Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Langkah Sang Rolls-Royce Menuju Modernitas

08/10/2019

Share this post:
Rolls-Royce Silver Shadow 1983
Editor rate:

Lihat promo

Sebagai sebuah ultra luxury sedan kebanggan Inggris, Rolls-Royce melangkah menuju modernitas lewat model Rolls-Royce Silver Shadow. Menerapkan gaya produksi baru pada sang pabrikan, mobil ini sempat menjadi ikon kesuksesan Rolls-Royce di momen Swinging Sixties (era 60-an) sampai era Young Timer (era 80-an). Seperti apa salah satu ikon mahakarya otomotif asal Inggris ini?

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Langkah Sang Rolls-Royce Menuju Modernitas
0 Gambar

Pengantar Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Mari kita simak spesifikasi Rolls-Royce Silver Shadow 1983 di bawah ini.

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983 - Dalam hikayat Rolls-Royce di kancah global, era 60-an bisa menjadi salah satu era penting dan bersejarah bagi The Spirit of Ecstasy. Era "Swinging Sixties" dimana pemilik Rolls-Royce bukan lagi kaum bangsawan Inggris maupun di kawasan Eropa. Era ini menandai momen dimana Rolls-Royce mulai dimiliki oleh aktor ternama, musisi rock, dan selebriti. Salah satu yang paling ikonik tentu saja kala mendiang John Lennon membeli Rolls-Royce Phantom V, yang menjadi salah satu pop memorabilia paling berharga saat ini.

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Phantom V milik John Lennon

Mobil Rolls-Royce Phantom V milik John Lennon menandai kesuksesan Rolls-Royce di era 60-an

Di era yang sama, tuntutan pada Rolls-Royce untuk menyajikan kualitas dan teknologi tertinggi di kancah otomotif semakin tinggi. Terlebih Rolls-Royce dan Bentley (saat itu berada di bawah Rolls-Royce, red), juga masih memasarkan model-model terpisah, dengan bentuk dan basis yang berdiri sendiri. Alhasil, tercetuslah sosok Rolls-Royce Silver Shadow yang berjasa besar terhadap masa depan Rolls-Royce dan Bentley di era 60-an sampai era 70-an.

Debut pertama di tahun 1965, Rolls-Royce Silver Shadow menjadi "basis" untuk model-model di keluarga Rolls-Royce maupun Bentley. Dari sisi Rolls-Royce terdapat model seperti Rolls-Royce Corniche produksi tahun 1971 yang dikerjakan hand-build oleh Mulliner Park Ward, serta Rolls-Royce Camargue di tahun 1975 yang menjadi karya kolaborasi Rolls-Royce dan rumah desain Pininfarina. Sedangkan dari sisi Bentley produksi mobil yang didapat dari basis mobil ini adalah Bentley T Series di tahun 1977, dan "re-badge" dari Rolls-Royce Corniche juga dibuat dengan nama Bentley Continental.

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Silver Shadow generasi 1

Rolls-Royce Silver Shadow generasi pertama

Kehebatan Rolls-Royce mendiversifikasi model di luar Rolls-Royce Silver Shadow disebabkan inovasi yang dilakukan karena kemampuan menciptakan basis yang mudah diadaptasi ke model-model lain. Sekalipun adaptif digunakan sebagai model lain, karakteristik Magic Carpet Ride dengan fitur dan material terbaik di masanya juga menjadikan Rolls-Royce Silver Shadow sebagai mobil favorit para penikmat The Spirit of Ecstasy.

Tepat pada tahun 1977, giliran Rolls-Royce Silver Shadow edisi kedua yang dimunculkan kepada publik, sebagai bentuk "update" terhadap generasi pertama dari sisi teknis safety, termasuk dalam hal fitur dan karakter handling mobil. Dan di Indonesia, salah satu model Rolls-Royce Silver Shadow II ternyata masih tersimpan dalam kondisi sangat apik dan baik. Tim Cintamobil.com berkesempatan bertemu sosok mobil ini dalam momen ICCOC (Indonesia Classic Car Owners Club) di Concours d'Elegance yang ada di Four Seasons Hotel Jakarta, 21-22 September lalu.

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Silver Shadow II produksi 1983

Rolls-Royce Silver Shadow II tampil di ICCOC Concours d'Elegance 2019 

Seperti apa impresi kami terhadap sosok mobil klasik Rolls-Royce Silver Shadow II ini? Simak bahasan selengkapnya dalam review Rolls-Royce Silver Shadow 1983 berikut ini.

Eksterior Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Eksterior Depan

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Silver Shadow II 1983 dilihat dari sisi depan

Penampilan eksterior depan Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Sosok grille berkelir chrome dengan garis pilar horizontal khas tiang kuil pantheon berdiri megah di sisi fascia depan mobil ini. Posisi grille ini juga turut mempertegas pesona patung The Spirit of Ecstasy yang merupakan ikon Rolls-Royce. Dari bentuk grille inilah kemudian tercipta tarikan garis engine hood yang meningkatkan daya tarik pada visual depan sang ultra luxury sedan. Pada area headlight Rolls-Royce Silver Shadow II terdapat wiper yang berdiri tegak dan "memisahkan" lampu low beam dan high beam. 

Salah satu pembeda Rolls-Royce Silver Shadow generasi pertama dan kedua bisa dilihat dari bumper. Untuk generasi kedua menggunakan bumper yang memadukan bahan alloy & rubber. Hal ini dilakukan demi memenuhi standar keselamatan bagi pedestrian apabila terjadi insiden tabrakan.

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Eksterior Samping

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Silver Shadow II 1983 berwarna hitam dilihat dari sisi samping

Penampilan eksterior samping Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Memiliki postur bodi 5,169 mm x 1,803 mm x 1,518 mm (Panjang x Lebar x Tinggi), Rolls-Royce Silver Shadow II tersedia dalam 2 versi wheelbase. Untuk mobil yang sedang Anda lihat saat ini menggunakan versi long wheelbase dengan panjang 3,137 mm. Detil kemewahan khas Rolls-Royce tersaji melalui satu garis lurus coachline yang dilabur aksen chrome. Hanya saja, Rolls-Royce Silver Shadow II menjadi salah satu model Rolls-Royce yang tidak menggunakan format pintu coach door yang menjadi trade mark dari Rolls-Royce selama ini. 

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Eksterior Belakang

Gambar sebuah mobil Rolls-Royce Silver Shadow II 1983 dilihat dari sisi belakang

Penampilan eksterior belakang Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Keselarasan desain eksterior depan hingga belakang juga tersaji pada bentuk taillight vertikal seperti lampu sein di fascia depan. Bentuk bumper juga memadukan material serupa bumper depan. Selain itu penempatan plat nomor berada tepat di bawah tuas handle pintu bagasi, sejajar posisinya dengan emblem Silver Shadow II.

>>> Mungkin Anda ingin baca:


Interior Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Dashboard & Setir

Gambar menunjukkan desain bagian interior dari mobil Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Penampilan resmi dashboard dan setir Rolls-Royce Silver Shadow II 

Agak disayangkan tim Cintamobil.com tidak bisa mengabadikan secara langsung area interior dari Rolls-Royce Silver Shadow II. Jika mengacu pada spesifikasi resmi yang ada di global, tentu terdapat kesamaan dalam area dashboard Rolls-Royce Silver Shadow II. Secara tampilan semua area dashboard dibalut material kayu khusus yang bisa dikustomisasi khas Rolls-Royce. Instrument cluster semua bersifat analog, dan terdapat lampu indikator terkait kondisi mobil. Di balik setir klasik palang tiga, tersemat tuas transmisi otomatis yang dipadukan tombol cruise control. Dan model ini menjadi Rolls-Royce pertama yang mengadopsi teknologi split-level air conditioning.

Review Rolls-Royce Silver Shadow II 1983: Jok

Gambar menunjukkan desain bagian jok Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Penampilan resmi jok Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Terkait area jok, biasanya Rolls-Royce menyediakan opsi material sesuai keinginan konsumen. Ada yang bisa memesan dengan detil bahan Conolly leather, dan ada pula tersedia pilihan bahan beludru yang dikenal sebagai Parkertex Savoy Velvet. Menariknya pada jok depan tersedia tuas mungil di central console, yang bertugas mengatur posisi jok secara elektrik. Pun sandaran jok pengemudi dan penumpang sudah dilengkapi dengan armrest terlipat.

>>> Baca juga:

Fitur Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Gambar menunjukkan teknis Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Penampilan area teknis pada Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Untuk bisa menghasilkan karakteristik berkendara Magic Carpet Ride khas Rolls-Royce, mobil ini dirancang dengan konstruksi suspensi yang unik. Caranya ialah dengan mengadopsi teknologi  high-pressure hydropneumatic suspension system, dengan dual-circuit braking dan hydraulic self-levelling suspension. Sistem ini memungkinkan tingkat ketinggian suspensi bisa diatur oleh pengemudi, termasuk tingkat kenyamanan saat berkendara. Selain itu Rolls-Royce juga menjadi model pertama yang menggunakan sistem power-assisted rack-and-pinion steering, dimana fitur ini membuat kemudahan mengendarai mobil ini menjadi lebih nyata.

>>> Sejauh Mana Rolls-Royce Cullinan Bisa di Kustomisasi? Ini Dia Jawabannya

Operasi Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Di balik kap mesin sang ultra luxury sedan, tersedia mesin 6.750 cc V8 berkekuatan 189 HP dengan torsi  540 Nm. Mesin ini menyalurkan semua tenaga ke roda belakang melalui transmisi otomatis 3-speed THM 400. Kemudian untuk rem seluruhnya mengadopsi power-operated four-wheel disc brakes.

Gambar menunjukkan Mesin Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Foto resmi mesin Rolls-Royce Silver Shadow II 1983

Berdasarkan tes dari Auto Motor und Sport di masanya, Rolls-Royce Silver Shadow II di masanya membutuhkan waktu 11.3 detik untuk melesat dari titik diam sampai 100 km/jam. Dan mobil ini diklaim bisa menghasilkan kecepatan puncak sampai 190 km/jam. 

>>> Profil Rolls-Royce Phantom VIII 2018, Puncaknya Kemewahan Surga Dunia

Kesimpulan Rolls-Royce Silver Shadow 1983

Bagi Rolls-Royce, nama Silver Shadow memiliki posisi sangat penting bagi brand ini di era 60-80an. Terhitung dari Rolls-Royce Silver Shadow generasi I dan II, Rolls-Royce berhasil memproduksi total 25,142 unit (Short Wheel Base) dan 4,915 unit (Long Wheel Base). Hal ini menandakan Rolls-Royce Silver Shadow menjadi salah satu model tersukses dalam historikal perjalanan The Spirit of Ecstasy.

Sekalipun Rolls-Royce Silver Shadow II lebih bersifat sebagai upgrade dari Rolls-Royce Silver Shadow I, tapi langkah model ini juga menjadi inspirasi dalam hal diversifikasi. Lewat Rolls-Royce Silver Shadow jadi terlahir model-model seperti Silver Wraith II, Camargue, dan Corniche. Jika diibaratkan saat ini, model Rolls-Royce yang mengemban tugas serupa ialah Rolls-Royce Ghost, yang memiliki "kesamaan" dan platform dengan Rolls-Royce Wraith dan Rolls-Royce Dawn. 

 

Hafizh Fauzan
Share this post:

Dealer mobil terpercaya

Lihat lainnya
back to top