Ikuti kami di berita google
Anggota parlemen di Nevada sudah lebih dulu mengeluarkan peraturan yang mengatur mobil tanpa sopir. Dalam perkembangannya, produsen mobil di Eropa dan AS akan membuat mobil bekerja lebih cerdas dan ramah lingkungan. Berikut beberapa hal tentang mengenal mobil otonom yang akan menjadi pengganti mobil konvensional saat ini
1. Terhubung dan Membuat Prediksi
Mobil otonom akan sama seperti koneksi pada internet atau jaringan telepon: mereka saling terkoneksi satu sama lain. Selain itu, mobil akan bisa membuat keputusan sendiri. Jadi, di masa depan sebagian besar pengemudian akan terlepas dari tangan manusia.
Mobil otonom bisa terhubung dengan mobil lain
Algoritma dan analisis akan memprediksi perilaku pengemudi dan meramalkan kemcaetan yang terjadi. Mobil juga bisa mempelajari berapa lama akan berada di jalanan dengan mengukur tingkat kepadatan jalan. Radar yang dilengkapi pada mobil otonom akan merasakan lingkungan di sekitar mereka dan mempelajari serta mencegah terjadinya kecelakaan dan memperbaiki ekonomi bahan bakar.
2. Mobil akan memprediksi di mana Anda akan berkendara
Jika Anda tidak menggunakan anggkuta massal, kemungkinan Anda mengikuti jalur yang sama: pergi mengantar anak ke sekolah dan langsung berangkat ke kantor. Di sore hari, Anda juga melewati jalan yang sama untuk pulang ke rumah. Mobil otonom bisa mengingat perjalanan Anda dan akhirnya memprediksi kemana Anda akan berkendara.
Mobil ini bisa memberikan prediksi perjalanan Anda
Sistem yang terhubung pada internet akan mencatat di mana mobil berada pada jam berapa dan hari apa. Algoritma akan menghitung daftar kemungkinan perjalanan untuk tempat dan waktu tersebut. Bahkan mobil bisa memilih jalanan yang akan dilalui untuk menghindari kemacetan.
>>> Baca juga Sistem bantuan kemudi tingkat lanjut pada mobil
3. Mobil akan memprediksi lalu lintas
Begitu sebuah mobil mengetahui kebiasaan pemiliknya, mobil akan menggabungkan data lain dari koneksi untuk memberi saran lebih banyak. Sumber data yang mengurus lalu lintas akan memberikan cukup data untuk ditelaah oleh mobil Anda secara otomatis.
Mobil otonom bisa memprediksi lalu lintas di jalan
IBM, salah satu prusahaan yang berbasi di bidang teknologi mengatakan sudah membuat aplikasi yang mempelajari pola mengemudi dan memprediksi pola lalu lintas. Aplikasi ini akan mengirimkan prediksi kepada pengemudi sehingga memberitahu tentang lalu lintas yang ada di jalan. Sensor akan melacak seberapa cepat mobil melaju, menghitung mobil per menit, dan melihat arus lalu lintas,.
4. Mobil akan memprediksi pergerakan pejalan kaki dan pengemudi lain
Sekarang mobil sudah mengetahui apa yang akan Anda lakukan, mobil akan mengetahui apa yang dilakukan oleh mobil lain dan arus lalu lintas dalam 30 meter ke depan. Hal ini untuk memastikan tidak ada kejutan pada jalan dan menghindari terjadinya kecelakaan.
Mobil bisa memprediksi pergerakan mobil lain dan pejalan kaki
Untuk keperluan sistem ini, mobil akan dibagi menjadi dua tindakan: pengereman dan percepatan. Mobil akan mendapatkan sistem yang memprediksi pergerakan manusia, misalnya pejalan kaki dan memberikan pengetahuan kapan mobil akan melambat akan melaju di persimpangan.
>>> Baca juga tips mengemudi lainnya disini
5. Mobil mungkin tidak akan berubah, tapi sistemnya
Jika Anda memprediksikan mobil akan menjadi seperti mobil-mobil yang biasa kita lihat pada film science fiction, mungkin Anda harus menunggu lebih lama lagi. Mobil otonom tidak akan mengubah sebagian besar mobil, tapi hanya menambahkan sistemnya.
Masih memiliki model yang sama, hanya sistem mobil yang berubah
Bagi pembuat mobil dan konsumen, sebagian besar teknologi ini dapat diimplementasikan dengan bebeapa kode sederhana dan perubahan algoritma. Mobil tidak perlu perubahan apa-apa. Dengan peningkatan seperti ini, mengemudi bisa menjadi jauh lebih aman untuk masa depan.
Berikut penjelasan bagaimana cara kerja mobil otonom
Mengenal mobil otonom membuat kita sadar tentang perubahan yang terjadi pada dunia otomotif saat ini. Beberapa produsen mobil sudah memuat perkembangan mobil otonom mereka tahun ini. Mungkin saja, pecinta otomotif di Indonesia bisa menikmati mobil otonom, setidaknya 2-3 tahun lagi.
