
Semua pabrikan otomotif di Indonesia sudah merekomendasikan coolant sebagai air radiator mobil yang tepat. Namun, air mineral yang jauh lebih murah dan mudah didapatkan seringkali menjadi pilihan beberapa pemilik mobil.
Padahal, fungsi cairan di dalam radiator bukan hanya membantu mendinginkan mesin. Cairan tersebut dituntut untuk memiliki titik didih yang tinggi agar tidak mudah menguap dan tidak menyebabkan karat. Berikut efek negatif yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk ini.
1. Berpotensi Menyebabkan Overheat
Seperti yang sudah kita pelajari di mata pelajara fisika, air memiliki titik didih di angka 100 derajat celsius. Padahal, suhu mesin mobil saat sedang bekerja bisa lebih dari 100 derajat celsius.
>>> Ini Pentingnya Pakai Radiator Coolant Sesuai Rekomendasi Pabrikan
Artinya, jika Anda menggunakan air itu sebagai cairan radiator, komponen pendingin mesin ini tak lagi bisa meredam suhu mesin yang panas saat sedang berkendara. Jika digunakan dalam waktu yang lama, cairan di dalam radiator akan habis karena penguapan yang berlebihan.
Tak hanya memiliki titik didih lebih tinggi, coolant juga memiliki beberapa kandungan yang menjaga kondisi radiator
Tanpa cairan tersebut, radiator tidak akan bisa meredam suhu mesin sehingga dapat menimbulkan overheat. Jika itu sudah terjadi, ada beberapa komponen mesin yang berpotensi mengalami kerusakan.
Padahal, sebagian pemilik mobil menggunakan air mineral untuk menekan biaya kepemilikan. Tetapi, potensi ini justru bisa membuat Anda merogoh kantong lebih dalam untuk melakukan perbaikan.
>>> Toyota dan Yamaha Kolaborasi Kembangkan Mesin V8 Bertenaga 'Air'
2. Menyebabkan Korosi pada Radiator
Selain potensi overheat, penggunan air mineral pada radiator juga bisa menyebabkan korosi pada pelat logam radiator. Tak seperti coolant yang memiliki anti-karat, mineral di dalam air justru memiliki beberapa kandungan yang dapat menyebabkan karat.
Karat terjadi akibat korosi yang ditimbulkan dari proses oksidasi air saat menguap. Jika karat sudah muncul, karat tersebut akan menghasilkan resido kotoran yang juga mempercepat jebolnya radiator mobil karena keropos.
Air mineral dapat mengakibatkan karat pada radiator mobil
Sebagai tips tambahan, jika Anda membeli mobil bekas dan pemilik sebelumnya menggunakan air mineral di radiator mobil, sebaiknya jangan langsung diganti. Pasalnya, ada kemungkinan bahwa water inlet pipe dari water pump sudah berkarat karena kebiasaan buruk tersebut.
Untuk mengidentifikasinya, Anda bisa memeriksa kondisi bibir tutup radiator. Jika ada karat, sebaiknya jangan langsung ganti coolant karena coolant mengandung additive yang bisa merontokkan karat. Jika dilakukan, ada potensi bahwa radiator tersebut akan mengalami kebocoran. Sebaiknya Anda langsung berkonsultasi pada bengkel spesialis radiator untuk mengetahui opsi yang Anda miliki agar komponen itu bisa kembali berfungsi normal.