Sejak diberlakukannya transaksi non tunai, sistem transaksi jalan tol di Indonesia terbagi menjadi dua yakni terbuka dan tertutup. Namun keduanya sering tidak dipedulikan oleh pengendara. Menurut mereka yang paling penting adalah membayar tol. Lantas apa perbedaan keduanya?
Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup
Pada sistem transaksi jalan tol yang pertama yaitu terbuka; pengendara membayar di gardu tol pertama saat dia masuk. Nantinya kalau mau keluar tinggal keluar saja tanpa membayar lagi.
Contoh yang memberlakukan sistem transaksi jalan tol terbuka yaitu jalan Tol Semarang ABC. Ada beberapa gerbang pembayaran utama tol ibu kota Jawa Tengah ini, yaitu GT Srondol, GT Banyumanik, GT Tembalang, GT Gayamsari, GT Muktiharjo (Kaligawe), GT Jatingaleh 1, GT Jatingaleh 2, GT Manyaran, GT Krapyak 2, dan GT Kalikangkung.
Dari arah manapun kendaraan masuk ke Tol Semarang ABC melalui gerbang tol - gerbang tol di atas dikenakan tarif langsung. Untuk saat ini (Agustus 2020) tarif hanya Rp 5.000 di semua GT.
>>> Tol Semarang ABC Mudahkan Akses ke Seluruh Kota Semarang
Di Gerbang Tol Banyumanik awal perjalanan jalan Tol Semarang-Solo
Tol lain yang memberlakukan sistem terbuka yaitu Tol Jagorawi, Tol Dalam Kota (Cawang - Tomang - Cengkareng), Tol Jakarta-Tangerang, Tol Palikanci (Palimanan-Kanci), Tol Surabaya-Gempol (sebagian),
Kedua adalah sistem transaksi jalan tol secara tertutup; pengendara tidak membayar di gardu gerbang tol pertama saat masuk, melainkan di gardu gerbang tol terakhir saat keluar. Tap kartu yang dilakukan di gardu awal hanya untuk membuka portal dan mengidentifikasi asal masuk kendaraan. Di sini saldo e-toll belum berkurang. Baru di gardu terakhir, saldo akan berkurang sesuai tarif yang berlaku.
Jalan Tol Semarang ABC menerapkan Sistem Transaksi Terbuka
Kelebihan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup
Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup jalan tol masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Untuk sistem terbuka karena pembayaran dilakukan satu kali yaitu saat masuk, pengendara tidak harus berhenti lagi untuk melakukan pembayaran saat mau keluar. Terkecuali jika bersambung ke tol lain dengan sistem tertutup, pengendara harus nge-tap lagi. Bukan untuk membayar, melainkan untuk perhitungan awal transaksi tol berikutnya.
Untuk sistem transaksi tertutup pembayaran lebih akurat, sesuai tarif antar gerbang tol. Pengendara juga bisa melakukan pengecekan secara online.
Baik tol dengan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup, pengendara sebaiknya mempersiapkan dari sebelum masuk jalan tol. Pastikan saldo uang elektronik (e-Toll) mencukupi agar tidak terjadi masalah di tengah-tengah perjalanan, yaitu saat di gardu gerbang tol untuk melakukan pembayaran.
Khusus untuk Sistem Transaksi Tertutup kartu e-Toll juga tidak boleh hilang atau ditukar dengan yang lain karena pengendara akan dianggap menerobos. Sanksinya berat, membayar dua kali lipat tarif tol terjauh yang bisa saja sampai jutaan rupiah.
>>> Kenali Detail Tulisan Struk Jalan Tol
Penjelasan struk pembayaran jalan tol
>>> Temukan tips dan trik menarik lainnya seputar mobil disini