Meski dihajar pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, Mitsubishi Xpander terus mencetak prestasi. Pada Agustus 2021, mobil ini menjadi yang paling laku di segmen Low MPV dengan menggeser Toyota Avanza bekas yang sudah membutuhkan pembaruan untuk bisa kembali bersaing.
Hal ini tentu tak lepas dari andil pemerintah dalam menerapkan kebijakan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) 0%. Lantas, bagaimana langkah Mitsubishi untuk mempertahankan prestasi ini setelah insentif tersebut dihapus pada akhir bulan ini?
Permintaan Xpander Akan Tetap Kuat
Menjawab pertanyaan tersebut, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis terhadap kekuatan Xpander di pasar meski tanpa relaksasi PPnBM. Antusiasme masyarakat terhadap Mitsubishi Xpander memang sudah tinggi dari sebelum kebijakan tersebut diberlakukan yang ditandai dengan inden cukup panjang.
>>> Ragam Promo Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Agustus 2021
Inden yang mengular disebabkan oleh penurunan kapasitas produksi selama PPKM
Mereka pun memilih untuk fokus kepada kepuasan pelanggan, karena banyak faktor yang mempengaruhi penjualan selama pandemi dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih berjalan.
"Kami terus berusaha dan berkordinasi dengan pabrik agar secepat mungkin melakukan delivery (Xpander) kepada konsumen. Memang ada kendala khususnya di pabrik (selama PPKM), tapi tetap kami usahakan," ungkap Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI.
Tsuchida menambahkan bahwa penjualan mobil pasca berakhirnya PPnBM akan terbantu oleh PPKM yang nantinya semakin dilonggarkan seiring turunnya kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Hal tersebut juga didukung oleh penyesuaian strategi pemasaran yang menyesuaikan pergeseran tren selama pandemi, di mana konsumen lebih banyak secara online. Karena itu, MMKSI akan memperkuat strategi digital marketing mereka.
Lebih lanjut, pengembangan Mitsubishi Xpander akan terus melihat permintaan pasar dengan memprioritaskan Indonesia, sehingga mobil ini bisa terus bersaing dengan para rival di Tanah Air.
>>> Diskon PPnBM Diperpanjang, Mitsubishi Xpander Makin Laris
"Walau diekspor ke 30 negara, awalnya Xpander diproduksi khusus untuk desain di Indonesia, sesuai permintaan pasar Indonesia. Sehingga Indonesia jadi pasar yang utama. Untuk ke depan rencananya tidak akan berubah walau ada permintaan dari negara lain," ujar Tsuchida.
Ladeni Serbuan Mobil Tiongkok
Pasar Otomotif terutama di Asia Tenggara saat ini sedang diramaikan oleh pemain-pemain baru dari Tiongkok yang menawarkan harga mobil jauh lebih murah dengan fitur yang lebih menarik.
Tak hanya itu, merek-merek baru asal Tiongkok ini juga menawarkan mobil listrik dengan harga terjangkau yang dinilai menjadi masa depan pasar otomotif global ke depannya.
Bahkan, analis dari Nikkei (bursa efek Jepang) sempat menyebut bahwa posisi Mitsubishi saat ini sedang terjepit, karena persaingan yang ketat dengan pabrikan Jepang dan serbuan merek Tiongkok. Mitsubishi dinilai terlalu lambat dalam meluncurkan produk-produk baru.
Mitsubishi tak gentar menghadapi serbuan mobil Tiongkok yang menawarkan harga lebih murah dengan fitur menarik
Menanggapi hal itu, Tetsuhiro Tsuchida justru menyebut bahwa kedatangan mobil Tiongkok menjadi sesuatu yang positif. Ia juga tak melihat hal itu berpengaruh banyak terhadap Mitsubishi.
>>> Rilis di Eropa, Mitsubishi Fuso Canter Bawa Teknologi Canggih
"Mitsubishi tetap Mitsubishi, China tetap China. Kami mengapresiasi adanya persaingan sehat dari pemain China, market jadi lebih sehat. Kami welcome sekali dengan tantangan seperti itu," tutupnya.