Biasanya, cairan anti bocor menjadi paket yang diatawarkan saat membeli ban mobil baru, khususnya ban tubeless. Cairan satu ini dianggap bisa membuat ban tubeless semakin susah buat bocor, kenapa?
Menurut klaim yang beredar luas, penggunaan cairan anti bocor dapat menambal sendiri lubang pada ban yang bocor alus karena terkena benda tajam. Well, apakah klaim tersebut terbukti manjur?
>>> Bagaimana cara merawat ban tubeless agar selalu prima? Simak langkah-langkahnya di sini
Tidak direkomendasi pabrikan
Dikutip dari Auto2000, sampai saat ini belum pernah menguji cairan tersebut untuk ban tubeless, dan belum merekomendasikan ke pemakai mobil. Justru, cairan anti bocor di ban mobil justru diduga bisa menggangu kinerja ban secara keseluruhan, atau bahkan dapat merusak kondisi velg mobil kesayangan.
Apa saja sih dampak negatif penggunaan cairan anti bocor? Simak uraiannya di bawah ini yuk.
>>> Jual beli mobil bekas, baru harga murah, kondisi terbaik di seluruh Indonesia
1. Menggangu stabilitas ban
Jika cairannya cenderung padat seperti gel, itu akan cukup menggangu kestabilan ban
Cairan anti bocor bisa menggangu kestabilan ban, hal ini ada benarnya. Karena sifatnya yang cenderung padat, gel tersebut berpotensi jadi gumpalan dan berkumpul di salah satu spot bocor.
Alih-alih menutup lubang, hal tersebut justru membuat ban kehilangan keseimbangan saat berputar. Namun, hal ini tidak terlalu berlaku untuk produk yang lebih encer.
2. Menyumbat pentil
Akan sangat menyebalkan jika ban kempes dan tak bisa dipompa karena pentil yang mampet
Sudah menjadi rahasia umum, cairan ban dapat menyumbat pentil mampet dan tersumbat. Dan jika sudah benar-benar tersumbat, angin sama sekali tidak bisa masuk ke dalam ban. Jika sudah begini, akan sangat menyulitkan jika ban tiba-tiba kehilangan tekanan dan tak bisa dipompa lagi karena pentil ban harus diganti.
Satu hal yang perlu diperhatikan jika memakai cairan ban, Anda harus secara rutin mengecek dan mengisi ulang angin agar kondisi pentil Anda tidak mampet.
>>> Pengalaman perawatan dan servis mobil rutin di Cintamobil.com
3. Memicu karat velg
Pada beberapa kasus, penggunaan cairan anti bocor ini juga bisa memicu reaksi pada pelek. Pasalnya, cairan tersebut mengandung unsur korosif dan pH yang bisa memicu karat jika kandungan asamnya terlalu tinggi.
Jika kadar pH dari cairan terlalu tinggi, bisa saja memicu karat dalam velg mobil
“Bukan cuma bisa mempengaruhi keseimbangan ban, cairan anti bocor juga bisa merusak permukaan pelek bagian dalam. Itu karena rata-rata cairan anti bocor ada kandungan pH-nya dan bisa menyebabkan pelek berkarat, " tulis Auto2000.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda lebih selektif dalam memilih cairan anti bocor dengan melihat spesifikasi dan kandungannya. Pastikan juga cairan tersebut dapat merata di dalam ban agar tidak menggangu stabilitas ban saat melaju.
>>> Pengalaman, tips & trik merawat dan servis mobil di Indonesia