
Jauh sebelum era kejayaan Toyota Avanza bekas dan Daihatsu Xenia merebut pangsa pasar di kelas people carrier, ada beberapa mobil minibus yang sebelumnya beken. Dari mulai Suzuki Carry, Mitsubishi Colt T120SS, hingga Daihatsu Zebra.
Sebelum era hegemoni Avanza-Xenia, Zebra cukup dilirik
Bagi konsumen yang merasa Toyota Kijang terlalu mahal, banyak yang mengalihkan perhatiannya ke Daihatsu Zebra ini. Konsumsi BBM hemat, kabin lega, serta mesin bandel menjadi daya tarik pembeli. Lantas, bagaimana kisah mobil ini? Simak terus artikel Cintamobil.com ini hingga tuntas ya...
Jadi Pengganti Daihatsu Hijet
Kisah Daihatsu Zebra bermula pada tahun 1987. Zebra muncul sebagai pengganti Hijet 1000 yang mulai ketinggalan zaman. Saat itu sedang 'ramai' nama mobil yang menggunakan nama hewan. Alhasil Daihatsu memberi embel-embel 'Zebra' di belakang nama Hijet.
Zebra jadi produk pertama rakitan Daihatsu Indonesia yang berhasil diekspor
Kala itu, Zebra yang dijual masih mengambil basis Hijet Wide yang asli Jepang. Hebatnya, Daihatsu Zebra ini merupakan salah satu mobil Daihatsu rakitan Indonesia pertama yang berhasil diekspor dengan tujuan ke negara Malaysia dan Vietnam.
Usaha Tampil 'Lebih Indonesia'
Kebutuhan pasar mendesak Daihatsu untuk menjual versi minibus dari Zebra ini. Sebab, sebelumnya Daihatsu hanya menjual versi pikapnya, dengan menggandeng karoseri Astrea yang sebenarnya berada di bawah kendali Astra Daihatsu.
Selayaknya MPV jaman now, Zebra juga berusaha tampil 'lebih Indonesia'
Secara dimensi, Daihatsu Zebra Astrea ini sedikit mengikuti versi JDM (Japanese Domestic Market) dari Daihatsu Atrai. Namun, yang paling istimewa dari karoseri ini adalah memakai teknologi full pressed body, sehingga lebih minim penggunaan dempul.
Inilah Daihatsu Hijet versi JDM yang tahun produksinya sama dengan Zebra di Indonesia
Agar tampil 'lebih Indonesia' di tahun 1990, Daihatsu 'mengganti' nama Hijet Zebra menjadi Daihatsu Zebra saja. Well, secara bodi, seperti tidak ada ubahan antara Hijet Zebra yang berkode S89 dengan Zebra yang memiliki kode bodi S90.
Seperti ini interior Daihatsu Zebra, di masanya ia lebih terlihat futuristis dibanding pesaing utamanya
Perbedaan justru ada pada mesinnya, di mana mobil ini memakai mesin Daihatsu berkode HC dengan konfigurasi 4-silinder 1.300 cc SOHC (Single Over Head Camshaft) 16 valve karburator. Sejarah mencatat bahwa Daihatsu Zebra ini jadi minibus dan pikap pertama di Indonesia yang memakai mesin 16 valve.
Zebra rakitan Astrea punya kualitas buatan yang baik karena dikontrol langsung Daihatsu Indonesia
Untuk model yang ditawarkan pun masih sama, yaitu model pickup standard deck dan minibus yang masih dibuat oleh Astrea sebagai karoseri resmi Daihatsu. Tapi bukan Indonesia namanya kalau hanya 'mentok' di karoseri resmi.
Seperti inilah bentuk Daihatsu Zebra Astrea
Saat itu industri karoseri mobil lokal sedang maju-majunya karena didukung peraturan pemerintah dirjen industri dan logam dasar yang melarang pabrikan membuat bodi sendiri. Makanya jangan heran jika dalam keadaan baru Daihatsu Zebra ini ditawarkan dalam banyak model.
Anda jangan heran bila banyak versi bentuk Daihatsu Zebra
Bahkan yang paling canggih ada yang modelnya out of the box dan aerodinamis di bagian buritan. Mengapa tampilan keren itu hanya di belakang? Karena para pengrajin karoseri harus mengambil dari pabrikan untuk 'kepala' mobilnya, jadi tampilan depan biasanya masih sama saja,
Salah satu contoh Zebra garapan karoseri
O ya, ada pula trim D130 Jumbo yang memiliki ukuran bak belakang lebih besar dan lebar sehingga cocok digunakan sebagai mobil untuk usaha. Zebra tipe jumbo ini memiliki kode S91 dan juga dijual bersamaan dengan tipe standar.
>>> 7 Cara Modifikasi Mobil Zebra Espass Biar Gak Kalah Gaul
Kelahiran Espass
Memasuki tahun 1995, Daihatsu membuat gebrakan dengan menghadirkan Daihatsu Zebra Espass yang mengusung tampilan baru. Tampilan depannya didesain sedemikian rupa agar terlihat aerodinamis sekaligus memperpanjang ruang kaki pengemudi dan penumpang depan agar mendapat rasa berkendara laksana sedan.
Espass yang terlihat original ini merupakan pelanggan bengkel resmi Astra Daihatsu Sunter
Perlu diketahui bahwa jaman '90an dulu, mobil minibus seperti Zebra tak ada yang menawarkan kenyamanan. Nyaris semua mobil minibus lebih mementingkan durabilitas dan tentunya kapasitas muatnya. Enggak seperti Multi Purpose Vehicle (MPV) jaman sekarang yang turut mementingkan aspek kemanan dan kenyamanan.
Seperti ini panel instrumen Espass model pikap
Tak hanya revolusi di bodi saja, kapasitas dapur pacu Espass juga membengkak. Dari sebelumnya 1.300 cc menjadi 1.600 cc berjumlah silinder kwartet dengan kode HD 16 katup. Tapi mesin 1.600 cc tersebut hanya tersedia di trim Supervan.
Mesin HC di Zebra Espass cukup diunggulkan karena sudah pakai 16 katup
Tapi guna memperluas pasar, unit mesin 4-silinder 1.300 cc berkode HC 16 valve juga masih tersedia. Kini pilihan bodinya ada minibus dengan pintu geser (sliding door) dan pintu belakang model membuka ke atas (hatchback). Untuk untuk tipe pikapnya sendiri ada standar deck dan flat deck dengan lantai rata.
>>> Tertarik beli mobil Daihatsu? Ada banyak penawaran menarik di sini
Ubahan Regulasi Memaksa Pabrikan Berubah
Tahun 2002, pemerintah melakukan revisi regulasi. Ada beberapa ubahan aturan perpajakan kendaraan bermotor seperti mengklasifikasikan hatchback menjadi minibus dan batas kelas pajak untuk kendaraan bermesin 1.600 cc. Regulasi jelas ini tidak menguntungkan untuk Espass -yang punya varian teratas bermesin 1.600 cc.
Zebra injeksi ini sekarang sudah lebih 'berani' berenang
Tak kekurangan akal, Daihatsu kemudian memperkenalkan Daihatsu Neo Zebra dengan mesin 1.500 cc 4-silinder dengan pasokan bahan bakar injeksi. Penggunaan pengabut bahan bakar injeksi tentunya langsung mengeliminir segala kelemahan karburator. Seperti susah langsam di dataran tinggi, serta setup yang kerap berubah.
Mesin injeksi punya banyak keunggulan mutlak dari karburator
Namun, oleh karena teknologi injeksi masih belum terlalu familiar di mobil jepang kelas people carrier saat itu dan membuat harganya naik, maka varian 1.300 cc juga masih disediakan begitu juga untuk pickupnya. Impresi mengemudi kami terhadap mobil ini cukup lincah dengan posisi duduk yang nyaman seperti nyetir mobil sedan.
Inilah Daihatsu Zebra Master, edisi perpisahan Espass sebelum beralih ke Gran Max
Pada tahun 2006, muncul edisi perpisahan Espass dengan munculnya pickup Daihatsu Zebra Master. Mobil ini hanya muncul pada tahun 2006 dengan ciri khas warna kuning, pickup bak rata (flat deck) 3 way dan stiker body Zebra Master. Selanjutnya kisah perjuangan Daihatsu Zebra ini diteruskan Gran Max setahun berikutnya.