Mengenal Perbedaan Sistem Transaksi di Jalan Tol

12/08/2020

Pengemudian

3 menit

Share this post:
Mengenal Perbedaan Sistem Transaksi di Jalan Tol
Mesipun tidak wajib, pengendara sebaiknya mengetahui perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup jalan tol, serta kelebihan yang dimiliki masing-masing.

Sejak diberlakukannya transaksi non tunai, sistem transaksi jalan tol di Indonesia terbagi menjadi dua yakni terbuka dan tertutup. Namun keduanya sering tidak dipedulikan oleh pengendara. Menurut mereka yang paling penting adalah membayar tol. Lantas apa perbedaan keduanya?

Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup

Pada sistem transaksi jalan tol yang pertama yaitu terbuka; pengendara membayar di gardu tol pertama saat dia masuk. Nantinya kalau mau keluar tinggal keluar saja tanpa membayar lagi.

Contoh yang memberlakukan sistem transaksi jalan tol terbuka yaitu jalan Tol Semarang ABC. Ada beberapa gerbang pembayaran utama tol ibu kota Jawa Tengah ini, yaitu GT Srondol, GT Banyumanik, GT Tembalang, GT Gayamsari, GT Muktiharjo (Kaligawe), GT Jatingaleh 1, GT Jatingaleh 2, GT Manyaran, GT Krapyak 2, dan GT Kalikangkung.

Dari arah manapun kendaraan masuk ke Tol Semarang ABC melalui gerbang tol - gerbang tol di atas dikenakan tarif langsung. Untuk saat ini (Agustus 2020) tarif hanya Rp 5.000 di semua GT.

>>> Tol Semarang ABC Mudahkan Akses ke Seluruh Kota Semarang

Foto menunjukkan Gerbang Tol Banyumanik

Di Gerbang Tol Banyumanik awal perjalanan jalan Tol Semarang-Solo

Tol lain yang memberlakukan sistem terbuka yaitu Tol Jagorawi, Tol Dalam Kota (Cawang - Tomang - Cengkareng), Tol Jakarta-Tangerang, Tol Palikanci (Palimanan-Kanci), Tol Surabaya-Gempol (sebagian),

Kedua adalah sistem transaksi jalan tol secara tertutup; pengendara tidak membayar di gardu gerbang tol pertama saat masuk, melainkan di gardu gerbang tol terakhir saat keluar. Tap kartu yang dilakukan di gardu awal hanya untuk membuka portal dan mengidentifikasi asal masuk kendaraan. Di sini saldo e-toll belum berkurang. Baru di gardu terakhir, saldo akan berkurang sesuai tarif yang berlaku.

Foto menunjukkan salah satu bagian Jalan Tol Semarang ABC

Jalan Tol Semarang ABC menerapkan Sistem Transaksi Terbuka

Kelebihan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup

Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup jalan tol masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Untuk sistem terbuka karena pembayaran dilakukan satu kali yaitu saat masuk, pengendara tidak harus berhenti lagi untuk melakukan pembayaran saat mau keluar. Terkecuali jika bersambung ke tol lain dengan sistem tertutup, pengendara harus nge-tap lagi. Bukan untuk membayar, melainkan untuk perhitungan awal transaksi tol berikutnya.

Untuk sistem transaksi tertutup pembayaran lebih akurat, sesuai tarif antar gerbang tol. Pengendara juga bisa melakukan pengecekan secara online.

Baik tol dengan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup, pengendara sebaiknya mempersiapkan dari sebelum masuk jalan tol. Pastikan saldo uang elektronik (e-Toll) mencukupi agar tidak terjadi masalah di tengah-tengah perjalanan, yaitu saat di gardu gerbang tol untuk melakukan pembayaran.

Khusus untuk Sistem Transaksi Tertutup kartu e-Toll juga tidak boleh hilang atau ditukar dengan yang lain karena pengendara akan dianggap menerobos. Sanksinya berat, membayar dua kali lipat tarif tol terjauh yang bisa saja sampai jutaan rupiah.

>>> Kenali Detail Tulisan Struk Jalan Tol

Gambar menunjukkan Struk jalan tol sistem transaksi terbuka

Gambar menunjukkan Struk jalan tol sistem transaksi tertutup

Penjelasan struk pembayaran jalan tol

>>> Temukan tips dan trik menarik lainnya seputar mobil disini

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top