Pada dasarnya keduanya baik aki kering atau basah, sama-sama menggunakan cairan elektroda yang biasanya kita sebut sebagai air aki. Namun perbedaanya pada aki kering cairan elektrodanya cenderung lebih padat. Karena cairan elektroda pada aki basah tidak berubah bentuk, membuat aki basah membutuhkan perawatan secara berkala.
>>> Ingin Meningkatkan Tenaga Mobil? 4 Hal Ini Bisa Anda Lakukan
Aki basah membutuhkan perawatan secara berkala
Karena keunggulan tanpa perawatan berkala, aki kering normalnya dibandrol lebih mahal dari aki basah. Untuk diketahui, aki kering merupakan pengembangan dari aki basah.
Dilansir Hyundai Indonesia untuk iklim tropis dengan temperatur udara cenderung panas seperti Indonesia, ditambah kondisi bersuhu tinggi di ruang mesin, membuat air aki lebih cepat menguap seiring pemakaian. Pada aki kering, cairan tetap menguap, namun sirkulasinya tidak banyak bocor ke luar. Di lain sisi, penguapan pada aki basah bisa diantisipasi dengan mengisi air aki yang hilang.
>>> Ini Cara Mudah Agar Aki Basah Berumur Panjang
Aki kering tidak membutuhkan perawatan berkala
>>> Klik link ini untuk dapatkan tips dan trik merawat mobil secara baik dan benar
Normalnya, wadah aki basah adalah transparan dan tersedia garis penanda batas maksimum dan minimum air aki. Tanda ini menjadi patokan apakah cairan elektrolit perlu diisi ulang atau tidak. Biasanya pengecekan ini dilakukan tiap dua bulan sekali.
Anda bisa memilh sesuai kebutuhan, sekarang lebih memilih aki basah atau aki kering? Soal usai pemakaian aki, baik aki basah atau aki kering tidak berbeda terlalu jauh. Kisaran pemakain 1 sampai 2 tahun untuk pemakaian normal dan perwatan rutin untuk aki basah.