
Salah satu bentuk teknologi yang cukup banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah kehadiran aplikasi navigasi yang memudahkan pengguna jalan untuk mencari informasi mengenai petunjuk jalan maupun rute tercepat untuk melakukan perjalanan ke tempat yang dituju salah satunya adalah Google Maps (GMaps).
GMaps merupakan aplikasi navigasi alias peta digital yang paling populer digunakan di Indonesia karena keunggulannya di dalam memberikan saran rute berdasarkan rute terpendek ataupun waktu tempuh tercepat.
Gmaps sangat membantu pengemudi apalagi jika sudah terkoneksi Android Auto atau Apple CarPlay
Dikutip dari Badan Kebijakan Transportasi Kementrian Perhubungan, "Hal ini dibuktikan melalui hasil survey kajian yang bertujuan untuk mengevaluasi aspek keselamatan Google Maps menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi hasil atau efek dari kegagalan suatu sistem," tulis web tersebut.
Lebih lanjut Bekatrans Dephub tersebut juga menulis, "Di mana sebesar 97% responden memiliki keinginan untuk tetap menggunakan Google Maps, meskipun terkadang pengguna tersesat saat mengikuti petunjuk dari Google Maps," bubuh website Badan Kebijakan Transportasi Kementrian Perhubungan (Bekatrans Dephub).
>>> Gara-gara Ikuti Aplikasi Peta Digital, Mobil Ini Terjun ke Sungai
Kelemahan GMaps
Namun, GMaps memiliki kelemahan yaitu belum mempertimbangkan aspek keselamatan, seperti memberikan peringatan jalan yang tidak berkeselamatan atau ketidaksesuaian kondisi jalan dengan jenis kendaraan yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengguna.
Tim Cintamobil.com yang kerap mengetes mobil baru dan tak jarang blusukan sering kecele dengan navigasi digital terpopuler ini. Jalannya sih beneran ada, tetapi luar biasa terjal, berliku, bahkan kadang sangat sempit.
Bayangkan Anda sedang bawa mobil jenis Sedan tapi disuruh lewat jalan rusak
Maka enggak heran kalau Bektrans Dephub menuyebutkan bila "Mayoritas responden atau sebesar 63,38% tersesat saat mengikuti petunjuk dari Google Maps. Kendaraan berat yang melewati jalan lokal berdasarkan petunjuk dari Google Maps karena pengemudi memilih opsi mobil saat mengklik opsi mode Google Maps," bubuh web tersebut.
GMaps masih perlu banyak penyempurnaan
Sementara itu, belum ada pembedaan opsi antara kendaraan berat dan kendaraan ringan di GMaps, meskipun dalam website GMaps sudah tertulis disclaimer tentang kendaraan berat tidak disarankan menggunakan GMaps.
Sebesar 0,3% responden mengalami kecelakaan karena mengikuti petunjuk GMaps. Hal ini mungkin terjadi karena GMaps memberikan saran rute berdasarkan rute terpendek atau waktu tempuh tercepat tetapi tidak memberikan peringatan tentang jalan berbahaya.
>>> Saran Google Buat Pemotor Agar Tak Nyasar Masuk Tol
Apa yang Harus Dilakukan Google Untuk Menyempurnakan GMaps?
Kami merangkum beberapa hal yang bisa dilakukan pihak aplikator peta digital agar peranti navigasi hasil pengembangannya dapat semakin disempurnakan dan lebih reliabel ketika digunakan:
- Menambah fitur peringatan dan informasi tentang karakteristik jalan (tanjakan, turunan, lebar jalan, hingga tikungan patah)
- Memberikan notifikasi suara akan kondisi jalan yang bakal dilewati pengguna, tujuannya agar pengemudi dapat lebih bersiap-siap
- Menyediakan keterangan khusus bila jalanan dapat dilewati bus maupun truk
- Jika terjadi hal yang tidak diinginkan semisal kecelakaan, banjir, ataupun bencana alam dapat segera ditampilkan di aplikasi
- Memberikan opsi rute lebih banyak disertai dengan informasi yang lebih banyak dan mudah dipahami