ASEAN NCAP Siap Uji Autonomous Emergency Braking Mandiri

17/07/2020

Event - Promosi

3 menit

Share this post:
ASEAN NCAP Siap Uji Autonomous Emergency Braking Mandiri
ASEAN NCAP (New Car Assesment Program) bersiap untuk melakukan tes pengembangan terhadap sistem keamanan Autonomous Emergency Braking (AEB) pada mobil baru...

Lembaga pemeringkat penilaian mobil baru untuk Negara-negara Asia Tenggara ASEAN NCAP telah meluncurkan protokol penilaian baru untuk tahun 2021-2025 di Bali, Indonesia pada bulan November tahun lalu. Protokol penilaian ketiga (2021-2025) terdiri dari empat pilar penilaian yaitu Adult Occupant Protection (AOP), Child Occupant Protection (COP), Safety Assist (SA) dan Motorcyclist Safety (MS).

ASEAN NCAP Tes AEB

Foto Logo Asean NCAP

Kini ASEAN bisa tes sendiri AEB secara mandiri

Di bawah domain SA, ASEAN NCAP akan menilai efektivitas pengunaan sistem Autonomous Emergency Braking (AEB) yang dipasang di dalam kendaraan yang akan dinilai. AEB adalah sistem pengereman yang diterapkan secara otomatis oleh kendaraan sebagai respons terhadap deteksi kemungkinan tabrakan untuk mengurangi kecepatan kendaraan (bahkan hingga berhenti) dan dengan tujuan untuk menghindari tabrakan tersebut.

Gambar menunjukkan fitur AEB di Mitsubishi Pajero Sport Facellift

Pajero Sport adalah salah satu produk yang punya fitur AEB

Kriteria Pengetesan

ASEAN NCAP akan menilai dua jenis sistem AEB dalam protokol yang akan datang yaitu AEB City dan AEB Inter-Urban (digunakan pada kecepatan menengah). Dengan protokol baru yang akan dimulai Januari 2021 mendatang, ASEAN NCAP bersiap untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitasnya di bidang pengujian efektivitas sistem AEB. Ini jelas suatu tonggak penting dalam penilaian ASEAN NCAP karena saat ini (berdasarkan protokol 2017-2020), kendaraan yang dinilai hanya menerima poin berdasarkan ketersediaan sistem di dalam kendaraan.

Dengan demikian, ASEAN NCAP bergerak selangkah lebih maju dengan memasukkan penilaian aktual sistem (AEB tersebut) untuk memastikan efektifitas dalam menghentikan kendaraan yang bergerak dengan fitur tersebut berdasarkan kriteria berikut :

1. Penilaian tentang efektivitas sistem AEB City dilakukan dalam kondisi stasioner (diam) pada bagian belakang mobil-ke-mobil dengan cara menggerakkan kendaraan yang punya fitur AEB city tersebut dengan kecepatan 10–60 km / jam menuju kendaraan statis lainnya.

2. Penilaian tentang efektivitas sistem AEB Inter-Urban di belakang mobil-ke-mobil bergerak dengan menggerakkan kendaraan yang dinilai maju dengan kecepatan 30-60 km / jam menuju kendaraan lain yang bergerak dengan kecepatan konstan.

NCAP melakukan tes pengembangan AEB selama dua hari berturut-turut, 15-16 Juli 2020 di Sg. Besi Airstrip (bandara) di Kuala Lumpur. Ini adalah tes pengembangan kedua yang dilakukan NCAP dalam upaya kami untuk memperkuat prosedur penilaian kami pada kendaraan baru yang dijual di pasar Asia Tenggara. Tes pengembangan pertama diadakan pada tahun 2018 di mana NCAP menguji keefektifan teknologi blind spot yang dipasang di dalam kendaraan untuk mendeteksi keberadaan pengendara sepeda motor yang berkendara di zona blind spot kendaraan yang bergerak.

Gambar menunjukkan sistem AEB Honda CR-V

Begini ilustrasi kerja AEB pada mobil modern

“Saya bangga bahwa kami dengan dukungan dari MIROS telah berhasil menyelenggarakan uji pengembangan ini dalam upaya kami untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan kami dalam pengujian AEB. Ini adalah bagian dari persiapan kami untuk melakukan penilaian untuk protokol 2021-2025 yang baru. Dalam tes pengembangan sebelumnya pada tahun 2018, kami menilai efektivitas teknologi blind spot di mobil karena kami perlu memastikan teknologi tersebut mampu mendeteksi pengendara sepeda motor dan kemudian menghindari tabrakan dengan mereka," tukas Khairil Anwar Abu Kassim, selaku Direktur Jenderal MIROS yang juga Sekretaris Jenderal dan Ketua Pelaksana ASEAN NCAP dalam siaran pers yang dikutip Cintamobil.com.

Gambar menunjukkan Honda City sedang dites tabrak

Honda City yang akan masuk ke Indonesia diprediksi juga mengusung fitur ini

"Ketika teknologi lain seperti AEB menjadi lebih matang, sudah saatnya kita melakukan penilaian fisik aktual dari sistem dan meningkatkan penilaian kita saat ini dari hanya poin penghargaan pada ketersediaannya di dalam kendaraan. Sebagai MIROS DG yang baru, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada produsen yang terlibat dalam menyediakan kendaraan mereka untuk pengujian pengembangan ini. Kami berterima kasih atas dukungan dan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam tes ini untuk memastikan bahwa sistem yang dilengkapi di dalam kendaraan mereka berada pada performa terbaik," tambahnya.

>>> Cintamobil.com mempelajari langsung bagaimana penilaian ASEAN NCAP

"Komitmen mereka dalam hal keselamatan patut dipuji dan kami berharap produsen lain akan mengikutinya dalam waktu dekat. Dengan persyaratan tentang efektivitas pemasangan AEB di bawah protokol NCAP yang baru, kami menjadikan keselamatan sebagai prioritas, bukan kemewahan,” tutup Khairil.

Tags: ASEAN NCAP
Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif pada 2014, setahun kemudian Arfian menjadi test driver di sebuah tabloid otomotif nasional. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2018, kini ia menjadi Head of Content di Cintamobil.com   About Arfian Lulusan kampus Trisakti angkatan 2009 ini sebe
 
back to top