yaitu permukaan jalan aspal mulus. Saat balap Le Mans 24 Hr diselenggarakan perdana 100 tahun silam, belum ada permukaan jalan aspal mulus seperti kita kenal. Pada awal sejarahnya, balap diselenggarakan di permukaan tanah dengan lapisan aspal hanya pada bagian lurusan Mulsanne. Trek baru diaspal sepenuhnya tahun 1926 dengan metode pengaspalan yang menjadi standar jalan raya hingga saat ini. 

Le Mans
100 tahun silam sirkuit dilapis aspal mulus dan mobil dengan lampu kabut pertama

Teknologi penting kedua adalah lampu kabut yang digunakan pertama kali di Le Mans 1926. Kondisi balap semalam suntuk membuat tak jarang kabut turun saat waktu mendekati subuh. Untuk mengantisipasi hal ini, teknisi Lorraine-Dietrich memasang lampu ke-3 di tengah gril yang menjadikan mobil populer dijuluki Cyclops. Sebuah upaya tidak sia-sia karena ketiga mobil diterjunkan berhasil finish P1-P2-P3 setelah menempuh jarak 2.500 km. 

Jaguar C-Type
Jaguar C-Type, mobil dengan rem cakram perdana di Le Mans

Rem cakram yang menjadi standar peranti keselamatan mobil saat ini diperkenalkan untuk pertama kali di Le Mans tahun 1953. Kemajuan pada laju mobil membuat sejumlah merek peduli dengan bagaimana cara aman menghentikan mobil. Adalah Jaguar menjadi pionir dengan memasang rem cakram di mobil balap C-Type.

Sebelumnya, rem cakram tidak dipandang cocok untuk mobil karena ditujukan sebagai penghenti laju pesawat. Bukan Jaguar, adalah Citroen menerapkan teknologi ini pada model D5. 

Porsche 936 Le Mans
Porsche 936, mobil turbo pertama pemenang Le Mans pada 1976

Meski turbo telah ditemukan sejak 1915, peranti ini mendapatkan popularitasnya sejak dipakai oleh Porsche di Le Mans melalui model 911 RSR Turbo berhasil finish P2 di Le Mans 1974. Dua tahun kemudian, teknologi ini meraih kemenangan pertama lewat mobil Porsche 936. Kini, turbo dipandang sebagai solusi efisiensi bagi mesin mobil modern. 

Nomor lima adalah teknologi hybrid yang tampil perdana melalui mobil Panoz Q9 di balap 1998 dan mencapai puncak potensinya melalui kehadiran Toyota TS030 pada musim 2012. Sejak 2014, hybrid pun menjadi kesatuan tidak terpisahkan dengan balap ketahanan.

Toyota TS030 2012
Toyota TS030 Hybrid Le Mans 2012

Karena praktis semua peserta terdepan di Le Mans hadir dengan teknologi ini. Selain lima kami sebut di atas, masih ada teknologi seperti transmisi kopling ganda dipakai Porsche 962 di balap 1986, mesin diesel berperforma tinggi dipakai Audi di Le Mans antara 2006 – 2016, hingga lampu LED dan laser (Audi, 2011).

>>> Chevrolet Camaro Garage 56: Ketika Mobil NASCAR Ikut Le Mans 24 Jam 2023

Berikutnya, hidrogen?

Banyak pendapat menyatakan bahwa mesin hidrogen merupakan solusi lebih berkelanjutan dibandingkan mobil listrik. Fakta bahwa bumi memiliki kandungan hidrogen melimpah menjadi landasan pijakan pendukung teknologi ini. Berbeda dengan mobil listrik yang selain memiliki kendala operasional, sangat tergantung pada mineral langka bumi untuk pembuatan baterainya. ACO selaku penyelenggara Le Mans termasuk pihak pendukung adaptasi hidrogen sebagai pengganti bahan bakar fosil. 

Inisiatif program membawa teknologi hidrogen ke Le Mans sudah dilakukan sejak 2017 dengan target peluncuran 2024, namun ditunda akibat pandemi covid-19. Mobil konsep bernama Mission H24 pun dibuat, meski hinggga detik ini belum diterjunkan balap.

​​​​​​​Toyota GR H2 Racing Concept 2023
Toyota GR H2 Racing Concept 2023, siap berpartisipasi di Le Mans 2026

Dan akhirnya, [pada balap tahun ini (9/6), FIA dan ACO selaku penyelanggara mengumumkan pembukaan kelas hidrogen pada balap 2026 dengan target performa setara kelas Hypercar saat ini. 

Sebuah inisiatif yang langsung disambut Toyota dengan memperkenalkan GR H2 Racing Concept. Tidak heran, mengingat Toyota disebut sebagai pendukung die-hard adopsi hidrogen. Dalam beberapa kesempatan, petinggi Toyota tidak segan-segan menyebut mobil hidrogen lebih baik dari EV (electric vehicle). Toyota sendiri telah beberapa kali menurunkan Corolla Sport bermesin hidrogen di sejumlah balap ketahanan lokal.  

>>> Lima Teknologi Mobil Modern Yang Lahir di Le Mans 24 jam

Direktur & Publisher Cintamobil.com yang bergabung sejak 2018. Memiliki pengalaman 20 tahun di industri media otomotif dengan hobi mengoleksi mobil-mobilan balap. Sepanjang karirnya Adit akrab dengan test drive di sirkuit-sirkuit teranama seperti Fiorano, Fuji, Shanghai, hingga Sepang. 
 
back to top