Nissan Terrano WD21, SUV kompak era 1980-an
>>> GIIAS 2018: Rekam Jejak SUV Ladder-Frame Nissan: Dari Terrano Hingga Nissan Terra 2018
Kisah Nissan Terrano bermula pada tahun 1980-an saat SUV kompak sedang “booming” di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Konsumen menghendaki SUV keluarga berukuran kompak untuk bersantai namun memiliki kemampuan jelajah setara SUV kelas heavy duty. Saat itu, Toyota menjadi salah satu pabrikan otomotif yang merintis segmen tersebut melalui Toyota Hilux Surf. Untuk menghemat waktu/tenaga/uang saat pengembangan produk, digunakan platform pick-up. Dalam contoh kasus Toyota, pick-up Toyota Hilux menjadi platform pengembangan Toyota Hilux Surf.
Nissan Hardbody D21, pick-up yang menjadi platform Nissan Terrano WD21
Di kemudian hari, Nissan mengikuti pola tersebut dan memanfaatkan pick-up Nissan Hardbody D21 sebagai basis platform untuk pengembangan SUV kompak terbarunya. Walau sama-sama memakai rangka model tangga (ladder frame), Nissan menerapkan paduan suspensi depan independen double wishbone dengan torsion bar dan suspensi belakang solid axle dengan per keong (adaptasi dari Nissan Safari) untuk memaksimalkan kenyamanan, kemampuan jelajah dan pengendalian pada SUV kompak terbarunya. Hasil akhirnya adalah SUV kompak yang dirilis Nissan pada Agustus 1986 dengan nama Nissan Terrano (pasar Jepang) dan Nissan Pathfinder (pasar Amerika Serikat) dengan kode WD21.
>>> Tips Beli Nissan Terrano Bekas: SUV Kekar Yang Melegenda Dari Nissan
Fast forward ke tahun 1995, Toshiyuki Shiga selaku perwakilan Nissan Motor Co Ltd di Indonesia menginginkan Nissan untuk memasarkan produk yang diminati konsumen pasar otomotif Indonesia. Nissan Terrano dipilih karena punya keunggulan dan keunikan yang sesuai dengan karakter pasar Indonesia pada saat itu. Secara bisnis, terlalu mahal untuk mendatangkan langsung dari Jepang secara Completely Built-Up (CBU) dan 4WD karena tingginya pajak impor CBU dan pajak mobil 4WD. Pilihan Toshiyuki Shiga adalah merakit di Indonesia secara CKD (Completely Knocked-Down) dan mengganti sistem gerak 4WD menjadi 2WD (RWD) agar harganya lebih kompetitif. Dan inilah kaleidoskop sang SUV legendaris Nissan selama berkiprah di Indonesia
1. Nissan Terrano 1995-1997
PT Wahana Wirawan selaku agen pemegang merek Nissan di Indonesia melakukan debut perdana SUV berkode WD21 pada tahun 1995 dan menyediakan pilihan varian SLX (entry level), SGX (mid level) dan A/J Limited yang menjadi top of the line. Untuk varian A/J Limited dilengkapi overfender, console box, spion elektrik dan jok kulit. Ciri khas generasi yang beredar hingga tahun 1997 ini adalah tiga lubang segaris pada bagian depan kap mesin, sistem pengapian platina dan mesin Z24 2,4 liter karburator (103 hp & 182 Nm) dan transmisi manual 5-speed.
Generasi 1997-2002, tanpa tiga lubang di kap mesin
Selain itu, ciri khas lainnya adalah desain gril yang mirip versi Jepang. Kelebihan generasi 1995-1997 terletak pada keberadaan transfer case yang mampu diubah menjadi sistem gerak 4WD, namun pemakaian transfer case berpengaruh terhadap konsumsi BBM menjadi boros. O iya, modifikasi sistem gerak 2WD menjadi 4WD hanya berlaku untuk varian A/J Limited yang sudah tinggal pasang. Mesin Z24 yang terkenal "badak" dan tangguh serta mudah dirawat, juga dipakai oleh forklift dengan bahan bakar bensin dan LPG.
2. Nissan Terrano 1997-2002
Selanjutnya pada kurun waktu 1997-2002, PT Wahana Wirawan melakukan penyegaran disertai perubahan nama varian. Nama KingsRoad menggantikan A/J Limited, sedangkan SGX menjadi GrandRoad XT dan SLX bertukar menjadi GrandRoad. Lalu tahun 2001 sejalan pergantian keagenan Nissan di Indonesia dari PT Wahana Wirawan menjadi PT Nissan Motor Indonesia (NMI), nama varian diubah lagi menjadi Spirit (GrandRoad), GrandRoad XT-R (GrandRoad XT), dan KingsRoad F1 (KingsRoad).
Terrano cukup populer sebagai SUV gagah di Indonesia
Dalam program penyegaran ini, ciri kap mesin dengan tiga lubang segaris dihilangkan, transmisi dan transfer case ditukar dengan transmisi versi 2WD dan sistem pengapian platina diganti dengan sistem pengapian CDI. Selain itu, tuas AC dari model geser menjadi model putar dan pada varian termahal KingsRoad F1 dilengkapi jok kulit, side moulding, overfender, tire hanger, bullbar, woodpanel, kaca bagasi belakang yang bisa dibuka terpisah serta warna two tone. Varian Spirit sebagai entry level ditandai dengan penempatan ban cadangan dalam posisi berdiri di dalam bagasi. Sedangkan GrandRoad XT-R mendapatkan ban cadangan di belakang.
3. Nissan Terrano 2003-2006
Memasuki tahun 2003, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memulai langkah penyegaran produk dan pengganti nama varian. Varian tertinggi KingsRoad (K1/K2/K3) menjadi nama baru KingsRoad F1, GrandRoad (G1/G2/G3) meneruskan GrandRoad XT-R, dan Spirit (S1/S2/S3) untuk Spirit. Nomor kode seperti K1, G2 dan S3 menunjukkan tahun perakitan dan nomor kode 3 menjadi penutup kiprah SUV dengan kode model WD21 di Indonesia.
Generasi 2003-2006, tampil lebih manis
Penyegaran produk yang dilakukan NMI meliputi model bemper depan yang semula metal berganti menjadi polyutherine, grill, lampu depan model diamond cut, lampu belakang model dua bulatan serta desain velg yang membuat SUV andalan Nissan ini menjadi terlihat lebih “manis”. Sejalan pemberlakuan standar emisi gas buang Euro 2 mulai tahun 2003, mesin Z24 tidak mampu memenuhi regulasi tersebut. Pada sisi lain, untuk mobil yang sedang diproduksi berlaku penundaan hingga 1 Januari 2007 sehingga NMI memutuskan kembaran Nissan Pathfinder itu untuk pensiun pada 26 Desember 2006. Tercatat sejak 1995 hingga 26 Desember 2006, Nissan Terrano sudah terjual sebanyak 17.801 unit di Indonesia.
>>> Review Nissan Terrano Kingsroad 2000: Simbol Mobil Maskulin Dari Era Millenium
Trivia
Satu informasi menarik, pada tahun 1997-1998, PT Wahana Wirawan sempat menyiapkan satu unit WD21 bermesin TD27 turbo diesel dan transmisi manual 5-speed untuk pengujian produk selama enam bulan berkeliling ke berbagai lokasi di pulau Jawa. Menurut Mohamad Syafruddin (technical engineering support PT Wahana Wirawan) yang pernah melakukan test drive, “Karakter mesin TD27 punya suara halus dan asap tipis. Dari segi performa memang cukup baik namun terasa kurang untuk penggunaan dalam kondisi berat. Agak tanggung dibanding mesin SD33.”
Nissan Mistral, dikembangkan dari platform Nissan Terrano WD21
>>> Jasmin Motor, Bengkel Spesialis Nissan yang Sudah Tersebar di 4 Kota Berbeda
Usai krisis tahun 1998, PT Wahana Wirawan berupaya mencari penerus dan pilihan jauh pada Nissan Terrano II (alias Nissan Mistral) yang didatangkan secara CBU dari Jepang sekitar 50 unit dengan mesin bensin 2,4 liter dan diesel 2,7 liter. Semula direncanakan untuk diproduksi secara lokal, namun batal karena terlalu mahal. Sempat digunakan sebagai mobil dinas oleh Kepolisian RI dan dijual dalam jumlah sedikit. PT Nissan Motor Indonesia sempat melakukan tes pasar Nissan Terrano model R50 namun batal dipasarkan karena dari segi harga dinilai tidak kompetitif.
Nissan Terrano 2013, mamakai basis platform Renault Duster
Penggunaan nama Nissan Terrano berakhir tahun 2004 sejalan pergantian model dari R50 menjadi R51 dan selanjutnya nama Nissan Pathfinder berlaku secara global. Kemudian coba dihidupkan kembali pada 2013 sebagai model rebadging Renault Duster untuk pasar di kawasan Rusia dan India. PT Nissan Motor Indonesia pernah mendatangkan kembaran Renault Duster sebagai tes pasar dan tidak dilanjutkan dengan pemasaran. Kini legenda Nissan Terrano dilanjutkan oleh Nissan Terra. Ibarat sejarah yang selalu berulang, Nissan Terra seolah mengulang kembali kisah awal mula keberadaan Nissan Terrano.
>>> Studi: Masyarakat Indonesia Kian Antusias dengan Mobil Listrik