
Saat mengendarai mobil kesayangan Anda, beberapa mungkin tidak sadar akan kehadiran berbagai fitur atau teknologi mobil modern yang ada di dalam kendaraan Anda. Baik itu navigasi, hiburan, keselamatan, atau yang terbaru, fitur mobil swakemudi.
Dari sebagian besar fitur tersebut, ada yang mengambil inspirasi dari ajang balap ketahanan, khususnya Le Mans 24 jam.Selama hampir satu abad, Le Mans 24 jam jadi ajang bagi para pabrikan untuk mengalahkan satu sama lain, dan jadi yang terbaik di Sirkuit La Sarthe.
Pertarungan tidak hanya terjadi di dalam trek saja, demi menciptakan mobil yang sempurna untuk Le Mans 24 jam, para pabrikan berlomba-lomba merancang berbagai teknologi, yang pada akhirnya juga diterapkan ke dalam mobil jalanan sehari-hari.
Untuk lebih jelasnya, simak lima teknologi mobil modern yang lahir di Le Mans 24 jam berikut ini:
1. Mobil penggerak depan
Layout ini jadi populer karena kepraktisan dan efisiensi bahan bakar yang sangat baik
Tahun-tahun awal penyelenggaraan Le Mans didominasi mobil dengan layout mesin depan penggerak roda belakang, pada tahun 1927 Jean-Albert Gregoire finis ketujuh dengan Tracta Gephi, yang mengadopsi mesin depan penggerak roda depan.
Mobil penggerak roda depan pertama di Le Mans 24 jam, Tracta Gephi
Tracta juga sempat dijual ke pasaran hingga 1934, sebelum paten mobil penggerak depan diambil Citroen, yang memperkenalkan Citroen Traction Avant, yang cukup laku di pasaran dengan layout front-wheel drive.
>>> Mana lebih canggih, mobil F1 Mercedes atau LMP1 Hybrid Toyota?
Dikenal dengan kepraktisan dan efisiensi bahan bakar sangat baik, saat ini layout front-wheel drive banyak digunakan oleh mobil-mobil modern, khususnya mobil kecil dan City car.
Namun, mobil penggerak roda depan tidak menemui kesuksesan di Le Mans, dengan proyek Nissan GT-R LM menjadi yang terakhir menggunakan layout front-wheel drive pada Le Mans 24 jam 2015, dan gagal menuntaskan balapan.
2. Rem Cakram
Punya kemampuan mengerem lebih baik, Rem Cakram jadi fitur standar pada mobil modern
Perkembangan industri otomotif pasca perang dunia kedua menjadikan mobil balap Le Mans semakin kencang, Jaguar hadir dengan teknologi rem cakram yang memulai debutnya pada tahun 1953 dengan C-Type.
Penguasa Le Mans 24 jam tahun 1950-an, Jaguar C-Type
Kemenangan Le Mans 24 jam ini memberikan reputasi terhadap rem cakram, yang sebenarnya telah ditemukan pada akhir abad ke-19. Dengan rem cakram, Jaguar C-Type dapat berhenti dengan jarak dua kali lebih pendek dari mobil lainnya di lintasan lurus Mulsanne.
Berkat keunggulan tersebut, Jaguar kembali berjaya di tiga edisi Le Mans 24 jam lainnya sepanjang dekade 1950-an. Teknologi ini pun kembali diadopsi Citroen ke dalam model DS, yang pada akhirnya jadi standar di hampir semua mobil modern saat ini.
3. Sabuk Pengaman
Tradisi start tradisional Le Mans 24 jam dihapus karena alasan keselamatan
Pada awal penyelenggaraanya, Le Mans 24 jam memiliki cara start yang unik. Para pembalap harus berlari menuju mobilnya sebelum balapan, alhasil fitur keamanan pembalap seperti sabuk pengaman belum jadi perhatian.
>>> Temukan mobil bekas impian dengan harga terbaik di sini
Namun, segalanya berubah tahun 1969. Tepatnya saat Jacky Ickx memprotes metode start yang dinilainya berbahaya, dan memilih jalan santai menuju mobilnya, dan memastikan sabuk pengaman terpasang dengan kencang.
Di sisi lain, John Woolfe memulai balapan dengan sangat baik. Namun, ia mengalami kecelakaan fatal karena tidak mengencangkan sabuk pengaman saat masuk ke dalam Porsche 917 yang dikemudikannya. Setelah kejadian ini, prosedur start Le Mans 24 jam diubah menjadi standing start, sebelum akhirnya beralih menuju rolling start, yang berlaku sampai sekarang.
Jika Anda tidak menggunakan sabuk pengaman saat berkendara, Anda justru akan mendapat denda
Kejadian di Le Mans 24 jam 1969 ini juga membuka mata pabrikan tentang pentingnya piranti sabuk pengaman, dan membuatnya jadi standar di mobil, dan jadi salah satu piranti yang wajib dikenakan ketika berkendara sampai saat ini.
4. Teknologi lampu depan
Audi mengembangkan teknologi Laser LED, yang saat ini digunakan mobil-mobil premium
Untuk memenangi Le Mans 24 jam, pertama-tama Anda harus menuntaskan balapan. Dan untuk itu, Anda perlu melewati rintangan seperti terbatasnya pengelihatan pada malam hari.
>>> Simak berita seputar teknologi otomotif terbaru di sini
Tak ayal, pabrikan coba meracik teknologi lampu depan untuk membantu visibilitas malam hari. Mulai dari lampu ketiga Lorraine-Dietrich pada Le Mans 24 jam 1926 dan jadi cikal bakal foglamp, hingga lampu LED dan Laser LED milik Audi yang saat ini jadi standar untuk mobil modern.
5. Teknologi Hybrid
Rancang bangun teknologi hybrid, yang saat ini sedang menjadi tren sebagian besar pabrikan mobil
Meski tak bisa dibilang teknologi baru, penerapan hybrid agar mobil performa tinggi semakin kencang baru menjadi tren selama beberapa tahun terakhir ini, hal ini tak lepas dari kelas LMP1 Hybrid yang merupakan kategori tertinggi WEC dan Le Mans 24 jam sejak 2012.
Cikal bakal mobil LMP1 Hybrid modern, Panoz Q9 GTR-1 'Sparky'
Namun, pionir teknologi hybrid di Le Mans adalah Panoz, yang menggunakan Q9 GTR-1 Hybrid, yang diberi nama ‘Sparky’. Meski tidak finis dan hanya menuntaskan 239 lap pada Le Mans 24 jam 1998, Sparky merupakan cikal bakal LMP1 Hybrid penakluk La Sarthe seperti Toyota TS050, Porsche 919 Hybrid, dan Audi R-18 e-tron quattro.