![Keselamatan Aspek Terpenting, Daihatsu Minta Maaf atas Skandal Uji Tabrak](https://img.cintamobil.com/resize/600x-/2023/02/08/sXaSrB3W/perodua-axia-asean-ncap-424d.jpg)
Dua merek Jepang, Toyota dan Daihatsu dikabarkan melakukan kecurangan saat tes uji tabrak. Dalam berita yang beredar menyatakan, mobil yang digunakan untuk tes di lemabaga uji tabrak (ASEAN NCAP) sudah dimodifikasi agar hasilnya jadi lebih baik.
Dalam berita disebut bahwa Daihatsu telah mencurangi bagian dalam pintu dalam uji keselamatan tabrakan samping (side crash test). Padahal, sekitar 88.000 unit telah terjual dan sebagian besar mobil tersebut dijual dengan merek Toyota.
Belum ada keluhan dari pemilik Perodia Axia yang telah beredar
Dikutip dari Carscoops.com, tercatat ada 76.289 unit Toyota Yaris ATIV yang diproduksi pada Agustus 2022 di pabrik Daihatsu di Thailand dan Malaysia. Model tersebut juga dipasarkan di Thailand, Meksiko, dan beberapa negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, dan lainnya.
Kecurangan ini juga memengaruhi 11.834 unit Perodua Axia untuk produksi Februari 2023 di Malaysia. Kemudian, terdampak juga pada Toyota Agya yang rencananya mulai diproduksi Juni 2023 ini untuk dipasarkan di Ekuador.
>>> Produk ADM Dan TAM Tidak Terpengaruh Skandal Daihatsu Global
Bukan Masalah ASEAN NCAP
Terkait kasus yang ramai tersebut, lalu timbul pertanyaan. Apakah ada hubungannya dengan lembaga uji tabrak ASEAN NCAP? sebab ASEAN NCAP bertugas untuk menguji mobil-mobil baru yang dijual di wilayah Asia Tenggara.
ASEAN NCAP Technical Committee Adrianto Sugiarto Wiyono mengatakan, kasus yang terjadi ini tidak ada hubungannya dengan ASEAN NCAP, karena itu terjadi di ranah Toyota dan Daihatsu bukan di ranah NCAP.
"Sebenarnya urusannya masih di dalam Daihatsu/Toyota Sendiri, (yang dimaksud) Regulatory Approval dalam statement itu regulatory mana? Regulasi dengan pemerintah atau regulasi internal? ," ucap Rian sapaan akrabnya.
Akar Permasalahan = Bukan Masalah Kualitas
Mengutip pemberitaan dari laman Daihatsu, pihaknya mengakui ada 'kesalahan' dalam tes keselamatan kecelakaan yang melibatkan empat model. "Daihatsu has admitted 'wrongdoings' in particular crash safety tests done for regulatory approval applications for four models," tulis kutipan dari pernyataan tersebut.
"Jadi masalah ini sebelum crash test yang dilakukan oleh ASEAN NCAP. Yang jadi menarik karena malah di beberapa media memajang foto yang diambil dari laman ASEAN NCAP," kata Rian.
Rian mengatakan, dalam tautan tersebut ditulis "regulatory approval." Kemudian apa yang terjadi di ranah Toyota dan Daihatsu tidak berpengaruh pada hasil uji tabrak yang dilakukan ASEAN NCAP secara terpisah.
Artinya (regulatory approval) ada kaitannya dengan homologasi atau prosedur internal yang sifatnya wajib, sedangkan crash test bersama ASEAN NCAP sifatnya kan voluntary.
Perodua Axia telah terjual 88 ribu unit di Malaysia
"NCAP enggak peduli sebenarnya dengan urusan itu, karena NCAP ambil mobil yang sudah di pasar," tuturnya. Jadi rasanya wajar bila Daihatsu pusat tetap berbesar hati untuk meminta maaf meski ini bukan masalah kualitas, namun problemnya lebih ke error di proses homologasinya.
Sebelumnya, Akio Toyoda, Ketua Dewan di Toyota, mengatakan, kesalahan Daihatsu Motor Co., Ltd. adalah masalah keselamatan, yang merupakan aspek terpenting dari kendaraan.
“Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” ujar Toyoda.
Daihatsu juga mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa pada April, sumber internal menemukan bukti bahwa lapisan dalam pintu depan dimodifikasi secara tidak benar untuk uji tabrak pada kendaraan tertentu.
>>> Ini Lho Alasan Daihatsu Xenia Jadi Mobil Paling Cocok Untuk Keluarga Di Indonesia