
Pasar otomotif boleh saja sedikit menurun tahun 2019, namun itu tak berlaku untuk semua pabrikan. Sebagai contoh Ferrari, menurut laporan Fiat Group World, The Prancing Horse total menjual 10.131 mobil, dan meraih keuntungan besar tiap dari tiap unit yang terjual.
>>> Utamakan ekslusifitas, Aston Martin siap ikuti strategi Ferrari
Toreh keuntungan Rp 1,5 Miliar per mobil
Nggak tanggung-tanggung, keuntungan Ferrari tahun 2019 datang dari profit margin 23,2% dari tiap unit yang terjual, yang berarti sekitar $94,474 (setara Rp 1,5 miliar). Turun Rp 100 juta dari tahun lalu, tapi tetap saja ini adalah angka yang luar biasa.
>>> Pilihan mobil baru dan bekas berkualitas bisa Anda temukan semua di sini
Keuntungan Ferrari per unit bisa dipakai untuk membeli tiga buah Kijang Innova varian tertinggi
Fiat Group World menambahkan keuntungan Ferrari tahun 2019 itu didapat hasil dari strategi jitu yang diterapkan pabrikan Maranello itu. Mulai dari beradaptasi dengan teknologi baru, beradaptasi dengan dinamika pasar, dan dalam pemasaran mobilya.
Komparasi dengan pabrikan lain
Profit yang didapat Ferrari dari tiap mobil yang terjual sama sekali tidak kecil, sebagai perbandingan BMW setidaknya membutuhkan 30 unit mobil terjual untuk dapat profit sebesar itu. VW butuh menjual 56 mobil, Mercedes 67 unit. Sementara Ford butuh 908 unit terjual, dan Nissan harus melego 928 unit mobilnya untuk sekadar mendapat profit Rp 1,5 miliar.
>>> Temukan berita terbaru seputar pasar mobil di sini
Roma jadi salah satu line-up terbaru Ferrari tahun 2019
2019 menjadi tahun yang sangat sukses bagi Ferrari, pabrikan Italia itu meluncurkan lima mobil baru Ferrari . Mulai dari F8 Tributo, F8 Tributo Spider, 812 GTS, serta dua model yang ditujukan untuk pangsa pasar baru, hypercar hybrid 1.000 HP Ferrari SF90 Stradale, dan Ferrari Roma yang baru saja diperkenalkan belum lama.
Tambahan lima produk baru itu secara signifikan mengerek keuntungan Ferrari tahun 2019, untuk pertama kalinya pabrikan Maranello itu dapat menjual lebih dari 10.000 unit kendaraan, dengan total keuntungan total $4,118 Milliar (setara Rp 65 triliun), naik 10,1% dari tahun sebelumnya. Dengan Eropa, Timur Tengah, sampai Afrika jadi lumbung penjualan The Prancing Horse.